bab 2

20 16 16
                                    


4 Tahun Kemudian...

Langkah kecilnya tergesa-gesa menapakki Lantai dingin dengan telanjang kaki,permen Lollipop yang sudah habis setengah ia genggam kuat Matanya yang bulat menatap pada pintu besar bercat Putih

Cklek.

pintu itu terbuka lebar oleh tangan besar yang membulatkan matanya ketika melihat Thalitha berdiri dengan bibir dipenuhhi oleh lumuran Air liur Lollipop yang ia emut,Pria itu menghampirinya masih dengan pakaian kerjanya yang terlihat sedikit kusut semakin membuatnya terlihat Seksi Sebagai Hot Daddy

"Permen lagi?gigimu sudah banyak yang berlubang Hahh...."ucap Davian menatap Thalitha yang hanya membalasnya dengan anggukkan bukan membuat Gigi berlubang saja Terkadang Thalitha menangis kejer karna mengeluh sakit Gigi

"Ayah mau pelmen aku?"lihat putri kecilnya menawari Davian untuk ikut melamut permen yang sudah basah karna ulahnya

"Tidak.Ayah sudah kenyang tadi,kamu sendirian Dirumah bibi mana?"tanyanya pada Thalitha ia menggeleng pertanda masih ada orang selain Thalitha

"Aku sama Kakak Alisha Yah"ujarnya membuat Davian mengerutkan keningnya untuk apa Adik kecebongnya itu ada di sini Davian memilih menggendong Thalitha menuju lantai atas

"Kakak!"Perempuan berumur Dua puluh Tahun itu berteriak ketika melihat Pria yang sedang menggendong anaknya

"Suttt!Jangan berteriak Alish,sejak kapan kau disini?"

"Hah.Kakak tak suka aku datang kesini?Kak Riana selalu mengijinkan aku kesini kenapa Kakak begitu tak mengharapkan keberadaan ku"ujar Alisha sambil merenung membuat Davian malas melihat tingkah Alisha seperti Adik yang tak diharapkan

"Terserah.kau membuat hari libur lagi?"Tak.Alisha tersenyum kaku jika Tebakkan Davian memang benar

"Hehe,aku sedang dalam mode tak Mood ka tolong mengerti"ucap Alish dengan puppy eyes

"Baiklah mengertikan mu dengan Empat puluh kali"Alisha cemberut bagaimana bisa Kakaknya ini menghitung semua kebolosannya

"Kakak mau kemana?"

"Membuat Kopi,jaga Thalitha dengan baik jangan memberinya Permen aku tak mau melihat Ibu panik karna Tangisan Thalitha"

"Aku lupa"

*****

Dibutik besar terdapat Lalu lalang para Pekerja yang sedang membereskan para patung model baju untuk dimasukkan kedalam Butik yang sebentar lagi akan ditutup,Butik yang sudah lama dikelola sendiri oleh Shandriana berjalan dengan lancar atas usaha kerja kerasnya dibantu Sahabat yang selalu ada Riana tak perlu pusing memikirkan Butik yang harus ia datangi setiap hari Riana hanya perlu  mengecek semua yang didata oleh Katherin dan beres.tenang saja ia sudah mempercayai Katherin sejak massa Dini dimana Katherin adalah seorang Murid beramanatkan untuk mengelola keuangan sampai hari ini Riana percaya selalu akan kejujuran Katherin

"Sudah sore aku pulang dulu,kalau semuanya sudah dibereskan suruh mereka pulang semua jangan lupa untuk hari ini kirimkan saja nanti malam"Riana berbicara pada Katherin yang sibuk menata kembali baju-baju yang tergantung dihadapan kaca besar yang menghadap Jalanan Kota

"Siap Bos.Tinggal menunggu saja lalu Kemauan mu akan datang"ujar Katherin disertai senyuman

"Untukmu sahabat terbaikku Thankyou Very Much"Riana memeluk Katherin dengan erat

"Sudah-sudah pulanglah lebih awal Kasihhan Thalitha ditinggal"

"Aku setuju"Riana langsung menyambar Tas miliknya dan menyalakan Mobilnya dengan cepat

AVENOIR [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang