"Aria apa kau disana??!" tanya Naruto dengan mengetuk pintu berkali kali tetapi tidak ada jawaban sama sekali.
Ya, Naruto diizinkan Sasuke untuk menjenguk Aria. Anehnya pintu ini seperti dikunci dari dalam. Naruto meminta supir dan bodyguard nya untuk mendobrak pintu rumah Aria.
Saat pintu terbuka, dia melihat Aria dalam posisi yg mengenaskan. Bajunya robek, tangan diikat, mulut di sumpal dengan kain dan matanya yg merah akibat menangis.
Dengan reflek yg cepat Naruto langsung menggendong Aria dan masuk ke mobil. Naruto berniat membawa Aria ke rumah sakit Konoha.
Saat sampai disana Naruto mendapat tatapan para warga yg menatapnya jijik. Naruto mengabaikan itu semua dan segera membawa Aria ke ruang perawatan darurat.
Aria langsung diterima oleh dokter dan segera masuk ke ruangan perawatan. Naruto duduk dan mondar mandir karena khawatir dengan keadaan Aria. Dia tidak tau siapa yg melakukan ini tapi pasti ada sangkut pautnya dengan kejadian kemarin.
"Bagaimana dok? Apa Aria baik baik saja?!" tanya Naruto dengan muka cemasnya.
"Dia baik baik saja nak, hanya saja dia mungkin mendapat benturan atau seperti tendangan di bagian punggungnya, juga dia sepertinya masih ketakutan, ini mungkin menjadi masa masa sulitnya" jelas sang dokter."Terimakasih banyak dokter,aku akan merawatnya" jawab Naruto.
Dokter itu hanya tersenyum dan mengangguk lalu pergi dari hadapan Naruto.Dalam hatinya Naruto menyesal karena Aria juga terkena dampaknya. Tunggu saja, Naruto akan segera membalas dendam pada orang yg memperlakukan Aria seperti ini.
Naruto mengeluarkan hpnya lalu menelpon ke nomor Nagato.
"Halo paman Nagato, ini aku Naruto"
"Astaga kau membuatku khawatir pasca kejadian waktu itu,kau baik baik saja kan bersama Sasuke?" tanya Nagato dengan nada khawatir.
"Iya paman aku baik baik saja, terimakasih telah mengkhawatirkan ku,omong omong ada yg harus kubicarakan pada mu paman" ucap Naruto.
"Katakanlah Naruto"
"Begini, sepertinya ada yg ikut campur tangan dalam kejadian kemarin, Aria anak yg ku tolong sehari sebelum seleksi terakhir itu ku temukan dalam keadaan yg mengenaskan dan itu sangat membuatku marah, jadi paman, aku ingin kau menyelidiki ini apa kau bisa?" tanya Naruto dengan penjelasan nya yg panjang lebar.
"Tentu Naruto,aku akan sebisa mungkin menyelidiki nya dan mencari bukti bukti yg kuat" jawab Nagato.
"Terimakasih paman,aku mengandalkan mu" ucap Naruto.
"Maaf ya Aria, gara gara aku kau jadi terkena dampaknya juga, aku ini putri yg payah sekali ya" gumam Naruto sambil menatap sendu Aria yg sedang tertidur.
"Yah walaupun sekarang bukan putri lagi, setidaknya aku bisa leluasa untuk merawatmu" oceh Naruto.
"Cepat sadar ya, aku pamit pulang dulu, nanti aku akan mengirim bibi Haku kesini untuk mengawasi mu sebentar" ucap Naruto.Entah kenapa, jiwa Jennie menjadi sesak, siapapun yg melakukannya pada Aria, mereka tega sekali pada anak yg sudah cacat. Hanya untuk menyingkirkan Naruto mereka melakukan segala cara. Jiwa Jennie tidak habis pikir. Jennie berjanji akan membuat orang itu sengsara sama apa yg telah di derita Aria.
Naruto melihat mobil Sasuke, segera saja Naruto berjalan ke arah mobil tersebut.
"Kau kenapa Naruto? Kenapa meminta menjemput mu di rumah sakit?apa kau sakit?" tanya Sasuke dengan beruntun.
"Tenang lah Sasuke aku tidak sakit atau apa pun hanya saja, insiden kemarin membuat orang yg tidak menyukaiku menyerang Aria dan itu membuatku kesal setengah mati" jelas Naruto.
Sasuke terkejut, Naruto menceritakan bagaimana dia menemukan Aria dalam keadaan yg mengenaskan tersebut.
"Ini semua salahku, kenapa dia juga terkena dampaknya" Isak Naruto.
Sasuke memeluk Naruto dengan erat, bagaimanapun ini juga salah Sasuke karena terlalu terburu buru dan egois."Aku minta maaf,sepertinya jalan yg kuambil ini salah, aku akan datang langsung meminta maaf pada gadis itu nanti" ucap Sasuke. Naruto pun hanya mengangguk lemah dan masih terisak sampai dia tertidur di mobil.
Sesampainya di rumah, Sasuke langsung menidurkan Naruto di kasur dan menarik selimut nya lalu memberikan kecupan di dahi dan sekali lagi dia menatap Naruto sendu. Sudah berapa kali dia membuat Naruto kesusahan.
Bel rumah berbunyi, Sasuke turun ke bawah dan membuka pintu nya. Dia terkejut ternyata 3 teman Naruto yg datang. Sakura, Ino ,Tenten yang datang. Sasuke mempersilahkan mereka masuk.
Tanpa aba aba sakura meninju Sasuke. Ino dan tenten pun kaget karena tujuan mereka kesini adalah menanyakan kabar Naruto dan menyemangati nya.
"Hei sakura jangan begitu,kau lupa tujuan kita kemari ya?!" pekik Ino.
"Tidak ,aku tidak lupa sama sekali,aku hanya ingin meninju wajahnya karena sudah berkali kali dia menyakiti hati Naruto dan seenaknya saja membawanya kesini tanpa berkata apa apa" dingin Sakura.
Sasuke yg ditinju sakura tadi segera berdiri.
"Tidak apa apa aku paham, maafkan aku,hanya itu cara yg aku punya" sesal Sasuke.
"Dimana Naruto?" tanya Tenten yg sedari tadi diam. Sasuke meliriknya dan menghela nafas sebentar.
"Naruto sedang tidur,kami baru saja kembali dari rumah sakit di Konoha" jelas Sasuke.
"Untuk apa ke rumah sakit? Apa dia sakit?" tanya Ino dengan memincingkan matanya.
Sasuke pun terpaksa menceritakan rentetan kejadian yg dialami Naruto dan Aria. Mereka bertiga mendengar nya dengan seksama.
"Cih bahkan karena ulahmu seseorang yg tidak ikut campur menjadi terkena sasaran" cibir Sakura.
"Maaf" ucap Sasuke. Entah kenapa Sasuke hanya bisa mengatakan kata maaf saja.
"Jagalah Naruto dengan baik,kau tau aku yg akan menghajarmu jika terjadi sesuatu pada Naruto lagi. Ku serahkan padamu", ucap Ino.
Tenten dan Sakura hanya mengangguk. Lalu mereka pamit pulang dan segera pergi.
Sasuke kembali mengunci pintu dan naik ke lantai atas ke kamar Naruto. Memikirkan ini semua membuat Sasuke bertambah pusing. Dia tidur di samping Naruto dan memeluknya.Sasuke berjanji tidak akan melepas Naruto dan menyakiti hatinya lagi. Tidak akan.
TBC
Don't forget to vote and comment thank you!!!🍓🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
Sapphire Switch (END)
Fantasy★Jennie Ruby Jane Gadis berumur 16 tahun,berambut panjang dan kehidupannya yang biasa. ★Uzumaki Naruto Uzumaki Naruto, hidup di zaman kekaisaran yg semuanya diperhitungkan dengan kasta, dan kastanya hanya warga biasa yg selalu mendapat ketidakadila...