Bab 5 Part 2

11 1 0
                                    

Acara makan malam sudah selesai, sisanya hanya acara non formal seperti saling berkenalan satu sama lain atau sekedar mencari teman baru. Namun bagi Bella, Lili dan Heinz, ini tidak terlalu penting, mereka memutuskan kembali ke kabin masing-masing. Kabin Lili berada di lantai delapan, sementara kabin Bella dan Heinz berada di lantai tujuh. Mereka berpisah dengan Lili di lantai tujuh.

Bella mencapai kabinnya terlebih dahulu. Ia melambaikan tangan pada Heinz yang pura-pura membetulkan tali sepatunya yang tidak copot. Lelaki itu sengaja melakukannya untuk menunggu Bella masuk terlebih dahulu. Namun ia mendapati Bella begitu lama memasuki kamarnya.

"Tidak! Seseorang telah memasuki kamarku." Kata Bella yang kemudian memeriksa bagian kanan bawah pintu.

"Apa maksudmu, Bell?" tanya Heinz.

"Aku sengaja menaburkan bedak tipis di atas gagang pintu kabinku, juga menyelipkan potongan kertas kecil diantara pintu kabin, namun aku menemukan potongan kertas sudah tak ada, dan bedak yang kutaburkan pun menghilang."

Heinz melihat ke sekelilingnya. Ia mulai mendekati Bella, "Lebih baik kamu cepat masuk ke dalam. Kamu pernah menonton film detektif atau film action, kan? Lebih baik kamu periksa isi kabinmu terlebih dahulu. Tutup segala sesuatu yang bisa menjadi sensor untuk menyadapmu. Aku juga sepertinya akan melakukan hal yang sama. Jika terjadi sesuatu, hubungi aku."

Bella mengangguk, ia lantas masuk ke dalam kabinnya. Heinz segera berlalu menuju kabinnya.

Tanpa mengganti baju terlebih dahulu, Bella langsung memeriksa setiap jengkal kamarnya. Ia mendapat beberapa alat penyadap di lampu tidurnya, bawah kasur, serta di balik televisi. Tak lupa ia juga menutup sensor yang berbentuk seperti lampu kecil di remote tv dengan selotip. Ini adalah hal-hal dasar yang diajarkan ayahnya pada Bella.

"Apa memang di setiap tempat asing selalu ada alat penyadap seperti ini?" tanyanya pada diri sendiri.

Setelah memastikan setiap jengkal kamarnya sudah ia periksa, ia merebahkan diri di kasur. Gaun ini membuatnya kesulitan bernapas dan bergerak. Bella masih tak mengerti, untuk apa alat penyadap ini ada di kamarnya. Ia mengingat sesuatu, kemudian merogoh tas kecil yang dibawanya ke acara makan malam. Bella ingin membackup jurnalnya selama perjalanan ke macbooknya, sehingga ia mengeluarkan bolpoin.

Selain sebagai bolpoin untuk menulis, bolpoin miliknya juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai alat perekam, entah itu video atau pun gambar. Ia kemudian mengeluarkan macbook dari dalam tasnya yang lain dan mulai menghubungkan bolpoin dengan macbook miliknya.

Sesuatu yang asing muncul di layar macbooknya. Apa ini? tanya Bella dalam hati. Tulisannya bukan tulisan latin. Ia kembali mencari sesuatu di dalam tasnya yang lain. Bella mengambil benda seperti kacamata. Kacamata tersebut selain berfungsi sebagai kacamata pada umumnya, itu juga berfungsi sebagai alat penerjemah, jika earphone bisa menerjemahkan langsung lewat suara, maka kacamata itu bisa menerjemahkan langsung lewat tulisan. Cukup keren kan?

Bella memeriksa folder-folder tersebut. Semakin lama ia mendekap mulutnya lebih erat. Bolpoin ini bukan bolpoin miliknya, ini milik seseorang, entah siapa itu. Gadis itu mulai mengingat kembali kejadian dari mulai memasuki kapal pemecah es. Awalnya semua terasa begitu sempurna, sampai ia bertemu dengan Heinz di lift menuju kamarnya.

Tunggu, bertemu dengan Heinz, benar! Ia ingat ia sedang mencatat sesuatu ketika Heinz memanggilnya di dalam lift. Kemudian ketika lift menunjukkan lantai tujuh, tempat kabinnya berada, Bella segera keluar dan tanpa sengaja menabrak lelaki bertubuh tinggi besar dengan tato berbentuk gading gajah di lengannya. Iya! Tak salah lagi, ini pasti bolpoin miliknya. Bella ingat lelaki tersebut juga mengeluarkan bolpoin agar temannya menandatangani selembar kertas.

Gadis itu menggigit bibirnya lagi dan menggerutu dalam hati,

Kejutan apalagi ini, ya ampun! Semoga ini kejutan terakhir!

***

#30DWCjilid29

#30DWC

#Day7

#Squad5

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ekspedisi BekuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang