01//Balapan

38 8 0
                                    

" Dra, si Thomas Geng Rex ngajak balapan lagi " Ujar pemuda dengan topi putih yang di balikan ke belakang, Reygantara Saputra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Dra, si Thomas Geng Rex ngajak balapan lagi " Ujar pemuda dengan topi putih yang di balikan ke belakang, Reygantara Saputra. Inti dari Geng Orthtos yang memiliki hobby mengoleksi topi,Keren katanya. Rey  bisa di bilang sebagai penghangat suasana dengan sikapnya yang tengil dan humoris itu. Tapi jangan salah marahnya orang seperti itu lebih menakutkan dibanding lainnya, hanya saja di sini tentu saja Andra lebih menakutkan dibanding Rey.

" Kagak malu apa tu anak ngajak terus dan endingnya tetep aja kalah lagi kalah lagi, terus aja gitu sampe isdet." Sahut pemuda satu lagi sembari memainkan handponenya, Safalno Jeno Aditomo.  Pemuda cuek dengan setiap ucapan nyelekitnya. Inti dari Geng Orthos dan yang paling dekat dengan sang ketua, Andra.

"Aaaaaa yayang Ano omongannya bener banget." Inti Geng Orthtos lainnya dengan sikap lebay dan cerewetnya, Austin Aldenio. Pemuda paling kecil di antara ke-4 inti Geng orthtos hanya berbeda satu tahun. Mereka satu kelas karena memang sudah di rencanakan dengan Andra yang merupakan anak dari pemilik yayasan tersebut. Austin yang kerap di panggil utin oleh ke-4 pemuda itu, apabila di tanya alasan kenapa di panggil Utin maka sahabatnya lebih tepatmya Rey pasti menjawab panggilan kesayangan katanya. Austin satu tahun lebih awal bersekolah maka dari itu mereka satu angkatan, alasannya hanya ingin bersama-sama terus dengan Andra,sahabat dari kecilnya.

"Najis." Balas Alno.

"Whahahhaha, kasian deh Utin." Ledek Rey.

"Ihhh jahatt kamu mah, adek gak like." Dengan wajah cemberutnya Austin berjalan mendekati Andra meminta pembelaan.

"Apa lo? " Sambar Andra dengan wajah sangarnya.

"E-eh eh Andra mah gitu ih ama utin" Melihat respon Andra yang begitu, Austin berbalik berjalan menuju Alno. 'Alno lebih baik, dikit.' Ringisnya dalam hati.

"Cowok ko lebay, salah berojol ya lo tin" Ujar Alno setelah Austin di dekatnya.

"Bacot. " Ketus Austin.

Sementara Rey yang berada di kursi pojok ruangan terbahak-bahak melihat wajah masam Austin. Begitulah sahabat,ketika salah satu sahabatnya ternistakan karena sahabatnya sendiri, sedangkan yang lainnya bukan membela malah ikut tertawa.

"Terima" Singkat Andra.

"Terima apa dra? Lamaran? Bantuan? Col---

"Geng Rex" Potong Andra malas.

"Oh itu, ngomong panjangan dikit kek yang jelas dan terperinci. Ini mah udah kaya kulkas secara dadakan kan gue gak ngerti" Cerocos Rey sebal.

"Mls, hmt suara" Ujar Andra SPJ.
(Singkat, Padat dan Jelas)

"Bisa gitu ya"

Disisi lain, Austin yang mendengarkan tertawa di dalam hatinya sembari menatap Rey dan berkata

"Bodoh"

Rey yang mendengar itu dengan tidak santainya berdiri untuk menghampiri si utin, Ia tidak sadar  akan tali sepatunya yang terlepas dan terinjak oleh  kaki Rey sendiri,Mengakibatkan

BRUKK

"AAAAAAAAAAA MIMI PANTATT ANAKMUUU TERLUKAAAAAAHHHHH"

Rey terjatuh dengan tidak elitnya. Badan yang tengkurap dengan tangan di samping kepalanya.

"BHAHAHAHHAHA"

-orthtos-

Tepat pukul 23.05 hampir tengah malam,Para anggota Geng motor berkumpul di tempat balapan. Apalagi kalau bukan untuk menyaksikan balapan antara Geng Orthtos dan Geng Rex yang tidak pernah menyerah mengalahkan ketua Orthtos.

"Woi bro, Apa kabar lo?" Ujar Alden Adijaya Putra, Ketua Geng Mothman, terkenal hampir menyamai dengan Orthtos.

"Baik, Lo? " Jawab Andra

"Pastinya. Kalahin tuh si Thomas biar gak belagu terus,muak gue liatnya. Btw gue kesono dulu bro"

"Yoi"

Tidak lama kemudian balapan segera di mulai dengan Andra dan Thomas yang saling menatap tajam satu sama lain. Sedangkan para anggota Orthtos maupun Rex dan Geng lainnya sudah tidak heran dengan kedua ketua itu, Thomas yang tidak ingin di kalahkan dan Andra yang selalu memenangkan. Musuh? tentu saja.

Andra dan Thomas bersiap pada posisinya masing-masing.  Terdapat seorang wanita dengan pakaian sexy berdiri di hadapan mereka berdua dengan posisi di tengah-tengah memberikan aba-aba.

1

2

3

MULAI

Brumm

Brumm

Brumm

Andra yang melihat Thomas di depannya, tetap santai. Saat berada dalam tikungan, Andra menancapkan gasnya ,kemudian menikung Thomat dan ternyata triknya selalu berhasil.

Brumm

Ckitt

Andra memenangkan balapan, lagi.

Bugh

Bugh

"LO CURANG BANGSAT"

"LO YANG BODOH BANGSAT, ITU TRIK BUKAN CURANG,MAKANYA OTAK DI PAKE ,BUKAN DI JADIIN PAJANGAN DOANG, BODOHKAN JADINYA" Marah Andra,sudah di bilang bukan kalau Andra mudah terbawa amarah. Dan ya, yang memukul Andra itu Thomas akibat tidak terimanya dengan kekalahan ia sendiri.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Kreek

"AASHHHHHHHH" Teriak kesakitan Thomas dengan memegangi tangannya yang di perkirakan patah akibat pukulan dari Ketua Geng Orthtos, siapa lagi kalau bukan Genandra Geindra Henandra.

"SEKALI LAGI LO GANGGU GENG GUE, GUE PATAHIN TUH KAKI"

"Ihhhh mas Andra serem deh rey" Bisik Austin kepada Rey pelan.

"Lo bisa gak sih Utin gak usah lebay, apalagi panggil mas, yayang, beb apalah itu. Geli tau gue dengernya." Dengan muka pengen muntah Rey tunjukan kepada Austin.

"Udah dari gue jadi ubur-ubur,udah melekat. Susah kalo enggak lebay berasa ada yang kurang gitu" Jawab Austin dengan santai.

Sementara di sisi lain, Alno memutar bola matanya malas mendengar pembicaraan sahabatnya. Heran kenapa ia bisa sahabatan sama mereka berdua.

"CABUT GUYS, BASECAMP."

"SIAP PAK KETU" Serempak para anggota Geng Orthtos.

-orthtos-

Andra berjalan menuju menuju para sahabatnya, tapi sebelum  ia sampai ke tempat di mana sahabatnya berada, ia menangkap siluet seorang gadis yang berpakaian serba hitam dengan memakai topi dan masker. Karena dikira mencurigakan ia mengikutinya, Jelas ia heran kenapa gadis itu malah memasuki sebuah gang kecil. Pada saat di ujung gang, gadis itu berbalik menampakan mata  yang indah serta rambut terurai berwarna balck blue nya. Lima detik Andra terpesona melihat mata gadis itu, Sangat cantik pikirnya.

"Hallo ganteng." Suara gadis itu seperti alunan yang merdu dan lembut,menenangkan hati.

Gadis itu mengedipkan mata kepadanya.

Kemudian berlalu pergi menaiki tembok penghalang dengan lihainya meninggalkan Andra yang memegang jantungnya yang sedari tadi berdetak tak menentu. Dengan mata yang seakan terus mengikuti setiap langkah gadis itu,Terpesona.

'You're Mine My Secret girl'

-orthtos-
Vote & Coment

ORTHTOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang