"Dimas!" Panggil Lea.
"WOI DIMAS BANGUN!"
"Dimas bener-bener ya lama-lama gue siram make air seember nih!" Ancamnya.
Dimas Abimanyu, masih tergeletak di kasur nyaman dan empuk milik Lea. Dia ketiduran sejak semalam.
Tenang... Lea tidurnya bukan di kamar itu kok, dia pindah ke kamar sebelah lagian kalo disitu dia juga tidak tahan mendengar suara dengkuran si Dimas yang sangat nyaring, bahkan di kamar sebelah tempat Lea tidur saja masih terdengar sampai sana.
"Oke gue ambil air seember beneran ini mah."
Dan tak lama setelah itu Alea keluar dari kamar mandi yang berada di kamarnya membawa seember air penuh dengan berjalan agak pincang sedikit kesusahan.
Byurrr...
Disiramkannya lah seluruh air dari ember tersebut.
"ANJIR..HUJANNN.. HUJANN..!" Teriak Dimas histeris. Lea yang melihat reaksi Dimas setelah dia menyembur seember air hanya tertawa terbahak-bahak.
"HAHAHAHA. Akhirnya lo bangun juga." Ucap Lea.
"Sialan lo Le. Lo kalo bangunin pake cara laen kek yang lebih halus dikit. Kejam bener disiram aer seember."
"Lo kalo udah tidur itu kaya orang mati susah dibanguninnya, kalo gue teriak make toa juga kayanya lo gabakal denger. Makanya gue siram lo aja. Eh berhasil deh, bagus lah berarti manjur. Kapan-kapan gue kalo bangunin lo pake cara tadi aja kali ya."
"Ya jangan lah, entar yang bersihin ini semua siapa?"
"Lo lah."
"Dasar lo Le."
"Shuttt, cepetan mandi. Mau sekolah gak si lo? Nanti gue telat!"
"Berangkat sendiri aja."
"Oh oke, tumbenan lo."
"Dih kaga lah, bercanda doang."
"Hmm, buru gue tunggu."
"Iya iya."
Alea sama Dimas itu Kalau berangkat sekolah bareng pulang pun bareng. Naik motor boncengan berdua. Di tempat parkir sekolah berdua. Jalan di koridor sekolah berdua. Bahkan ke kantin pun serinh berdua. Sampai-sampai banyak yang mengira mereka berdua pacaran. Padahal kenyataannya kan tidak.
Hanya di dalam kelas lah mereka disibukkan oleh tugas masing-masing. Alea berada di kelas XI Mipa 4 dan Dimas berada di kelas sebelahnya yaitu XI Mipa 5. Sebenarnya kemampuan Dimas di bidang Ipa dapat dikategorikan kurang. Ia hanya mengikuti kemauan Alea saja untuk sama-sama berada di kelas Mipa.
Akan tetapi Dimas dan Alea malah berujung tidak sekelas. Walaupun berbeda kelas tetapi itu tidak dapat menghalang Dimas untuk terus memperhatikan sahabatnya. Hanya beda kelas pikirnya, lagian kan kelasnya juga sebelah-sebelahan.
"Belajar yang bener biar pinter." Kata Dimas sembari menepuk-nepuk pelan kepala Lea.
"Harusnya gue yang bilang begitu, Kan lo yang selalu ga bener kalo belajar." Balas Lea.
"Hehe kapan-kapan."
"Keburu tumpul itu otak lo kaga pernah diasah Aa..aww..Sakit Dimas!" Dimas menyentil dahi Lea.
"Makanya jangan ngomongin gue yang aneh-aneh."
"Emang kenyataan wlee!" Lea menjulurkan lidahnya kemudian dia pergi ke kelasnya duluan.
"Alea awas lo ya!!" Teriak Dimas tapi diam tak mengejar.
"Pacaran mulu lo." Suara seseorang dari arah belakang Dimas berhasil membuat jantungnya hampir copot.
YOU ARE READING
FriendZonk🍁
RomanceBukan kisah seorang pria dingin yang jatuh cinta kepada gadis yang ceria. Bukan juga kisah dua orang rival yang berujung saling cinta. Tetapi, ini hanyalah kisah Dimas Abimanyu yang diam-diam menaruh hati kepada seorang sahabatnya. "Makanya kalo jal...