Everybody talks

228 46 7
                                    

Begitu kaki Nori melangkah memasuki gerbang rasanya dia kembali ke kehidupan normalnya. Namun tidak terasa normal lagi karena ada Suna disebelahnya. Dia merasa dihina? Atau mungkin dibicarakan oleh perempuan disini karena berjalan dengan Suna.

Memangnya apa istimewanya Suna ini? Wajahnya lempeng seperti tidak ada kehidupan,mata mengantuk,tubuhnya yang sedikit membungkuk membuatnya terkesan pemalas. Dan juga terlalu banyak bicara.

Ya harus Nori akui kalau Suna memiliki paras yang lumayan.

"Kau terlalu memiliki banyak fans,itu sedikit menganggu" bisik Nori agar tidak terdengar fans Suna. "Aku terkenal hanya karena dekat dengan kembar Miya,ya aku memang tampan sih jadi wajar saja" balas Suna.

Rasanya Nori ingin memukul Suna menggunakan gitar yang dibawanya. Tapi gitar yang dibawanya lebih berharga daripada Suna. "aku ingin memukulmu rasanya"

"OY SUNAAA"

Mendengar suara itu Suna menoleh ke sumber suara. Dua pria dengan wajah yang sama berlari menghapirinya.

"Ada apa?" tanya Suna tapi dia menyadari bahwa Nori tidak lagi disampingnya. "Oy kau mencari siapa?" tanya Osamu. Suna hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

🦊

Dengan langkah yang tergesa gesa Nori menuju ke kelasnya. Bertemu dengan Miya Kembar itu malapetaka baginya.

'lebih baik aku lari daripada menemui Miya kembar' batin Nori. Karena itu nanti menjadi pusat perhatian dan Nori tidak mau hal itu terjadi.

Kelasnya masih kosong,ya karena masih terlalu pagi juga untuk masuk. Segera dia menuju kelas yang masih kosong.

Gitarnya dia titipkan di perpustakaan karena disitu memang tempat yang paling aman. Daripada dia taruh di kelas takut rusak. Padahal tidak ada yang mau memegangnya,hanya saja Nori yang terlalu was was.

Nori meletakkan kepalanya di meja mencoba untuk tidur lagi sampai bel berbunyi,namun yang didengar hanyalah gadis gadis dilorong yang sedang bergosip ria.

"Hey hey kau tau tadi pagi aku melihat Suna berangkat dengan seorang gadis"

"Apa kau tau siapa gadis itu? Badannya terlihat sangat ideal aku juga ingin seperti itu"

"Entahlah aku tidak melihat jelas wajahnya karena dia terus menunduk"

Rasanya Nori ingin sujud syukur karena tidak ada yang tau bahwa dia berangkat dengan Suna tadi. Terlalu melelahkan baginya jika bersama dengan orang yang terlalu populer.

"Mereka terlalu banyak bicara" ucap Nori.

"Siapa?"

Nori tersentak lalu menoleh ke sumber suara. 'sialan'

🎶🎶🎶

sechapter dibuat dikit biar isinya banyak AHAHA

Normal Day | Inarizaki x OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang