Raja Tanpa Cinta

13 1 0
                                    

Ini cuma karangan, jika ada kesalahan dalam latar tempat mohon dimaafkan



—————





14 Februari 2019 Seoul, Korea Selatan




Author POV


Suara gaduh disebuah apartemen mengawali pagi hari yang cerah ini. Yap, apartemen Evelyn. Seragam sekolah yang berantakan, dasi yang tidak terpasang dengan sempurna, rambut yang belum disisir dan tas sekolah yang diseret. Itulah gambaran Evelyn saat ini.




"Kampret kan jadi telat. Awas aja si Jaehyun kalo ketemu nanti" gerutu Evelyn. Penyebab Evelyn seperti anak yang tidak terurus ini karena Jaehyun. Setelah pulang dari sekolah Evelyn terus memikirkan maksud dari perkataan Jaehyun.





Menurut Evelyn, Jaehyun itu aneh dan misterius. Kemarin saat kembali ke kelas, Evelyn sempat bertanya pada classmatenya tentang Jaehyun. Mau tau apa jawaban dari classmate Evelyn? Dia tidak mengenal siapa Jung Jaehyun bahkan menurutnya tidak ada siswa di sekolah ini yang bernama Jung Jaehyun.





Dan untuk buku fantasi yang Evelyn baca kemarin hmm.. bagaimana ya cara menjelaskannya? Intinya semua berakhir sia-sia. Tidak ada info lebih lanjut yang bisa Evelyn dapatkan selain lembaran kosong di dalam buku itu. Setelah menghabiskan waktu semalaman, akhirnya Evelyn tau maksud dari tanggal serta bulan yang disebutkan oleh Jaehyun kemarin. Pasti tanggal dan bulan lahirnya kan?
Ya mana saya tau, saya kan adiknya Johnny Seo.






Setelah merapihkan tampilannya, Evelyn segera berjalan menuju halte bus untuk pergi ke sekolah. Selama perjalanan, Evelyn terus menyapa para tetangga atau orang yang berada di sekitarnya. Kenapa banyak sekali orang sih? Aku capek senyum. Ya makanya ga usah senyum terus, kan jadi kek orgil jadinya Eve


Author POV End









Evelyn POV


Aku mengerutkan alis saat melihat sosok Jaehyun yang sedang duduk manis di halte. Apa dia tinggal di sekitar sini? Karena rasa penasaran, aku mendekatinya. "Annyeong, Jaehyun. Apa rumahmu di sekitar sini?" Tanyaku sambil mengedarkan pandangan di sekitar halte.






Dia hanya merespon pertanyaanku dengan anggukan tanpa melirik ku. Dengan malas aku pun duduk disampingnya; menunggu bus datang. Tidak ada percakapan antara aku dan Jaehyun, hanya suara kendaraan yang terdengar. Aku teringat sesuatu tentang yang Jaehyun katakan kemarin.
"Ah Jaehyun.. selamat ulang tahun. Maaf aku tidak memberikan kado, aku hanya bisa mendoakan yang terbaik saja untukmu" Aku menoleh, menatap Jaehyun sambil tersenyum.





Aku membeku saat Jaehyun tersenyum sambil memperlihatkan dua lubang cacat yang sialnya sangat manis pada pipinya. Jantungku berdetak sangat kencang lagi saat melihat senyumnya, aku takut Jaehyun akan mendengar detak jantungku.
Dia.. baru saja tersenyum padaku?
Tiba-tiba sebuah bayangan melintas masuk dalam otakku, memenuhi isi kepalaku. Perasaan rindu yang meluap seketika memenuhi hatiku.





"Gaeun, apa kau mencintaiku?" Dia bertanya padaku dengan suara husky yang sangat kusuka. Tatapan dan perlakuan lembutnya padaku membuatku merasa sangat berharga untuknya.




"Ya, Yang Mulia. Aku mencintaimu, sangat"





"Aku sangat mencintaimu. Kau adalah pertama dan terakhir bagiku, Gaeun-ah" perasaan senang membuncah dalam diriku, membuatku tersenyum sangat lebar setelah mendengarkan pengakuan darinya.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝖢 𝖠 𝖲 𝖴 𝖠 𝖫 𝖤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang