03

27 11 0
                                    

Besoknya~ <3
"Hoi Cis!" Panggil amel rada ngegas di seberang bangkunya zanetta dan farah. Bilqis mendengus. "Gosah nge gas anjer. Gue ga budek bangsat" Balas Bilqis. Amel nyengir. "Wuiss. Santai mbak bro. Yok ke kantin." Ajak Amel mendekati bangku Bilqis.

"Hih. Gas lah! Males uga ngerjain ni PR fisika. Beban hidup jadinya." Sahut Bilqis merapikan mejanya. "Ni anak pagi2 dah molor" Ucap Bilqis melihat ke sampingnya, Zanet. Farah menoleh ke arah Bilqis. Kemudian mengendikan bahunya. "Biasalah. Habis marathon anime" Jawab farah.

"Ohh" Hanya itu yang di katakan Bilqis. Nada yang di depan mereka menoleh. Kemudian melemparkan buku tulis kimia ke arah zanet. "Heh kebo bangun! Ga makan lu? Ntar mati mampus" Ujar nada membangunkan zanet sambil bercanda.

"Hoaam. Paansi para pens aku. Ganggu cecan tidur aje." Balas zanet pede sambil merapikan rambutnya. "Anjer! Mata panda gue keliatan banget! Huaaaa sialan! Ntar ketemu cogan masa kek gini? Gak! Ga bisa! Gue harus dandan." Ujarnya untuk dirinya sendiri saat berkaca. Anak perempuan yang masih di kelas langsung menatap zanet datar.

"Tobat net. Cogan mulu. Dosa ogeb" Tegur Aurel. Zanet malah nyinyir "nyenyenyenye. Bodoamat. Pokoknya gue harus cans pas keluar kelas! Oi lambe pinjem liptint!" Nyinyir nya.

Abel mendengus. "Gue bukan lambe bangsat" Ucapnya sambil melempar liptint nya. Untung saja zanet bisa menangkapnya.

Vina menggeleng tak mengerti. "Lu ga ke kantin? Ga laper tuh perut? Jangan muka lo aja yang lu urus. Lambung mampus" Sindir vina sambil menegur zanet. Tenang aja. Gada permusuhan kok di angkatan ini. Temenan dan akur semua.

Back story!

Almira mendengus. "Ayo ngantin ogeb. Lo mati ntar kita repot" Ajak almira. Nada, Tisya dan farah menganguk. "Ntar mati nangis nyesel." Kata mereka kompak.

Zanet berdecak. "Berisik babi! Ntar kalo gue mati, kalian ber empat yang gue datengin duluan!" Katanya. Dan akhirnya sekelas pun tertawa.

"AYO CEPET ZANETTA CANTIK KEK ANNABELLE! GUE LAPER ANJER" Teriak Amel dan bilqis kompak.

"ANJENG!" umpat zanet kaget. "ISH BACOT BANGET SIH KELEN! AYO2 RIBET DAH" katanya sambil ngegas dan ngambek.

"LU YANG RIBET SAMA LAMA BOCAH! YA ALLAH" Kompaknya anak perempuan sekelas saat berkata seperti itu. Dan akhirnya mereka pun keluar menuju kantin.

********
Brak!

"Heh culun! Kan gue udah bilang, jangan duduk sini bego! Lo gada otak yah? Ga paham ucapan gue?!" Teriak Queen dengan keras sambil menjambak rambut Resha dengan keras.

"Aduh! Sakit kak! Ampun hiks hiks hiks. Tadi aku di suruh duduk di sini sama kak clara hiks" Mohon Resha sambil menyatukan tangannya. Clara yang di samping Queen berdecak dan tersenyum miring.

"Lo stupid atau gimana? Kenapa lu nurut aja? Bodoh! Pinter di pelajaran, tapi bodoh di komunikasi! " Hina Clara. Sambil menendang Resha.

Sementara itu, bilqis dan gerombolannya baru saja memasuki kantin yang hawanya tak enak.

"Eh Syif, ada apaansi?" Tanya bilqis ke syifa. Syifa men sipit kan matanya. Kemudian menggeleng lemah. "Jangan ikut campur. Bahaya!" Peringat syifa. Bilqis yang merasa itu bukan jawaban berlari menuju meja tengah yang berisi Clara, Queen dan Hazel sedang membully Resha.

"Ada apaan?" Tanya bilqis santai tak sadar kalau di depannya terjadi adegan pembully an. Hazel menoleh. "Lo siapa berani ikut campur?!" Tanyanya nge gas.

Bilqis memandang aneh Hazel. "Dih. Nge gas lu. Kenal aja kaga tiba² ngegas. Sopan?" Tanyanya sambil berwajah datar. Hazel melirik sinis.

"Lo anak baru ya?" Tanya Clara. Bilqis menoleh. "Hm" Jawabnya cuek. Queen memandang sinis Bilqis. Kemudian melepaskan jambakan Resha. Resha langsung bernafas lega.

"Songong juga lu anak baru. Unik banget lagi gayanya. Rambut merah item. Cuih. Lo pikir lo bakal terkenal dan jadi most wanted?! Engga!" Ucap queen sambil menunjuk wajah Bilqis.

"Gue ke sekolah mau belajar dan cari temen. Bukan nyari ketenaran sementara" Jawabnya ketus. Bilqis merasa ada yang memegang kakinya.

"T-tolongin gue. Plis. Jangan l-lawan dia tapi b-bawa kabur gue" Ucap resha lemah sambil menatap memohon ke Bilqis. Bilqis terkejut dan segera mensejajarkan tubuhnya.

"Lo kenapa? Lo diapain sama dia?!" Ucap Bilqis emosi. Resha menunduk kemudian menggeleng. Bilqis menatap nyalang ke arah tiga tante tante cabe.

"Lo!"

Sementara itu~

"Bilqis bego! Dia barus masuk dah ngajak war si cabe! Gimana ini??" Panik Abel dan cinta.

"Bangsat! Untung sahabat! Gimana ini??" Umpat dan panik farah dan zanet.

Sedangkan Amel, Nada, dan vina tenang. "Santai. Gue lihat karakter Bilqis dia bisa ngelawan tuh tante²." Kata mereka.

Almira dan aurel menepok jidat. Sedangkan syifa menggeleng. "Bukan itu masalahnya ogeb! Lo tau kan? Ortunya Queen itu donatur terbesar sekolah? Bisa² Bilqis di tendang dari sekolah!" Ucap Tisya yang diam sejak tadi.

"Woiya anjer!" Ucap amel. "Anjer,, gimana ini??" Panik Aurel.

"Do'ain aja." Tenang Vina.

Mereka ber sebelas pun memikirkan cara agar Bilqis tak di DO.

"Gini aja. Apapun resikonya, kita harus bela Bilqis! Ini kekerasan sekolah!" Ucap nada. Mereka menganguk setuju. "Okelah. Nanti kita minta anak IPS juga. Lagipula, orang tua kita kan baik" Ucap Tisya.

Mereka pun setuju. Apapun yang di tanggung Bilqis nantinya, mereka semua akan ikut.

Di sisi bilqis~

******

Bilqis Kyle Natasya[Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang