AIMER •CERITA KETUJUH•

285 51 50
                                    

Satu minggu berlalu setelah kejadian dimana Taehyung dikejutkan dengan sang adik yang mengalami mimpi buruk hingga membuatnya dan Jisoo panik setengah mati. Sekarang keadaan kedua orang tersayang nya itu baik-baik saja, tetapi tidak dengan dirinya. Sudah lima hari kebelakang Ibunya selalu mengancamnya dengan mengirimkan banyak paket ke kantornya maupun sebuah pesan yang dikirim lewat ponsel. 

Seperti saat ini, kembali terdapat paket yang dirinya terima saat baru saja memasuki ruangan kerjanya. Sekretarisnya pun sempat bertanya apa isi dari paket tersebut karena tidak biasanya seperti ini. Namun Taehyung mana mungkin mengatakan yang sebenarnya sehingga dirinya hanya mengatakan bahwa ini memang paket yang sengaja dipesan untuknya. 

Isi dari kotak berwarna hitam itu selalu sama, hanya sebuah tulisan yang selalu ditulis dengan manis namun menyeramkan. 

Ayo bermain dengan Ibu, anakku. 

Itulah isi dari kotak yang selalu Ia terima selama lima hari kebelakang dan ditambah dengan hari ini maka terhitung sudah enam hari. Ini semua hanya Taehyung yang mengetahui nya, dia tidak membiarkan orang lain bahkan Jisoo untuk mengetahui semua ancaman ini. Dirinya masih mampu menahan semuanya walaupun sulit, dia tidak ingin membuat istrinya maupun adiknya atau bahkan Seokjin—dokter sekaligus sahabatnya khawatir. 

Kedua matanya mengalihkan pandangan dari tulisan itu ke sebuah layar yang menampilkan layar cctv di dalam dan diluar sekitaran Mansion nya. Tergerak jemarinya untuk mengambil ponselnya yang berada didalam saku jasnya untuk menghubungi seseorang, tidak butuh lama hingga panggilan itu diangkat. 

"Sudah ada berapa bodygurard  yang menjaga di Mansion?" 

"Tadi saat saya memberikan arahan semuanya berjumlah tiga puluh orang, Tuan."

"Jungkook sedang kuliah, berapa orang yang dikirim untuk menjaganya?"

"Sesuai dengan perintah yaitu sepuluh orang, Tuan."

"Istri saya tadi mengatakan bahwa dia akan keluar sekitar jam dua belas untuk bertemu dengan temannya, kirim lima belas orang untuk menjaganya tanpa mengurangi orang yang menjaga Mansion."

"Perintah diterima, Tuan."

"Ingat jangan sampai ketahuan oleh Jisoo maupun Jungkook."

"Baik, Tuan."

Panggilan itu diakhiri oleh Taehyung lalu dirinya menghela nafas. Tidak masalah dia harus membayar sebanyak lima puluh lima orang Bodyguard hanya untuk menjaga kedua orang tersayangnya lagipula uangnya tidak akan habis hanya untuk hal seperti itu. 

Ini masih pagi namun tenaganya seperti sudah habis bekerja seharian. Wajar saja, selama hampir satu minggu ini Taehyung tidur hanya sekitar dua jam setiap malamnya. Ia habiskan waktu istirahatnya untuk menatap istrinya yang tertidur nyaman dipelukannya. Jujur hanya dengan melakukan itu semua kegelisahan dan ketakutan yang ada pada dirinya berkurang. 

Taehyung selalu bertanya-tanya pada dirinya sendiri, mengapa Ibunya tidak lelah untuk menghancurkannya? Kesalahan apa yang telah dibuat olehnya? Selama bertahun-tahun Taehyung tidak bisa menemukan jawaban apa yang tepat untuk itu semua, hanya kerusakan pada dirinya sendiri yang Ia dapatkan. Kerusakan yang membuat dia mengenal Seokjin berkat sebuah paksaan dari Jisoo. 

"Aku menyayangimu, tetapi mengapa kau melakukan ini Eomma?" Monolognya sembari menatap kotak hitam itu. 

***

Setelah menyelesaikan kegiatannya yaitu menata baju-baju suaminya dan miliknya, Jisoo segera berjalan meninggalkan walking in closet  untuk menuju ruangan utama dikamar itu agar bisa duduk bersantai disofa yang terletak disebelah kanan tempat tidur yang tadi sudah dia rapikan juga. Selain memasak, Jisoo juga ingin hanya dirinya yang mengurus kamar utama miliknya dan Taehyung ini, begitupula dengan semua keperluan suaminya, walaupun tidak mencuci dan menyetrika namun untuk tataan, dirinyalah yang bertanggung jawab. 

A I M E R Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang