"Keren banget sih filmnya. Tapi kalau dipikir-pikir, siapa sih di dunia ini yang berhubungan lewat baris kode di iklan koran? Kayanya gak ada." Lili lalu tertawa, kami baru saja selesai menonton film bergenre detektif.
Aku menyeringai menanggapi pernyataan Lili, sesungguhnya malam ini aku akan melakukan hal itu, mengirim email ke surat kabar untuk memasang iklan. Ya, aku berhubungan dengan Ayah dan Ibu melalui hal itu. Tiba-tiba aku terkikik geli.
"Kenapa Bell? Memang ada yang lucu?" tanya Lili bingung melihatku.
"Tidak ada. Habis ini kita mau kemana?"
"Kita makan dulu, aku lapar." Jawab Lili.
Tepat pukul lima sore selepas kami makan dan bermain game, kami pun memutuskan untuk pulang. Aku berjanji pada Bibi Rose pulang bersama Mang Ujang. Namun Lili menawariku tumpangan sampai ke rumah. Selesai membersihkan diri, aku mulai membuka laptop dan mengetik kolom iklan baris.
MRH=Ahli AC,KULKAS,Tv LED, M.Cuci,TLP/WA, Bell:0851-0201-1213
Di atas adalah iklan yang akan kukirim, aku menekan send. Ya, tinggal tunggu Ayah dan Ibu membacanya. Ah, benar arti dari iklan ini adalah:
'MRH'=Ahli AC ,KULKAS,Tv LED, M.Cuci,TLP/WA, 'Bell':0851-'0201-1213'
Aku menggunakan nama Bell sebagai penanda bahwa iklan itu berasal dariku. Setiap iklan yang berawal kata MRH, itu berarti kami akan menggunakan applikasi chat anonim di PC. Lalu angka 0201-1213 di akhir nomor telepon itu adalah sebuah sandi, 0201 artinya hari kedua di minggu pertama bulan ini, berarti chat akan dilakukan di hari Selasa pada minggu pertama, lalu 1213 adalah waktunya, yaitu sekitar pukul 12.13 waktu setempat, tentunya waktu selalu mengikuti waktu di tempatku berada. Jadi ketika istirahat siang, aku akan menggunakan ruang komputer untuk menghubungi Ayah dan Ibu. Itu termasuk fasilitas gratis di sekolahku.
Selesai, aku tinggal tunggu lusa untuk bisa berhubungan dengan Ayah dan Ibu.
Kriiing... Kriing...
Jam beker kecil berbunyi, ini sudah pukul lima pagi, waktunya siap-siap sekolah, batin Bella. Ia melakukan pemanasan pagi hari seperti biasa kemudian membersihkan badan. Bella turun ke tempat makan jam enam lewat, memakan sarapan sekaligus membawa bekal makan siangnya, ya sekali lagi Bibi Rose agak ketat menjaga apapun yang ia makan dan minum, jadi Bella memang jarang jajan di sekolah. Hal itu pula yang memudahkannya menabung uang jajannya, biasanya uang jajan ia habiskan untuk membeli buku dan beberapa alat mutakhir seperti pulpen perekam, kamera kecil, hologram, ia mengoleksi barang-barang seperti itu, untuk jaga-jaga, dalihnya.
Bella menunggu bus pukul enam lewat lima belas, bus datang pukul enam dua puluh lima, menunggu di halte sekitar lima menit sebelum melaju ke sekolahnya. Sekolah berjalan seperti biasa, lima belas menit lagi bel istirahat berbunyi.
"Baik pelajaran hari ini sampai di sini saja. Sebelum bel istirahat berbunyi, saya punya pengumuman penting untuk kalian." Seru Bu Guru.
Para siswa menghentikan kegiatan mencatat sisa pelajaran di papan tulis.
"Sekolah kita akan mengadakan study tour selama dua minggu. Tahun ini destinasi study tour adalah Seoul, Korea Selatan─"
Belum sempat Bu Guru menjelaskan secara lebih rinci, terdengar suara "Woooow..." dari seisi kelas.
Bu Guru tersenyum, sudah memperkirakan reaksi murid-muridnya akan seheboh ini, "Iya betul, untuk waktu pelaksanaan dan sistemnya akan diumumkan lebih lanjut. Ibu harap kalian mulai membicarakan hal ini dengan kedua orang tua kalian─"
TEEEETTTT...
Bel istirahat berbunyi, Bu Guru menutup pengumuman study tour dan mempersilahkan para murid untuk istirahat, ia sendiri berjalan ke arah ruang guru. Bella masih diam di tempat duduknya, biasanya ia langsung kabur begitu bel berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ekspedisi Beku
FantasíaDemi bertemu dengan kedua orang tuanya, akhirnya Bella memutuskan sebuah ide gila, menyusul mereka ke Arktika. Namun tak disangka-sangka, dalam perjalanan Bella malah bertemu dengan Lili, sahabat baiknya, dan Heinz, lelaki berdarah Jerman yang menyu...