05

713 114 222
                                    

Qeel, gue ke rumah lo ya,” Ucap Rassya, di ujung teleponnya itu.





Aqeela mengerutkan keningnya. “Yaelah, sini aja. Biasanya gak pernah izin juga.”





Telepon dimatikan.



Beberapa menit kemudian, Rassya datang dengan wajah yang sangat lusuh. Aqeela mengira.... Jika Rassya putus dengan Zella?




“Kenapa lo? Putus?” Tanya Aqeela.



Cowok itu menganggukkan kepalanya. “Iya.”




“EH SERIUS??? KENAPA? BUKAN KARENA GUE KAN?” Tanya Aqeela. “Iiih kok gue ngerasa jadi pelakor ya.”





“Apaan sih. Gak. Bukan karena lo kok,” Balas Rassya. “Biasalah, cewek kan selalu salah paham. Tapi ini fatal, malah berujung putus.”



Aqeela menghembuskan napasnya. Ada perasaan lega, ketika Rassya menjawab seperti itu.


“Kenapa bisa putus? Salah paham gimana sih, maksudnya?” Tanya Aqeela tidak paham. “Lo pacaran baru dua hari loh? Udah putus aja?”


“Gue yang salah,” Jawab Rassya. “Gue.... Ah gak tau. Males cerita.”



Aqeela mencibir. “Dih.”


“Gue sebenernya gak suka sama Zella. Gue cuma ngelampiasin amarah gue, karena cewek yang gue suka, gak suka balik sama gue,” Jelas Rassya. “Ya gitu intinya.”



Aqeela memasang wajah terkejut. “Serius? Ih parah banget sih lo? Untung Zella dijauhin dari cowok kayak elo.”




“Hm.”



“Sebenernya cewek yang lo suka tuh siapa sih?” Tanya Aqeela.




Elo. Batin Rassya.




“Kenapa lo kepo?” Ketus Rassya.



“YAELAH, YA KALEM AJA KENAPA SIH. Lagian gue cuma nanya doang,” Ucap Aqeela. “Ya bingung aja sih, kenapa lo gak cerita ‘si cewek yang lo suka itu siapa’ gitu.”

“Kalau lo tau orangnya siapa, lo bakalan kaget,” Sahut Rassya. “Jadi, lebih baik lo gak usah tau sekalian.”




“Lo jahat banget sumpah. Padahal gue sering cerita apapun sama lo. Eh giliran lo suka sama cewek, lo malah gak cerita sama gue.”



Rassya menghembuskan napasnya secara kasar. Rasanya ingin sekali, ia memberi tahu semuanya kepada Aqeela. Tetapi disisi lain, Rassya takut kehilangan gadis itu.





Rassya takut Aqeela menjauh.




“Gini dah. Lo lebih milih pertemanan atau cinta?” Tanya Rassya. “Satu lagi, kalau ada temen deket lo yang suka sama lo, lo mau gimana? Mau tetep temenan? Atau terima dia dan pacaran?”







Aqeela berpikir sebentar. Kok pertanyaan dia gitu sih?






“Gue sih orangnya konsisten. Gue gak akan pernah suka sama temen sendiri. Lebih tepatnya, kalau temen sendiri yang suka sama gue, bakal gue tolak. Karena gue lebih milih pertemanan daripada menjalin hubungan,” Jawab Aqeela. Nadanya, benar-benar seperti tidak ada keraguan sama sekali.





Nah kan. Udah lah ya. Jelas. Gue bener-bener harus lupain Aqeela.












SELESAI
18 April 2021











××
Beneran selesai. Jangan minta bonus chapter or extra chapter or season 2. Terimakasih yang udah ngikutin cerita ini, sampai jumpa di short story aku lagi🤍

Hello, Friend!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang