Hari ini Chareeze pulang lambat. Karena dia harus mengerjakan beberapa tugas yang menumpuk, Chareeze sudah merasa lelah, kepalanya pusing menatap layar laptop dari pukul 6 pagi sampai 11 malam.
Chareeze merenggangkan ototnya yang terasa kaku, berjalan menuju sofa dan menghempaskan tubuhnya yang lelah. Chareeze menutup matanya, dia sangat mengantuk ingin tidur dan tenggelam dalam mimpi indah.
Bunyi alarm di samping gadis, yang tertidur dengan sangat nyenyak itu terusik.
"Jam sialan gue masih mau tidur," umpat gadis, membuka selimut yang menutup seluruh tubuhnya.
Hooamm
Chareeze menguap, dan mengucek matanya. Dirinya masih ada rasa kesal, alarm sialan itu berbunyi. Padahal dirinya masih ingin bermimpi indah, memimpikan pangeran berkuda putih yang datang menjemputnya. Maklumlah diumurnya yang ke 38 tahun, belom nikah. Alasannya yah, gamon! Padahal mantan pacarnya udah nikah dan punya anak, poor Chareeze.
Chareeze berjalan menuju toilet, sesampainya di toilet Chereeze langsung mengambil sikat gigi. Menaruh odol dan menyikat gigi. Dengan kesadaran belom 100% Chareeze membasuh wajahnya. Setelah membsuh wajahnya Chareeze sontak membolakan matanya. Dia kaget, mukanya jadi mudah, kayak usia 16 tahun.
Chareeze meraba dadanya terasa kecil, padahal kan lumayan gede. Bola matanya semakin melebar, ketika mengingat kembali. Semalam dia berada di kantor, karena kelelahan dia tertidur di sofa. Kenapa dia bisa ada disini?
Dengan perasaan kaget sekaligus shock, Chareeze berlari keluar kamar. Dan melihat kalender di kamarnya. Dirinya menutup mulut kaget, Dia berada di tahun 2001 dimana Chareeze berumur 16 tahu. Gila ini, gila! Chareeze tidak percaya.
Memukul kepala dan mencubit pipinya. Itu terus dilakukn Chareeze, dirinya merasa ini mimpi. Tapi ternyata ini nyata, bukan mimpi.
"Ngak mungkin ini nyata!" Teriak Chareeze nyaring.
"Charezee kamu kenapa sayang?" Teriak Mama Chareeze, dari kamar sebelah. Chareeze tertegun mendegar suara mamanya. enggak mungkin kan ada mamanya, mamanya udah meninggal di umur Chareeze 19 tahun.
Charezee berlari ke kamar sebelah, dan langsung memeluk mamanya. Mamanya heran, kenapa anaknya menangis dan memeluknya. Biasanya Charezee itu orangnya gengsian, disuruh cium tangan ke sekolah ajah enggak mau. Dasar anak durhaka!
"Kamu kenapa sayang? Hmm, nangis peluk Mama." Mama Chareeze mengelus rambut anaknya, menenangkan Chareeze.
"Chareeze kangen Ma," Isak Chareeze di pelukan Mamanya, dirinya semakin mengeratkan pelukannya, dan menyembunyinkan kepalanya diceruk leher Mamanya.
"Setiap hari ketemu Mama lo, tumbenan kamu gini, kadang cium tangan Mama kalau mau ke sekolah ajah kamu enghak mau." Mama Chareeze sedikit tertawa, anaknya hari ini manja.
Chareeze merasa tersentil, ya memang dia akui. Kalau dirinya anak yang badel dulu, tapi sekarang Chareeze mau jadi anak yang berbakti.
Chareeze melepaskan pelukannya. "Ma, jangan tinggalin Chareeze ya," ucap Chareeze dengan air mata yang turun.
Mama Chareeze mengusap air mata anaknya. "Mama, enggak akan ninggalin anak Mama. Hanya kamu yang Mama punya," Mamanya Tersenyum dan mengelus rambut putrinya. Ya, memang diumur 16 tahun Chareeze tinggal sama Mamanya. Papanya kabur dengan wanita selingkuhannya, tapi Chareeze tau. Siapa wanita selingkuhan dan anak papanya itu.
"Jangan nangis lagi, kita turun ke bawah makan. Terus hari ini kamu sekolahkan, mandi sana gih, kamu bau ileran," ucap Mama Chareeze sambil menutup hidungnya.
"Mama ih, Chareeze wangi tau." Chareeze menghentakkan kakinya kesal, dirinya tidak terima di katai bau.
"Udah sana mandi," usir Mama Chareeze mendorong putrinya keluar dari kamarnya.
Chareeze sudah siap, mengambil tasnya kemudian memasukkan buku-bukunya ke dalam tas. Chareeze berhenti memasukkan bukunya, dirinya melihat kertas kecil di meja belajarnya. Mengambilnya dan membaca, jantungnya berdengup kencang membacanya.
"Kamu harus menyelesaikan sebuah misi, agar bisa kembali ke masa depan"
Hanya itu yang tertuli, Chareeze meremas kertas itu, melihat ke samling kiri dan kanan, dirinya merasa merinding. Kenapa bisa seperti ini? Apakah ada seseorang yang mengiriminnya ke masa lalu? Chareeze merasa sudah seperti berada di dunia fantasi. Terjebak, dan tidak bisa pulang.
Apakah dirinya harus menyelesaikan misi ini? Atau tinggal di sini bersama Mamanya? Chareeze pusing.
YOU ARE READING
A Mission in the Past
Ficção AdolescenteWarning area 18+ Chareeze analia Ketwell, wanita karir berusia 38 tahun Tidak menyangka bahwa dia kembali ke masa lalu, dia terbangun di tubuh Chareeze yang berumur 16 tahun. Charezee kaget, kenapa dirinya bisa kembali di masa lalu? Padahal yang dir...