Tidak lama, Bayu masuk kelas sembari membawa makanan untuk Kanayya. Semua pandangan tertuju pada Bayu karena mereka tau ada hubungan spesial antara Bayu dan Kanayya. Razan langsung berlari ke arah Bayu dan langsung menahan tangan Bayu.
"BRRUUUKK!" Bayu menjatuhkan makananya dan menghampiri Reyhan.
"Hei preman! jauhi Kanayya atau kau akan mendapatkan masalah disini!" Ujar bayu dengan nada tinggi dan menghentakkan tanganya ke meja kelas.
"Siapa yang kau panggil preman? kau pikir kau berhubungan dengan siapa!" Ucap Reyhan dengan nada tinggi.
Untung saja Pak Samsul mengetahui itu dan saling menjauhkan Reyhan dan Bayu. Mereka dibawa ke ruang guru, dan orangtua mereka datang ke sekolah. Setelah kejadian itu, hubungan Bayu dan Kanayya usai. Kanayya sering meluangkan waktu sendiri, ia lebih damai dari sebelumnya.
Saat itu dikelas, Pak Samsul memilih beberapa anak yang akan dikirim ke sekolah lain untuk bertanding bola. Reyhan adalah satu satunya yang terpilih, ia giat berlatih. Kanayya sering melihat mereka latihan dan kadang membawakan beberapa minuman sebagai tanda semangat untuk tim dari sekolahnya itu. Sore itu, Reyhan juga berlatih dan ia mengetahui ada Kanayya disitu. Mata Reyhan tidak lepas dari Kanayya, begitupun sebaliknya.
"Ck, duh ototnya. Bisa gila aku lihat beginian tiap hari." Ucap Kanayya dalam hati sembari memandang Reyhan.
"D-Duuukkk" Bola yang ditendang Reyhan melayang ke arah Kanayya dan mengenai kepala Kanayya.
"Ehh, sori gua gak sengaja sumpah. Lo gapapa kan? Duh, gua traktir es krim deh. Maafin gua ya" Ucap Reyhan sembari mengelus kepala Kanayya.
"Duh, preman ini bisa gak sih jauhan dikit. Jadi salting kan" Ucap Kanayya dalam hati.
"Yaudah yuk beli es krim, maafin gua ya" Menarik tangan Kanayya.
"Ehh, apasih. Gapapa" Ucap Kanayya sambil berbunga bunga.
"Hahaha, bilang aja lo salting dideket gua" Ucap Reyhan sembali menggandeng tangan Kanayya dan berjalan ke supermarket.
"Duh udah deh, aku gapapa kok. Gak butuh es krim juga" Ucap Kanayya lalu melepas tanganya dan berlari menjauh dari Reyhan.
"Ternyata muka nya aja yang kayak preman" Ucap Kanayya sambil berjalan pulang.
Keesokan harinya, ditaman sekolah Kanayya dan teman-temanya berkumpul bersama. Mereka saling bercerita satu sama lain, Kanayya lebih memilih untuk mendengarkan musik dan menggambar. Tidak lama kemudian, dari kejauhan terdengar suara mobil yang sering digunakan pembalap pada umumnya.
"Waduh, itu pasti si preman" Ujar Hana.
Pemuda itu menurunkan kaca mobilnya dan membunyikan klakson mobilnya. Saat menurunkan kaca mobil itu, ternyata benar itu Reyhan. Mobil itu mendekati para gadis yang sedang berkerumun ditaman dan terhenti.
YOU ARE READING
Aku Percaya.
Teen Fiction"Kok bisa lo dapet cowok kayak dia? padahal dia preman sekolah, dia gak ada apa-apanya sama mantan lo. Sadar Nay!." Begitulah kehidupan,kita tidak bisa menentukan apa yang akan terjadi.Tapi aku percaya bahwa semua akan baik-baik saja, bahkan bisa sa...