TAKDIR||02

92 13 8
                                    

"Minji!" Teriak Jihye memanggil Minji.

Minji datang menghampiri Jihye yang tengah terduduk di sofa panjang yang berada di ruang tengah.

"Cepat pijat kakiku, rasanya kakiku sangat pegal" Minji terdiam dan menatap Jihye dengan tatapan lesu, berharap ibu tirinya mengerti kalau dia sangat lelah dan butuh istirahat.

"Kenapa menatapku seperti itu? Dan kenapa masih berdiri disana? Ayo cepat sini! Pijat kakiku dengan benar" Minji menurut dan mulai memijat kaki Jihye.

Jihye yang keenakan dipijatpun akhirnya mulai memejamkan matanya. Minji menghela nafas lega, ketikan melihat Jihye sudah tertidur pulas. Minji dengan hati-hati mulai berdiri dan pergi ke kamarnya untuk istirahat. Namun baru saja dia menaiki tangga, tangannya di tahan oleh seseorang.

"Belikan aku semua yang ada di daftar ini" ujar Kanglim seraya memberikan secarik kertas pada Minji.

Minji membulatkan  matanya ketika melihat daftar barang yang harus di belinya. Bagaimana tidak di dalam daftar barang yang harus Minji beli, semua nya adalah nama makanan kecuali satu tulisan yang mengganjal 'Tespek'.

Minji beralih menatap Kanglim dengan tatapan bertanya. Apa maksud nya untuk membeli tespek? Untuk apa tespek itu? Apa Kanglim sudah menghamili seseorang? Begitu banyak pertanyaan yang muncul di benak Minji saat itu.

"Sudah jangan menatapku seperti itu. Lebih baik sekarang kau pergi dan belikan semua yang kusuruh. Dan ingat, jangan beritahu siapapun tentang ini termasuk ayah dan ibu" ujar Kanglim dengan suara rendah.

'Apa dia lupa, kalau aku tidak bisa berbicara? ' batin Minji.

"Sudah sana pergi"

.
.
.

Minji sudah membeli semua daftar barang yang harus ia beli. Termasuk 'tespek' Minji menghela nafas memikirkan apa yang sudah terjadi pada kakaknya itu. Apa kakaknya memperkosa seorang gadis sampai hamil?.

(Untuk sekedar informasi, jadi Jihye itu janda anak satu yang dinikahin sama Minghan. Dan umur Kanglim beda 4 tahun lebih tua dari Minji. Jadi karna umur Minji sekarang 12 tahun, berarti umur Kanglim 16 tahun, jadi klo dia sange ya wajar sksksk👻)

Brugh

Saat sedang berjalan, Minji tidak sengaja menabrak seseorang hingga Minji terjatuh begitu juga dengan belanjaan nya yang berserakan di jalan.

Minji dengan segera langsung mengambil kembali barang belanjaannya, dan orang itupun membantunya.

"Kau baik-baik saja?" Tanya seorang anak laki-laki seraya membantu Minji berdiri.

Minji yang tidak bisa bicara pun hanya bisa tersenyum ramah, dan membungkuk sebagai tanda terimakasih nya. Minji kemudian pergi meninggalkan anak laki-laki itu sendiri.

"Gadis aneh" anak laki-laki itu bergumam.

.
.

Sesampainya di rumah, Minji langsung pergi ke kamar Kanglim, mengetuk pintu dengan hati-hati.

Tok tok tok

Pintu terbuka lebar, Kanglim menatap Minji sebentar kemudian menengok ke sana kemari, memastikan tidak ada yang melihatnya.

"Kau sudah membeli semuanya?" Minji mengangguk.

"Bagus ayo masuk" ajak kanglim 
dan menarik lengan Minji ke dalam kamar.

Dikamar, Minji langsung didudukkan di pinggir kasur milik Kanglim, sementara itu Kanglim sudah mengacak-acak barang belanjaannya.

"Ah ketemu" ujar Kanglim saat sudah menemukan tespek nya yang terselip di jajanan.

Kanglim setelah itu langsung beranjak menuju nakas dan mengambil ponselnya. Ia tampak mengetik sesuatu di ponselnya, kemudian mengambil jaket jeans miliknya.

"Aku pergi dulu, jika ibu bertanya kemana aku pergi, bilang aku pergi ke rumah temanku" ujarnya kemudian pergi.

Minji sangat penasaran apa yang dilakukan kakak tirinya itu, namun Minji tidak bisa apa apa selain diam.

.
.

Malam pun tiba, Minji baru saja keluar rumah untuk membuang sampah. Ia nampak lelah sangat lelah hari ini, seluruh tubuhnya terasa lemas dan sakit  seperti habis mengangkat beban yang begitu berat.

"Minji!" Teriak jihye di pintu masuk.

Minji langsung menghampiri jihye disana.

"Dimana Kanglim?"

Minji memberi tau Jihye kalau Kanglim sedang pergi kerumah temannya menggunakan bahasa isyarat, dan untungnya Jihye mengerti karna Minji sudah sering menggunakannya.

"Baiklah. Lanjutkan pekerjaan mu sana" usir Jihye kemudian pergi meninggalkan Minji.

Minji menunduk lesu kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya.


.
.
.
Tbc

Uda lama ga negtik di cerita ini (TT)
Kira' ada yang suka ga ya sama cerita ini??

Menurut kalian gimana? Bagus atau enggak? Aku bingung banget mau lanjut atau enggak :(

btw jangan lupa spam komen ya! Sama vote juga jan lupa!
💚💚💚📢📢



TAKDIR || JUNG JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang