| bxb | romance | mpreg | fluff | slow update | short chapter |
more like, jeno's daily life (ft. MarkHyuck)
-
untuk kenyamanan pembaca, aku cuma mau bilang kalau tulisanku masih berantakan mungkin sebagian dari kalian kurang nyaman sama tanda baca...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hujan semakin deras, Jeno meneduh di post satpam gerbang sekolah. Bagaimana ini? Rumahnya lumayan jauh untuk menerobos hujan lebat ini, bisa-bisa dia basah kuyup bersama catatan pelajaran dan tugas di dalam tas nya.
Jeno kepikiran untuk datang ke Cafe yang baru di buka tidak jauh dari sekolah, mungkin Jeno bisa berteduh disana dan mengisi perutnya karena selain kedinginan ia juga lapar.
Akhirnya Jeno naik ke motor hitam besar miliknya dan memasang helm, sedangkan tas punggung itu berpindah tempat ke dada Jeno agar tidak terlalu basah.
Dua menit perjalanan ia sudah sampai ke Cafe kecil yang ternyata sudah penuh oleh pelanggan atau orang-orang yang sedang meneduh.
Ia juga ingin memesan kopi dan roti hangat untuk ia konsumsi, tapi meja Cafe benar-benar sudah penuh, atensi nya beralih ke satu orang berseragam sama dengan dirinya duduk di meja dekat kaca pojok belakang.
Jeno menghampiri laki-laki itu yang sedang terduduk manis bersama dengan kertas dan alat tulis di atas meja, tidak lupa dengan kopi americano berwarna coklat pekat mengarah ke hitam.
"Permisi?" Jeno memanggil orang yang terlihat seperti sebaya nya, yang di panggil menoleh dengan senyuman manis dan tatapan teduh.
Jantung Jeno terkejut karena tidak biasa melihat laki-laki secantik dan semanis orang di depannya. Jeno menenangkan diri sambil menggelengkan kepalanya kecil dan menetralisir detak jantungnya yang sangat ribut di dalam sana.
"Iya kenapaa? Kamu mau duduk disini ya?" Tanya nya dengan senyuman kecil dan suara lembut, Jeno membalas senyuman manis itu.
"Iya, boleh?" Laki-laki itu mengangguk ribut dan segera berdiri dari tempat duduknya, si manis menarik bangku yang ada di depannya agar Jeno lebih leluasa masuk. Jeno terbelalak dan segera menghentikan pergerakan si manis.
"Jangan, gak usah gapapa. Gua bisa duduk sendiri kok, makasih ya." Awalnya laki-laki manis itu memasang wajah kebingungan, namun ia tersenyum lebar lagi.
"Iya, sama-sama." Laki-laki itu kembali duduk di tempatnya dan lanjut mengerjakan tugas-tugas di atas meja, sedangkan Jeno pergi ke kasir san memesan pesanannya tadi, Coffee latte dan roti cinnamon roll hangat untuk mengisi perutnya.
Setelah Jeno duduk kembali di meja tadi, ia menunggu pesanannya dengan suasana canggung.
Jeno membuka pembicaraan sambil mengulurkan tangannya "Gue Jeno, anak 11 IPS 3. Lo?" Laki-laki itu menoleh ke arah Jeno, ia tersenyum dan menjabat tangan besar itu "Aku Jaemin 11 IPS 1." Jabatan tangan itu terlepas, Jeno agak terkejut karena ia jarang melihat Jaemin, di kantin dan di luar kelas.
"Gua jarang ngeliat lo di sekolah." Ucap Jeno sambil merapatkan bangku yang ia duduki dengan meja, Jaemin membalas Jeno dengan kekehan kecil "Aku gak suka keluar kelas, lebih suka sendiri di dalem kelas hehe, tapi aku agak familiar sama muka kamu. Kamu yang suka main sama Renjun Haechan sama satu cowok lagi itu, ya?" tanya Jaemin.
"Iya, kenal mereka berdua?" Tanya Jeno dengan tatapan bingung.
"Oh! Berarti gua sekali pernah ngeliat lo di seret ke kantin sama mereka berdua kemaren! Iya kan?" Jaemin terkekeh kecil, ia mengangguk.
"Aku kerjain tugas ku dulu ya?" Jeno tergelak "Oh iya-iya, sorry malah ngajak lo ngobrol."
"Gapapa, Jeno."
Pertemuan Jaemin dan Jeno di dalam Cafe jelas menguntungkan laki-laki dominan yang sedang menatap diam-diam dalam fokusnya bermain handphone sembari menunggu pesanan.
cantik sekali; batinnya.
hati jeno menghangat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
