'EFATM-03°

11 3 24
                                    

°Happy Reading°

Jam sudah menunjukkan pukul empat sore, yang artinya sebentar lagi akan memasuki waktu petang. Dua bersaudara masih tampak tertidur pulas di atas sofa samping balkon. Padahal sudah 3 jam lebih mereka tertidur. Tenang, mereka udah sholat dhuhur kok, walaupun baru saja tertidur pas tadi siang tadi.

Masih ingat tidak, seseorang yang berpakaian serba hitamnya tadi siang?

Ya, dia adalah mama Rani:') bukan maling ya gaes. Ia berada di kamar mereka untuk membangunkan anaknya supaya sholat dhuhur terlebih dahulu sebelum tertidur pulas. Sempat terkaget juga sih Jaevan sama Minva, karena mama nya yang tiba-tiba muncul dan pakai pakaian serba hitam. Pas ditanya kenapa, jawabannya kayak gini.

Tiga jam yang lalu...

"Akur-akur kalian", ucapnya lirih

Lalu orang tersebut melangkah mendekati sofa yang tengah ditiduri oleh Jaevan.

"Bang, bangun. Sholat dhuhur dulu gih, nanti habis sholat lanjut tidur lagi", suruhnya dengan nada lembut.

Jaevan yang masih belum terkumpul nyawanya pun hanya mengerang sambil sesekali menguap. Lalu Jaevan mengarahkan tubuhnya ke arah seorang yang barusan membangunkannya.

"Astaghfirullah ma, ish kirain siapa mama ini, bikin Nana hampir jantungan aja", ujar Jaevan syok.

Mama Rani hanya mengulum senyum sebagai jawaban, "gih buruan, si Mini bangunin."

Jaevan langsung beranjak dari sofa menuju sofa disebrang nya yang digunakan oleh Minva. Padahal baru beberapa menit terlelap, udah menuju mimpi aja nih si Mini.

"Min bangun, kita sholat dhuhur dulu, nanti lu lanjutin lagi molornya", Jaevan menepuk-nepuk pundak Minva, sedaritadi hanya erangan yang keluar dari mulutnya.

Akhirnya Minva pun terbangun, mengucek matanya dan melihat ke sekitar. Lalu matanya mengarah ke mama Rani yang daritadi masih berdiri di samping sofa Jaevan.

"EH BANG ADA MALING DI BELAKANG LU!" teriak Minva histeris sambil menunjuk ke arah belakang Jaevan. Mungkin gara-gara efek belum sadarnya, jadi ngeliat mama Rani kek ngeliat maling karena serba hitam.

"Heh! Ngawur lu, itu mama bukan maling, coba liat baik-baik tuh mata. Walaupun tadi gue sempet kaget juga sih", koreksi Jaevan dan nyengir pelan.

"Astaghfirullah maa, kenapa lagian si mama nih pakek baju ireng-ireng kek gitu kayak maling tau gak."

"Hahaha, mama mau ngelayat bentar lagi, tetangga komplek sebelah ada yang meninggal barusan", jelas mama Rani terkekeh pelan.

"Lah? Siapa emangnya ma? Kok nggak kedengeran ya, padahal aku nggak sampe pulas tidurnya", tanya Jaevan penasaran.

"Ayah mertuanya tante Jenira, ayahnya pak Kadri itu loh. Ya gimana kamu tau, orang suara siaran meninggalnya aja nggak nyampe kesini. Mama aja taunya dari grup ibu-ibu pengajian", cerita mama Rani yang kemudian berlalu dari kamar.

"Jangan lupa sholat loh ya, mama pergi dulu, assalamu'alaikum."

"Iya, Waalaikumsalam", jawab mereka bareng.

𝐄𝐯𝐞𝐫𝐲𝐝𝐚𝐲 𝐅𝐫𝐨𝐦 𝐀𝐩𝐫𝐢𝐥 𝐓𝐨 𝐌𝐚𝐲 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang