34 /F

47 14 1
                                    

"Yoona cepet sembuh, ya…" ujar Mommy Marcia yang datang menjenguk. "Kalo perlu, nanti biar Kris yang sering-sering check keadaan Yoona."

"Iya, Mom."

Yoona tersenyum kikuk. Diam-diam ia melirik Kris yang seperti menahan senyum karena berhasil menjahili Yoona. Cowok itu padahal sedang chattingan dengannya, tapi tidak bilang jika akan datang menjenguk bersama orang tua.

Daddy Keenan juga ikut datang, tapi setelah melihat keadaan Yoona langsung keluar kamar cewek itu dan mengobrol di ruang tamu bersama Papa Jungwoo. Mommy Marcia masih berada di kamar Yoona sambil mengobrol dengan Mama Jinkyung. Sedangkan Kris berdiri tak jauh dari tempat tidur Yoona.

Beruntung saja, keluarga Sihombing itu datang setelah Eunwoo dan Mami Nayoung pulang. Memang tidak akan terjadi apa-apa, tapi Yoona merasa akan ada rasa canggung.

"Gimana salad buahnya?"

Pertanyaan Mommy Marcia direspon dengan senyuman oleh Yoona. "Rasanya enak, Mom."

"Habisin, ya…"

"Mommy tenang aja. Salad buahnya pasti Yoona habisin."

Mommy Marcia tersenyum lebar sambil mengusap wajah Yoona. Wanita itu tadi sengaja membawakan salad buah dan beberapa buah-buahan segar. Mama Jinkyung berterima kasih pada Mommy Marcia karena jadi merepotkannya.

"Kalo gitu, kami pamit dulu." Mommy Marcia memeluk Yoona sebentar dan tersenyum. "Makan yang banyak, ya… Biar sakitnya cepet ilang."

"Iya, Mom." Yoona mengulas senyuman tulus. "Makasih banyak buat salad buah dan juga buah-buahan segarnya. Maaf, jadi bikin Mommy repot."

"Ngga repot sama sekali," ujar Mommy Marcia cepat yang kemudian perhatiannya mengarah pada Mama Jinkyung. "Aku pulang dulu, ya…"

"Makasih ya udah jenguk Yoona."

"Iya, sama-sama."

Kris menghampiri Yoona dan tersenyum. "Cepet sembuh, ya…" Ia mengusap sejenak puncak kepala Yoona. "Istirahat yang cukup dan jangan lupa obatnya diminum."

"Siap, dokter."

Mereka berdua tertawa pelan. Mommy Marcia dan Mama Jinkyung yang mendengar gurauan mereka juga ikut melengkungkan bibir ke atas.

"Thanks, ya…"

"Your welcome." Kris meletakkan vitamin yang dibawanya di atas nakas Yoona. "Aku pulang dulu."

"Hati-hati."

Yoona menghela napas melihat tiga orang itu keluar dari kamarnya. Ia lalu menoleh ke samping, di mana Kris meletakkan vitamin untuknya. Seulas senyum terbit di bibir Yoona.

Samar-samar, Yoona mendengar suara Luhan yang baru pulang. Cowok itu sepertinya menyapa Kris dan orang tuanya yang hendak pulang. Tak lama kemudian, Mama Jinkyung kembali ke kamar Yoona dan menanyakan apa yang diperlukannya.

Yoona tak menginginkan apa-apa. Ia hanya ingin istirahat dan tak menerima tamu siapapun lagi masuk ke dalam kamarnya. Sekarang ini Yoona hanya perlu sendirian tanpa ada gangguan apapun.

***

"Uda ngapain ngelakuin hal malu-maluin kayak gitu?" omel Hyoyeon sambil mengobati luka Sehun. "Sekali aja Uda ngga bikin perpecahan di SPK kenapa, sih?"

"Kok Uni malah nyalahin Uda, sih? Uda tuh cuma belain Adek. Sebagai kakak, Uda ngga terima kalo Adek dibikin sakit hati kayak gitu sama cowok. Adek itu berharga, ngga sepatutnya dibikin kecewa kayak gitu."

"Uda sadar ngga sih sama apa yang Uda omongin? Uda inget ngga kalo ini semua berakar dari Uda sendiri?"

Sehun hanya bisa terdiam. Sesaat ia mencerna apa yang dikatakan Hyoyeon. Hyoyeon mendengus pelan. Ia menatap sinis sang adik laki-laki.

Adelfoí, Fíloi, AgápiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang