Terpampang raut wajah pemuda remaja di balik jendela pesawat yang terlihat melamun di kesendirian siang bolong ini.
Tampaknya dia sedang galau? Atau nggak,hanya menikmati pemandangan luar. Walaupun hanya awan bergumpal saja yang terbentang disana.
Laksamana Minvandra Hirsyah, anak laki-laki yang sedang melamun menikmati pemandangan awan yang bergumpal di luar. Biasa dipanggil Minva, ia juga memiliki nama kecil yaitu Mini.
Anak kedua dari 2 bersaudara, yang pastinya anak pertama dari orang tua Minva adalah kakaknya. Dia dan kakaknya hanya terpaut dua tahun saja.
Minva berada di pesawat karena sedang liburan ke Korea. Sendiri,tanpa mengajak orang tua maupun kakaknya Jaevan. Padahal ia masih beranjak di bangku SMA tingkat akhir, walaupun sebentar lagi lulus.
Tapi kan beberapa bulan lagi ujian? Seharusnya digunakan untuk belajar, bukannya malah pergi liburan ke luar negeri. Hanya Minva seorang. Terserah orang kaya sajalah.
Emangnya kesana mau ngapain?
Ngelamar mbak Yujin IZONE, terus dibawa terbang ke Indonesia. Sampai di Indonesia,langsung dinikahin deh. Gak ngab. Yakali Minva nekat kek gitu.
Kecuali kalau dia sasaeng baru deh bisa ngelakuin apa yang dia mau untuk ngedapetin biasnya. Gak peduli sampai dia terjerat kasus hukum, dan berakhir di penjara.
★★★
Tak lama kemudian, muncul cahaya putih terang membuat Minva yang tadinya sedang asik melihat-lihat keluar, mengernyitkan netranya.
Terlihat seorang wanita cantik mendekatinya. Wanita tersebut tak lain muncul dari cahaya putih yang terang benderang tadi.
Lalu Minva pun langsung menegakkan punggungnya, sebab ia merasa wanita itu berbicara padanya. Lantas ia menatap lawan bicaranya tersebut.
"Eh Minva! ini gimana deh? Mama nggak tau caranya", ujar wanita tersebut. Sambil menyodorkan ponselnya ke depan.
Minva yang melihat itu, langsung bingung. Ia mengerjapkan mata berkali-kali agar bisa melihat dengan jelas wajah wanita di depannya ini. Sebab wajah wanita tersebut tampak buram tak jelas.
Loh kok burem sih mukanya? Mata gue yang bermasalah atau emang mukanya burem kek gitu. Tapi masak sih heh, gak mungkin kan gue bisa liat setan atau arwah penasaran di siang bolong kek gini?!
Mengedarkan mata ke kanan kiri mencari clue yang mungkin ia dapatkan. Padahal yah, gak ada hasilnya juga.
Bentar-bentar, kok kayak familiar ya suaranya?
Lah? Kok kayak suaranya mama?! Terus dia bilang apa tadi? Minva? Kok dia tau nama gue? Masa iya sasaeng?
Hahaha, gak mungkin anjir, emang gue siapa sampe punya sasaeng kek gitu. Huh kayaknya gue salah denger, udahlah nggak usah dipikirin.
"H-hah?", tanya Minva bingung, setelah membatin panjang lebar,bertanya kepada dirinya sendiri. Hanya itu yang bisa ia lontarkan. Agaknya dia masih bingung.
"Mangkanya bangun dulu dong Min! Ini mama nanya, malah bengong mulu dari tadi!" bentak kecil wanita itu.
Mendengar itu, Minva pun membulatkan mata dan menguceknya agar terlihat lebih jelas. Setelah cukup sadar atas bentakan dari wanita tersebutyang ternyata benar. Itu adalah mamanya sendiri, Minva hanya nyengir tanpa dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐯𝐞𝐫𝐲𝐝𝐚𝐲 𝐅𝐫𝐨𝐦 𝐀𝐩𝐫𝐢𝐥 𝐓𝐨 𝐌𝐚𝐲
FanfictionHanya perkumpulan para anggota keluarga, para bujang, dan kesehariannya pada bulan April sampai Mei nanti. Dibumbuhi dengan konflik-konflik yang ringan nantinya, dan mungkin juga sedikit kerecehan. •Hanya sekedar menghibur selama masa pandemi covid...