Didin memandang lantai yang berkilau di bawah sepatu hitam miliknya. Mencoba mengangkat kepalanya yang walau terasa berat. Wajah datar Akhtar, terasa menakutkan. Sejak sepuluh menit yang lalu dia dipanggil, hingga saat ini, dia hanya memeandang keramik. Sedangkan Akhtar, lelaki itu hanya diam.
"Maaf Ndan, saya bole—"
"Saya akan mutasi kamu ke tempat yang seharusnya." Didin tertegun di tempatnya. "Ini suratnya, mumpung kamu masih ada waktu untuk memperbiki nama baikmu yang tercoreng oleh istri kamu."
Hayooo, siapa itu Didin? Siapa hayo? Yuk, temukan kisahnya di Falling In Love Letnan versi buku.
Harganya? Nggak sampai 100ribu kok. Hadiahnya? Totebag say.
Yuk, yuk persiapan PeOh bukunya say.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling in love Letnan (Open PO)
Romance"kalau kamu di rumah, kamu bisa anggap saya suami kamu, tapi kalau kita diluar rumah, kita seperti orang lain" kata-kata dingin dan menusuk sampai ke tulang sumsum, mengecewakan hati seorang Aila Nuha Zahira. "lempar lembing ke muka songong dia, dos...