"Yang benar saja" kata Hermes. "Tidak bisakah kita beraktifitas dengan tenang?"
"Monster ini! Biar aku yang melawannya!" seru Ares. Dia sudah bersiap untuk berubah, tapi Athena langsung menahannya.
"Aku tidak bisa membiarkanmu mati di sini" kata Athena. "Ingat, kita sekarang adalah makhluk fana yang memiliki sedikit kekuatan dewata, jika kita mati maka akan tetap mati"
"Kau meremehkanku apa? Kau pikir aku tidak bisa mengalahkan makluk itu?" kata Ares kesal.
"Bukan seperti itu. Tapi, jika kemungkinan terburuknya terjadi yaitu kau mati saat melawan makhluk itu, aku tidak mau hal itu terjadi" kata Athena tegas.
"Heh, kenapa kau malah jadi sok peduli begitu?" Ares masih kesal, tapi dia menahan niatnya untuk melawan monster itu.
"Hei, bukannya aku peduli padamu ya. Hanya saja, kau pasti akan berguna saat melawan zeus nanti"
Sementara itu, monster raksasa tadi sudah memulai aksinya. "Dia berjalan ke tengah kota sambil menginjak dan mengacak-acak hutan yang dilaluinya"
"Apa tidak apa-apa kalau kita tidak menghentikannya?" tanya Hermes.
"Harusnya sih tidak apa-apa. Lagipula hanya manusia tidak berguna yang ada di sana" celetus Ares.
Athena hanya diam, tidak berkomentar apa-apa.
Tiba-tiba, sebuah serangan berupa tembakan laser mengenai dada monster itu. Monster raksasa itu pun mundur beberapa langkah.
Athena, Ares dan Hermes pun memerhatikan dengan seksama. Dan di sana, puluhan meter di depan monster raksasa itu, berdiri sebuah robot raksasa berbentuk seperti sesosok Cyclops. Tubuh besar dengan warna kulit manusia dan memiliki mata satu. Di tangan kanannya, dia memegang sebuah pentungan besar.
"Cyclops?" tanya Ares.
"Tidak, itu sebuah robot yang berbentuk seperti Cyclops" jawab Athena.
Robot raksasa itu pun maju dan langsung meninju monster raksasa dengan tangan kirinya. Monster itu terhuyung ke samping. Robot raksasa itu pun menyerang lagi, kali ini dia menggunakan pentungannya.
Serangan tersebut pun membuat sang monster terjatuh ke tanah.
Robot raksasa itu pun menembakkan serangan laser dari matanya yang membuat serangga-serangga di tangan kanan monster itu terbakar sehingga tangan monster itu seperti buntung. Monster itu pun langsung bangkit, dia seperti adar kalau dia sedang berada di posisi yang berbahaya.
Robot raksasa itu tidak berhenti begitu saja. Dia menembakkan lagi laser panas dari matanya, tapi tidak langsung ke arah sang monster melainkan ke pentungan besar miliknya. Pentungan itu menyerap sepenuhnya energi dari laser itu.
Robot raksasa itu pun memasang kuda-kuda dan maju ke arah sang monster. Saat sudah berada dalam jarak serang, robot raksasa itu mengayunkan pentungannya yang sudah dipenuhi energi itu dengan sekuat tenaga.
Dengan satu ayunan hebat, tubuh monster itu langsung hancur dan meledak bersama dengan semua serangga yang membentuknya.
"Hebat sekali! Aku suka Cyclops yang satu ini!" Seru Ares.
"Tapi, robot ini, kenapa bisa sampai di sini? Apa hanya untuk membasmi monster itu saja?" tanya Athena.
Robot Cyclops itu pun mengarahkan pandangannya ke arah mereka bertiga dan dia mulai berjalan ke arah mereka.
"Ummmm, guys, what should we do?" tanya Hermes.
"Kita serang saja!" Seru Ares tanpa keraguan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Olympus Sentai Gokyuger
FanfictionSetelah lama menguasai Bumi, para Dewa-Dewi Olympia mulai kehilangan kekuatan mereka. Beberapa dari mereka menyadari kalau kekuatan mereka suatu saat akan habis, dan pada saatnya nanti, tahta kekuasaan mereka di Gunung Olympus akan diambil alih. Mer...