Zona Rindu [Slow UP]

Lomba

Suasana pagi SMA Angkasa cukup ramai, banyak siswa siswi mulai berdatangan. Sebagian dari mereka langsung terjun kekantin Mbak Siti untuk sarapan dan yang lain sibuk berkerumun membaca pengumuman yang baru ditempel oleh pengurus OSIS di mading Sekolah.

"Waahhhhh daebak!".

"Beneran nih?"

"Iiiiihhh udah gak sabar gue" Begitulah antusias nya para siswi setelah membaca pengumuman yang ada di mading.

Lalu di ujung koridor terlihat dua siswi yang jalan beriringan tampak bingung dengan kegaduhan yang ada didepannya, mereka saling bertatapan dan kemudian memutuskan mendekat untuk menggali informasi.

"Mereka kenapa ya, Meth? Kelihatan seneng banget kayak abis ketemu oppa-oppa Korea" Celetuk Wendy tanpa berpikir.

"Nggak mungkin dong Wen oppa-oppa kore kesini, mau ngapain coba?".

"Ya siapa tau nyariin gue!" Ucap Wendy dengan penuh percaya diri.

"Pagi-pagi di larang menghalu" Ucap Metha yang membuat Wendy cengar-cengir malu.

"Eh itu ada si Nata, tanyain yuk!!!" Ajak Wendy mengalihkan.

"Nat, Nata!!!" Panggil Wendy cukup keras.

"Kenapa sih kok pada heboh?" Tanya Wendy.

"Ahhhh... Itu mereka abis baca penguman di mading!" Jawab Natalia.

"Pengumuman apa?" Tanya Metha memperjelas.

"Aku juga kurang tau, tapi kata anak-anak yang lain itu pegumuman soal lomba tahunan di SMA ini".

"Tadi Kak Vian bilang nanti bakal di sebarin brosurnya di masing-masing kelas, jadi kita tungguin itu aja!" Tambah Natalia.

***

Bel masuk akhirnya berbunyi, koridor sekolah seketika sepi lantara semua siswa-siswi berhamburan memsuki kelas masing-masing. Seperti kelas pada umumnya X IPS2 sangat menyukai jam kosong. Kelas favorit itu cukup bising dengan suara nyanyian, suara gitar dan suara tawa yang terdengar bahagia, bukan tanpa alasan tapi memang mereka mereka telah menyelesaikan Ujian Kenaikan Kelas. Bisa di bilang inilah cara mereka untuk memfreshkan otak setelah berperang.

"Selamat pagi!" Sapa Vian.

"Pagi Kak Vian!"

"Kakak disini mau membagikan brosur lomba".

"Ada satu lomba yang wajib di ikuti oleh seluruh kelas yaitu lomba drama. Disini kalian bebas mau memilih genre dramanya, mau genre horor, fantasi, religi, atau yang lainnya pun juga boleh" Vian berkeliling membagikan brosur.

"Kamu harus ikut lomba ya!" Ucap Vian sambil memberikan brosur pada Metha. Metha hanya membalas dengan senyuman yang membuat Vian terkejut.

"Kamu sudah banyak berubah Metha, kamu jauh lebih ramah!".

"Ini juga berkat mereka semua kak"

"Baik itu saja yang mau Kakak sampai kan, silahkan berdiskusi. Kakak nantikan penampilan kalian semua, minggu depan"

"Metha, nanti temui Kakak di ruang Osis!"

"Widihh, ada rencana apa nih sampek minta ketemu di ruang OSIS" Tanya Natalia.

"Awas kak, khilaf" Goda Wendy.

"Kalo khilaf tolong dimaafkan, maklum gak tahan sama cewek cantik" Sahut Vian.

"Canda khilaf" Ucapan Vian berhasil membuat Nata dan Wendy tertawa.

***

Sesampainya di ruangan OSIS Metha langsung duduk dan mendengarkan intruksi Vian, dengan seksama mendengrakan Vian agar tidak sampai ada yg terlewat sedikit pun. Disela-sela pembicaraan Metha sesekali melirik Vian dan anehnya dia bertanya didalam hati "Kok jantung ku biasa aja? Kok nggak sama kayak waktu sama Deo? Kan mereka sama-sama cowok, kenapa bisa beda gini?".

Vian yang sadar diperhatikan perlahan mendekatkan dirinya dan tentu saja itu membuat Metha kaget. "Kita disini hanya berdua jadi jangan membuat aku melakukan seuatu pada mu" Mereka terdiam untuk beberapa saat.

Deg deg deg Metha bisa merasakan detak jantungnya sama persis saat dia bersama Deo, dia pun bernafas lega "Berati aku deg-degan kayak gini kerena efek dideketin cowok ganteng kayak Kak Vian dan bukan berati aku suka sama Deo. Okeee fix ini wajar-wajar aja" Batin Metha yang membuat dengan pikirannya yang sederhan.

"Krucukk-krucukk" Seketika Metha malu, mukanya berubah menjadi merah padam.

"Hahahahaha kamu lapar ya?" Celetuk Vian.

"Ya udah ayo kekantin kita makan dulu, aku traktir".

Tinggalin jejak disni ya😊 jejak kalian bikin aku semangat tauuuu!!!😀

Salam Hangat dari Author♡

HAPPY READING✅