"Ahkk....ma..maafkan a...aku dad..hiks a..aku tak akan mengulanginya"
CTASHH
"Akh....ku..kumohon hentikan hiks".
" Anak tak tau diri sepertimu harus di beri hukuman agar tak lagi membangkang dan seenaknya".
CTASHH
"Kau harusnya sadar kau disini tak berguna jadi jangan besar kepala...kau mendorong putriku hingga hampir terjatuh dari tangga... KAU HAMPIR MENCELAKAKAN PUTRIKU ANAK BODOH...Sekarang keluar dan berdiri di halaman belakang hingga fajar bersinar..pergilah"
Cuman HAMPIR! dan telah membuat tubuh gadis yang tersungkur dilantai itu mendapat cambukan hingga membuat beberapa luka menganga di punggungnya.
"Dad...olivia me..mengambil kalung yang diberikan mom ke...kepadaku di kamarku..ja..jadi ku mengambilnya kembali..ak..aku tak bermaksud mendorongnya..aku..."
"DIAM!...dengarkan aku baik-baik anak bodoh(sambil mencengkram rahang gadis kesakitan itu)mau kau sengaja atau pun tidak...jika putriku olivia menginginkan sesuatu seharusnya kau memberikannya sialan".sambil menghempaskan rahang gadis itu ke samping.
" Bergegaslah ke halaman belakang,,aku muak melihat wajah mu itu".
"Dad...bo..bolehkah ku mengobati lukaku...hanya li..lima menit...kumo..." belum sampai kalimat gadis itu ucapannya telah dipotong.
"Tidak" sambil melangkah keluar.
Dengan pasrah gadis itu sekuat tenaga menopang tubuhnya agar tidak terjatuh kembali...ringisan slalu keluar dari bibir mungilnya,tujuannya hanya satu pergi ke halaman belakang untuk menjalani hukumannya atau orang itu yang tadidi panggil Dad olehnya menambah luka dipunggungnya.
Gadis itu menuruni tangga dengan terseok seok..bayangkan darah dari luka yang ia terima dari hukuman cambuk tadi menetes ke lantai putih tangga yang ia turuni.
"Shhh...akh..kau pasti bisa elisya" sambil menyemangati dirinya.
Sesampainya di halaman belakang gadis yg menyebut dirinya elisya itu segera berdiri di tengah halaman yang penuh rumput hijau itu.
"Elisya" teriak gadis lain dari pintu belakang mansion.
"Apa yang dilakukan dad padamu kali ini elisya" sambil memegang pundak elisya.
"Shhhh,,ja.jangan menyentuh pundakku olivia...ini sangat sakit".
" Oh astaga pundakmu berdarah a..apa kau dicambuk lagi oleh daddy...maafkan aku adikku aku kakak yang bodoh jika saja aku tak mengambil kalung mu ini semua takkkan terjadi,,tu..tunggu disini sebentar ok aku akan mengambil p3k untuk mengobati lukamu"ucap olivia panik
Sebelum olivia berbalik ingin masuk,elisya mencengkram tangan saudara kembarnya agar tak melalukan hal itu ...
"Jangan oliv..kau tak ingin melihat hukumanku bertambah bukan"tatapnya
" ta..tapi elis...lukamu masih mengeluarkan darah itu harus diperban".
"Tak apa...masuk dan tidurlah". Ucap elisya penuh keyakinan.
" ta..tapi ini kesalahanku elis seandainya aku meminta izin tuk masuk kekamarmu mungkin tak aka seperti ini...".
"Masuklah".
" maafkan aku".dengan raut sedih olivia berbalik dan melangkah pergi
yah mereka saudara kembar identik..muka,warna kulit,paras semua sama,yang menjadi pembeda hanya mata dan dan warna rambut.
Tanpa diketahui oleh siapa pun ada seorang wanita yang berdiri dibalkon kamarnya menatap elisya dengan raut dingin khas nya.
" Anak anak Bodoh".
Kalo suka klik bintang dan coment..klo nggak suka santet author nya😌 gitu kok ribet
KAMU SEDANG MEMBACA
IM OK'IM NOT BE OK
Teen FictionBeban yang kau beri masih bisa membuatku berdiri tegak.. Dikucilkan di kehidupanku membuat ku tau arti kesendirian... Tapi penghianatan yang kau berikan tak lagi bisa membuat diriku pura pura kuat Aku baik-baik saja jadi tenanglah,,ku bisa mengat...