Sinar matahari telah menampakkan cahayanya dari tadi..akan tetapi gadis malang itu belum beranjak sejak malam dari tempatnya itu berdiri...
Dapat dibayangkan bagaimana rasa sakit dari luka cambuk yang menganga tak di obati dan kaki mati rasa akibat berdiri sejak malam hingga pagi cerah ini..tapi cerahnya pagi tak di rasakan oleh elisya ....
Sedangkan didalam mansion megah itu tengah berlangsung sarapan pagi yang sangat damai yang dihadiri oleh tuan Abigail Dion Whitstil dan kedua putrinya Karina De Whitstil dan Olivia De Whitstil..ingat hanya dua putri bukan tiga..
mereka melupakan seeorang yg berada di belakang mansion dengan peluh yang membasahi wajah porselennya dan luka yg kering dengan sendirinya.
"Bagaimana kuliahmu karin" ucap sang kepala keluarga.
"Baik" balasnya singkat.
"Dan bagaimana sekolah putri cantik daddy ini hm..apa ada masalah sayang". Tanya Tuan whitstil kepada olivia dengan suara halus sangat jauh berbeda disaat berbicara dengan elisya.
" sangat baik dad,,kau tau aku ditunjuk sebagai perwakilan olimpiade sains tahun ini,padahal nilai ipaku belum memuaskan menurutku"aduh nya.
"Tak apa apa sayang,,mungkin kau harus giat belajar lagi dan tenteng olimpic mu kapan dilaksanakan daddy akan melihatmu disana".
" sungguh dad?..aku menantikannya..kuharap bulan depan cepat datang".sahut antusias olivia seketika.
"Yah..apapun untuk princes daddy,baiklah mari berangkat bersama,dan karin apakau mau daddy antar sayang?".
" tidak perlu dad,aku berangkat sedikit siang".
"Baiklah daddy dan oliv berangkat..jaga dirimu karin".
Setelah keberangkatan tuan whitstil dan olivia,karin segera bergegas sedikit terburu buru ke belakang mansion untuk mengecek sesuatu
Setibanya disana karin cukup terkejut bahwa elisya masih berada disana dengan peluh yg bercucuran di pelipisnya dan jangan lupa memar kebiruan yang ada diwajahnya.Bagaimana mungkin anak itu sangat patuh terhadapa hukuman yang diberikan Abigail terhadapnya.
" dasar anak bodoh"ucap karin dalam hati
"Bibi". Memanggil pembantu yang ada di mansionnya
" ah nona karin,apa anda memanggil saya?".
"Katakan kepada anak itu untuk segera kekamarnya..dan obati luka yang ada dipunggungnya,aku pergi". Tanpa mendengar jawaban dari lawan bicara.
Karin menatap kembali ke sisi elisya dengan raut datar sebelum pergi dan elisya membalasnya dengan senyum tipis tapi masih dilihat oleh karin.
" nona muda,nona karin meminta anda agar ke kamar sekarang dan dia meminta saya mengobati luka anda".ucap bibi setelah menghampiri elisya.
"Terimakasih bi,tapi kau tak perlu mengobati luka ku aku masih bisa mengatasinya". Sambil melangkah memasuki mansion dengan jalan yang tertatih tatih.
" ah bibi apakah dad mengizinkaku makan hari ini?".
"Maafkan aku nona, tuan tak mengatakan sesuatu sebelum pergi tadi".ucap bibi sedikit menyesal.
" tidak apa apa bibi,kau tak perlu merasa bersalah seperti itu,mungkin hari ini ku harus berpuasa lagi".
Perlu diketahui elisya tak akan berani menyentuh makanan tanpa seizin Abigail,bagaimana laparnya elisya saat ini bahkan sejak malam dia tak menyentuh makanan sedikitpun hingga pagi hari ini.
Elisya tak sekolah di tempat olivia, cuman Abigail masih berbaik hati meng home schooling kan elisya dan membatasi kegiatannya diluar rumah,bahkan gadis itu hanya diberi izin keluar rumah dua hari sekali,jika lebih elisya akan di beri hukuman,entah itu cambuk,atau berpuasa selama dia memberikan izin anaknya tuk makan.
Elisya De Whitstil dan Olivia De Whitstil adalah anak kembar dari Abigail Dion Whitstil dan Riana Deandra Whitstil yang lahir 16 tahun lalu,dimana olivia lebih tua 7 menit dari elisya.
Paras kembar Whitstil itu tak perlu diragukan lagi yang membedakan dari keduanya adalah Olivia dengan warna mata biru terang seterang samudera yang diturunkan dari daddynya sangat kontras dengan warna rambut pirangnya yang sedikit ikal dan kulit seputih porselen.Sedangkan elisya dengan warna mata hijau zamrutnya yang diturunkan dari mammy nya dengan perpaduan rambut dark choclate sebahu,bibir tipis yang semerah mawar walau setiap harinya agak pucat,kulit seputih porselen dengan tubuh kurus yang lebih mendominasi sangan jauh dari tubuh cukup berisi milik olivia tapi tak mengurangi kadar kecantikannya.
Dan jangan lupa Karina De Whitstil anak pertama dari pasangan Whitstil yang sekarang menginjak usia 20 tahun yang memiliki paras tak kalah dari kembar Whitstil, rambut blonde,mata biru sama persis milik sang adik olivia dan jangan lupa tatapan dingin yang sering mendominasi menjadi ciri khas tersendiri dari si sulung Whitstil ini untuk mengatakan bahwa ia tak ingin dibantah sedikitpun.
Setelah mengobati lukanya gadis itu kemudian memakai hoodie putih dipadukan dengan jins hitam dan segera menuruni tangga ,mungkin terlihat sangat tertutup untuk gadis seusianya,tapi itu hanya alibi untuk menutupi bekas luka yang berada di badannya.
"Ahh rasanya sangat damai jika sendiri di rumah" ujar elisya sambil duduk perlahan di sofa.
"Tapi aku lapar,apakah kubisa makan hari ini,rasanya ingin mati,baiklah mungkin satu apel tak buruk". Sambil melangkah perlahan ke dapur.
Sesampainya didapur elisya menemukan buah yang sangat ia inginkan,melihat sekeliling memastikan apakah ada seseorang atau tidak,dirasa cukup aman elisya mengambil apel itu di atas meja makan dan berlalu pergi keluar rumah.
Bintangnya mana om tante,,,,🙆🙆
Vote and coment gess,,klo gak suka mutilasi authornya ajalah...
KAMU SEDANG MEMBACA
IM OK'IM NOT BE OK
Novela JuvenilBeban yang kau beri masih bisa membuatku berdiri tegak.. Dikucilkan di kehidupanku membuat ku tau arti kesendirian... Tapi penghianatan yang kau berikan tak lagi bisa membuat diriku pura pura kuat Aku baik-baik saja jadi tenanglah,,ku bisa mengat...