•❀•
Dengan umurku yang masih 16 tahun, aku benar benar harus membiayai diriku sendiri. Aku tidak memiliki siapa siapa selain rumah kecil itu. Saat kecelakaan itu terjadi,hanya aku yang bernyawa dan aku memutuskan untuk menjual rumah besarku agar aku bisa bertahan hidup. Aku benar benar seperti tidak berarti, aku seperti orang yang tidak berguna. Aku hanya menghabiskan waktuku untuk menangis di tepi pantai sembari melihat senja. Saat aku melihat senja, aku merasa tenang karena dahulu orangtua ku sering mengajakku melihat senja setiap waktu. Namun, sekarang aku sendiri aku benar benar kesepian.
"Hikss, hikss" suara tangisan Kanayya.
"Tuhan, aku benar benar kesepian. Sungguh,aku tidak ingin terus bersedih." Ucap kanayya sambil terus mengeluarkan air mata.
Saat Kanayya menangis, seorang pemuda menghampiri kanayya.
"Hey, mengapa kau terus menangis setiap waktu? Aku selalu melihatmu sendiri disini, hanya saja aku tak berani menghampirimu karena aku tahu kau butuh waktu sendiri. Tapi kali ini aku menghampirimu karena aku khawatir padamu." Ucap pemuda dengan lembut.
"Ka-kaau sii-siappaa?" Ucap Kanayya sambil menjauh karena dia takut.
"Aish, jangan takut. Mendekatlah aku tidak akan menyakitimu, sungguh." sahut pemuda sambil tersenyum.
"Mengapa Tuhan tidak adil? Tuhan mengambil keluarga ku dan meninggalkan aku sendiri di dunia. Aku sangat takut, aku sangat kesepian" Ujar Kanayya sambil terus menangis lalu membukkukan badanya dan menutup wajahnya.
"Tidak apa, Tuhan hanya mengujimu. Bukan berarti Tuhan tidak adil padamu, Tuha ingin melihat se kuat apa dirimu. Dan sekarang, kau hebat kau pasti bisa melawan rasa takut mu. Namaku Bayu, maaf jika aku tiba tiba mendekat padamu. Aku hanya khawatir denganmu." Ucap Bayu sambil memegang rambut hitam dan lembut milik Kanayya.
Hari mulai gelap dan Bayu berhasil menenangkan Kanayya, mereka pulang ke rumah Kanayya dan Bayu memasakkan makanan agar bisa mereka makan.
"Apa kau tidak punya makanan selain mie? apa kau setiap hari hanya memakan mie? itu sangat tidak baik untuk kesehatanmu!" Kata Bayu.
"I-iya, aku harus memakanya. Jika aku makan yang lain, uangku akan cepat habis dan aku tidak bisa melanjutkan sekolahku." Ucap Kanayya dengan lembut.
Bayu merasa kasihan dengan Kanayya, dan menawarkan Kanayya untuk bekerja sampingan sembari sekolah. Dan Bayu juga membantu untuk mendaftarkan kanayya di sekolahnya, agar Bayu bisa menjaga Kanayya.
Dan akhirnya, mereka berhasil. Kanayya mendapat kerja paruh dan juga sekolah barunya. Kanyya sudah tidak merasa kesepian, rumahnya tak jauh dari rumah Bayu dan senyum manisnya kembali muncul.
Tujuh bulan berlalu, akhirnya Kanayya bisa mengendalikan hidupnya ia sekarang dikelilingi teman yang selalu ada untuk menghiburnya dan juga Bayu. Kanayya bisa bangkit dari keterpurukanya. Saat itu di sekolah Kanayya kedatangan murid baru, sebut saja Reyhan. Reyhan harus pindah sekolah karena sebelumnya ia mendapat masalah, banyak yang mengenali Reyhan karena akhir akhir ini Reyhan dibicarakan di media sosial karena ia bertengkar hingga harus dibawa ke rumah sakit.
"Hai, aku Reyhan" Ucapnya dengan sempoyongan dan baju yang dikeluarkan.
Banyak yang tidak menyangka Reyhan bisa sekolah disana. Namun, semua terlihat biasa biasa saja karena semua tahu dia adalah King of Preman.
Beberapa bulan berlalu, semua masih berjalan dengan baik. Reyhan masih belum memperlihatkan kenakalanya. Belakangan ini, pandangan Reyhan tak lepas dari Kanayya.
"Hei Kanayya! kau sangat manis sayang, sepertinya kita cocok kalau berpacaran." Teriak reyhan sambil berjalan ke arah Kanayya dan duduk di atas meja Kanayya.
Tidak lama, Bayu masuk kelas sembari membawa makanan untuk Kanayya. Semua pandangan tertuju pada Bayu karena mereka tau ada hubungan spesial antara Bayu dan Kanayya. Razan langsung berlari ke arah Bayu dan langsung menahan tangan Bayu.
"BRRUUUKK!" Bayu menjatuhkan makananya dan menghampiri Reyhan.
"Hei preman! jauhi Kanayya atau kau akan mendapatkan masalah disini!" Ujar bayu dengan nada tinggi dan menghentakkan tanganya ke meja kelas.
•❀•
YOU ARE READING
Aku Percaya.
Teen Fiction"Kok bisa lo dapet cowok kayak dia? padahal dia preman sekolah, dia gak ada apa-apanya sama mantan lo. Sadar Nay!." Begitulah kehidupan,kita tidak bisa menentukan apa yang akan terjadi.Tapi aku percaya bahwa semua akan baik-baik saja, bahkan bisa sa...