- Bagian Empat -

13 0 0
                                    

Berhati-hatilah dalam berucap
Karena, takdir itu ajaib
Apa yang kita pikir percuma
Bisa jadi malah diaminkan semesta
- My Favourite Rendezvous -

Because of who you are, i am in love with
Because of how you deal with your imperfection, i adore
Because of everything about you, i find the reason to stay alive
Thanks for always be my muse. Li
-vs

Sebuah gambar daun maple yang jatuh di tanah berlatar belakang langit senja berhiaskan aurora muncul memenuhi beranda Instagramku. Menggulir ke bawah terpampang caption yang kurasa ada makna tersirat yang ingin disampaikan si pemilik akun aneh bin misterius ini ; masihselaluterindah. Kalau tidak ada notifikasi dari Instagram bahwa masihselaluterindah memposting foto untuk pertama kalinya, aku tidak akan membuka.

"Eh coba lihat yang ngelike banyak nggak?"

Syifa ikut mengintip postingan dari si akun misterius itu.

"Nggak ada tulisannya, Pah." Aku menunjukkan layar ponselku.

"Stalk pake akun second lo dong, Lis!" Anin menaik turunkan alisnya. Aku mendengus, "udah lo log out belum sih, Nin?"

"Njay! Belum, Lis ... belum!"

"Gue stalk lewat sini aja deh ya."

"Niat banget ya bund." Syifa melirik. .

Anin memamerkan akun instagram milikku yang ada di ponselnya. Dia kemudian mengotak-atik ponselnya.

"Ngapain sih, Nin?"

"Ngecek tuh akun dan likersnya. Kan nggak follow, biasanya kelihatan kata Lilis."

"Anin ...! Niat banget sih, mak!" Aku menggemeletukkan gigiku. Tidak habis pikir dengan sahabatku ini.

"Gabut mak. Biasalah. Mengasah skill agent-nya."

"Emang nggak diprivate?"

"Lah lo yang waktu itu follback gimana sih, Lis!" Syifa menepuk tanganku.

"Lupa, Ipah ...!" aku membalas Syifa.

"Pikunan emang."

Anin menyodorkan ponsel ke arahku dan Syifa, menginterupsi saling tepuk-menepuk antara aku dan Syifa.

Masih Selalu Terindah
@masihselaluterindah
1postingan || 9,889 pengikut || 99 mengikuti

"Hah?!" Teriakku dan Syifa bebarengan.

"Sumpah?" Syifa terlihat masih syok.

"Demi apa, Nin? Masa followersnya segitu banyak sih." kali ini, giliran aku yang terheran-heran.

"Ya mana gue tahu. Tuh tadi dilike 3003 orang." Tunjuk Anin pada gawai yang layarnya belum terkunci.

"Ada postan lain nggak sih?"

"Satu doang, Pah. Yang barusan itu."

My Favourite RendezvousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang