Happy Reading ❤️
Langit Tokyo sangat gelap dengan awan-awan yang terus menerus menurunkan tetesan airnya, sudah satu jam itu terjadi dan sekarang sang tokoh utama kita terbengong di kursi miliknya sembari menatap buliran air yang terus turun membasahi bumi, "Hwaaa kok hujan sih?! Padahal sebelum ini cuaca sangat cerah! Mana aku ga bawa payung." gerutu (name) menyesali kecerobohan nya tidak membawa payung.
"BERISIK." Bukan tanpa alasan Bakugou memarahi sang gadis sebab gadis itu sudah mengucapkan nya berkali-kali serta merengek seperti bayi.
"Jangan menyalahkan hujan dasar bodoh, kau saja yang ceroboh padahal tahu bagaimana perkiraan cuaca akhir-akhir ini yang tidak menentu." Ujar Bakugou sambil menyentil dahi (name) yang mendadak kicep setelah dimarahi.
"Awww." Ringis (name).
"Wahh apa ini?? Kalian pacaran ya?!" Tanya Ashido dengan suara yang sengaja dikeraskan dan membuat seluruh murid yang belum pulang melihat kearah Bakugou dan juga (name).
"NGOMONG APA LU MATA RAKUN?!!" Bentak bakugou kemudian mengejar Ashido dengan ledakan kecil ditangannya, oh mungkin tak ada yang menyadari nya tapi terdapat semburat tipis di pipi laki-laki itu.
"Kau beneran pacaran dengan Bakugou-kun ya (name)-chan?" Tanya Toru yang penasaran sebab ia sering melihat sang lelaki peledak itu bersikap lembut pada temannya itu.
"A-Apa?! tidak kok!" Elak (name) dengan semburat merah di pipinya.
"Kalau begitu... Kau menyukainya?" Tebak Jirou yang melihat respon (name) dalam menjawab pertanyaan gadis dengan quirk tak terlihat itu.
Blush..
Pipi (name) menjadi semerah kepiting rebus bahkan kepalanya mengeluarkan asap saking malunya.
"Jadi aku benar?" Tanya Jirou lagi. Lucu sekali melihat gadis itu malu-malu begitu
"T-t-tidak k-kok!!" Jawab (name) terbata-bata.
"Eh benarkah?" Goda Uraraka tersenyum jahil.
Mendadak (name) pusing dengan banyak nya pertanyaan mengenai hubungannya dengan laki-laki peledak itu, 'Apa? Kenapa jantungku berdetak sangat cepat hanya karena pertanyaan begini? Kenapa aku se malu ini? Apa benar aku menyukai Katsuki-kun?'
Ah hati gadis itu kacau memikirkan tentang perasaannya.
"B-Benar kok! K-Kalau begitu aku pulang duluan ya! Bye bye." Setelah mengatakan itu gadis itu kabur begitu saja dengan pipi yang masih merah padam.
Melihat sang gadis yang berlari keluar terburu-buru Bakugou mengurungkan niatnya untuk meledakkan gadis pink yang menggoda nya sejak tadi, "OYY (NAME) TEME TUNGGU AKU SIALAN!!" Teriak Bakugou dengan segera mengambil tas miliknya.
"Ah A-Apa aku kelewatan menggodanya tadi? Sepertinya aku harus minta maaf" Ujar Uraraka merasa bersalah setelah melihat (name) pergi.
"Tidak apa-apa, aku yakin Bakugou-san dapat mengejar nya." Balas Yaomomo.
"Diluar masih hujan, apa mereka tidak apa-apa?"
"Kuharap begitu."
"Ngomong-ngomong mereka terlihat sangat cocok ya, kero." Ucap Asui yang disetujui teman-temannya.
"Sial, dimana cewek sialan itu? Ini masih hujan dan dia 'kan tidak bawa payung." Gumam Bakugou resah sebab hujan diluar sangat deras. Laki-laki itu berkeliling berharap bisa menemukan (name).
Selama 10 menit Bakugou berkeliling UA akhirnya ia menemukan (name) yang sedang berjongkok dibawah derasnya hujan. Jika dilihat dari posisinya gadis itu terlihat sedang menangis. Bakugou bergegas menghampiri (name) dan dengan segera memayungi sang gadis membuat tetesan air hujan tak mengenai dirinya lagi.
"Are? Hujannya sudah reda?" Seru (name) kemudian mendongak dan mendapat kan Bakugou tengah menatapnya garang.
"Eh? Kat--"
"KENAPA KAU HUJAN-HUJANAN DASAR BODOH?!" Belum selesai gadis itu berbicara si pirang sudah memotongnya dengan kasar.
"Hiiii, anu.. aku tadi mau pulang tapi aku melihat siput ini kehujanan dan sepertinya dia mau ke rumput disana?" Ah ternyata bukan menangis, gadis ini berjongkok untuk melindungi siput itu supaya tidak kehujanan. Bakugou tak habis pikir dengan pola pikir gadis pendek ini.
"KAU INI BENAR-BENAR BODOH YA?! HANYA KARENA SEEKOR SIPUT KAU SAMPAI RELA HUJAN-HUJANAN?! YANG BENAR SAJA SIALAN!" Gusar Bakugou mengusap wajahnya kasar, ia benar-benar khawatir pada sang gadis yang tiba-tiba pergi tapi orang yang dia khawatirkan malah sedang melindungi siput supaya tidak kehujanan?
Dia tak mengerti, gadis ini benar-benar naif dan bodoh.
"Uhhh, maaf." Lihatlah penampilan gadis itu, bajunya sudah basah kuyup benar-benar berantakan bahkan tubuhnya sudah terlihat gemetaran. Dengan segera Bakugou membawa (name) kedalam dekapannya, memeluknya dengan lembut guna memberi kehangatan.
"Kenapa kau tiba-tiba pergi begitu saja hah? Apa yang para gadis idiot itu katakan padamu?" Tanya Bakugou.
"Tidak ada kok, mereka tidak berkata yang tidak-tidak." Jawab (name) lirih.
"Lalu?" Merasa tak mendapatkan jawaban atas pertanyaan nya laki-laki itu melepas dekapannya dan melihat (name) yang sedang menatap Bakugou intens.
"Apa?"
"Tidak." Bantah (name).
Menghela nafas pelan Bakugou mendekatkan wajahnya ke arah sang gadis menatapnya lalu menempelkan bibirnya pada kening gadis itu. Sang gadis terdiam memproses apa yang sedang terjadi belum lagi ia merasakan kepalanya berdenyut. Adegan itu tidak berlangsung lama sebab sang gadis yang sudah tak kuat menopang kakinya sendiri, sebelum terjatuh Bakugou dengan sigap menggendong (name) dan menyampirkan jas almet nya pada tubuh gadis yang sudah tak sadarkan diri itu.
"Merepotkan, tapi aku tidak keberatan."
Pria bersurai pirang itu kini tidak lagi menyangkal perasaannya bahwa dirinya menyukai gadis yang sekarang berada dalam gendongannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only you (Bakugou Katsuki x Reader)[✓]
Fiksi Penggemar[10/10 Completed💣] "ARGHHH, SERIUS INI GUE PUNYA RIWAYAT SAKIT JANTUNG KAH?! KENAPA GUE SELALU DEG DEGAN SAAT DEKAT DENGAN CEWEK SIALAN ITU?!!" •••••••••••• "Rasanya sangat nyaman berada didekat Katsuki-kun, perasaan apa ini??" •••••••••••• Discla...