04

533 112 206
                                    

Keesokan harinya.



Kini Rassya bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Ia tidak akan berangkat bersama Aqeela.


Sebenarnya, Aqeela dan Rassya itu adalah tetangga. Mereka juga sering bermain, baik di rumah Aqeela maupun di rumah Rassya. Mereka juga, sering berangkat bersama.



Tetapi sekarang tidak lagi. Rassya dilarang berangkat bersama Aqeela oleh Zella. Yang artinya, Rassya sekarang akan berangkat bersama Zella.


Zella memang seposesif itu.



Rassya sudah sampai di rumah Zella. Ia langsung mengendarai mobilnya.



“Inget kan? Mana lagu yang gue mau?” Tanya Zella sambil memakai lipbalmnya itu.


Kemudian Rassya memutar lagu kesukaan Zella. Lagu-lagu galau, slow, dan sangat tenang. Berbeda sekali dengan tipe genre lagu Aqeela.


“Sya... Kita pacaran canggung banget gak sih?” Tanya Zella. Rassya menoleh, dan menggelengkan kepalanya.


Apa hanya menurut Rassya saja, ini sama sekali tidak terasa canggung?


Memangnya, gaya pacaran Zella sebelumnya itu, seperti apa?



“Bukannya gimana-gimana nih. Tapi serius, gue ngerasa, ini canggung banget. Terus, lo keliatan gak niat banget. Apa itu cuma perasaan gue aja?” Tanya Zella lagi.



“Perasaan lo aja kali. Gue enjoy aja sih,” Balas Rassya.




“Oh, iya kali ya.”












👫












“SYAAAAA LO TUH AH. SEMENJAK PACARAN JADI JARANG BANGET MAIN SAMA GUE. KANGEN TAU GAAAAAAK,” Teriak Aqeela, ketika baru saja Rassya datang. Lalu Rassya menyimpan tasnya di bangkunya.



“Banyak aturan banget buset,” Keluh Rassya pelan. Aqeela melirik pelan.


“Apanya yang banyak aturan??? Pacaran sama si Zella Zella itu banyak aturan? Ohh serem, posesif ya dia?” Sahut Aqeela.


Saskia yang mendengar percakapan itu, langsung menimbrung. “Lagian ngapain sih lo pacarin dia? Kata mantan-mantannya juga gitu. Dia posesif abis. Terus harus sesuai apa yang dia mau, kan?”


Rassya mengangguk. “Iya.”


Saskia menarik tangan Rassya. “Ikut gue! QEEL, PINJEM DULU TEMEN LO YANG SATU INI YA.”


Aqeela mengangkat jempolnya.


Akhirnya sampai di suatu tempat. Saskia menatap sinis Rassya. Rassya langsung mendengus sebal.


“Kenapa?” Tanya Rassya.


“Jujur sama gue. Lo pacaran sama Zella karena pengen lupain Aqeela kan?! Lo suka sama Aqeela kan?” Tanya Saskia kesal.


Rassya mengangguk. ”Kok lo tau?”


“LO NANYA KENAPA GUE TAU? YA KELIATAN LAH DARI CARA LO NATAP AQEELA ITU BEDA,” Sahut Saskia dengan suara yang sengaja ditinggikan itu. Rassya refleks menutup kedua telinganya. “Oh maaf, suara gue terlalu kenceng ya?”



“Lo pikir sendiri lah gimana kencengnya suara lo,” Sahut Rassya kesal. “Ngomong-ngomong soal tadi, jangan dibilangin sama Aqeela ya.”



“Santai aja sama gue.”













👫












Sekarang, Rassya dan Zella sedang berada di Cafe.



“Cheese cake kan? Kayak biasa?” Tanya Rassya.


Zella mengerutkan keningnya. “Hah? Gue gak suka cheese cake.”


“Tapi... Lo kan biasanya mesen itu?” Tanya Rassya lagi.



Zella mengangkat satu alisnya. Lalu terkekeh pelan. Rassya ini menganggapnya siapa sih? Menganggapnya dirinya, atau temannya si Aqeela Aqeela itu?






“Buka mata lo. Gue ini Zella, bukan Aqeela,” Balas Zella kesal.





Rassya mengusap wajahnya secara kasar. Mengapa akhir-akhir ini, ia selalu kepikiran Aqeela?










“Putus,” Kata Zella. Setelah mengatakan itu, Zella langsung pergi dari Cafe ini.









××
1 chapter lagi hehe

Hello, Friend!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang