Semua penulis pasti ingin di hargai. Dan kalian pasti tau bagaimana cara menghargai suatu karya.
Ingatkan jika ada typo.
Happy reading
Langit nampak cerah. Biru tanpa tersaput oleh awan. Bintang gemintang tumpah ruah membentuk ribuan formasi.
Lihatlah kerlap-kerlip indah yang tersebar di luasnya atap dunia. Hal menakjubkan yang sering kita lewatkan.
Kita terlalu sibuk menatap kedepan hingga abai akan arah lainnya.
Bahkan diriku. Aku terlalu memikirkan urusan dunia hingga mengabaikan panorama ini. Bahkan baru kali ini aku menyadari ada hal semengagumkan ini di dunia.
Aku tatap jajaran gemintang yang membentuk rasi-rasi tersebut. Ku perhatikan dengan seksama. Begitu indah menemani sang rembulan.
Kalian lebih memilih yang mana? bintang? Atau bulan? Keduanya sama-sama memiliki pesonanya sendiri. Tapi aku lebih memilih bintang.
Mengapa? Karena mereka hidup dengan penuh kebersamaan. Tidak seperti bulan yang hanya sendiri. Beruntung bintang masih ada untuk menemaninya.
Ya, kalian pasti tau apa maksudku. Aku benci kesendirian. Tapi anehnya aku lebih sering menyendiri. Hmm, mungkin selama aku merasa ada orang-orang yang menyayangiku, aku tidak akan merasa sendiri. Aku tidak akan kesepian.
Waktu telah menunjukkan jam 10:45. Malam telah larut dan aku masih tak bergeming dari duduk ku. Lebih tepatnya duduk di balkon rumah. Masih tetap mengamati cahaya kerlap-kerlip itu. Sibuk bertanya seberapa jauh bintang berada dari bumi? seberapa besarkah bintang-bintang itu jika dilihat dari dekat? Dan bagaimanakah bentuk asli darinya?
Pertanyaan bodoh memang. Tapi aku benar-benar penasaran. Kalian tau kan rasanya? Seperti saat kita bertanya siapa yang seharusnya mengucapkan terimakasih antara penjual dan pembeli.
"Viro... masuk sayang, Udah malem. Dingin, nanti kamu masuk angin." Suara bunda mengalihkan atensiku dari salah satu bintang di atas sana.
"Hmm, iya bun. Bentar lagi Viro masuk." Jawabku. Lalu kembali menatap bintang yang tadi aku perhatikan.
Viro. Begitulah mereka memanggilku. Namaku adalah Viroky Avirgo. Aku seorang gadis berusia lima belas tahun, dan hari ini tepat pada hari ulang tahunku. Yaitu tanggal enam september.
Sekarang aku tengah menduduki bangku kelas X sekolah menengah atas.
Aku hanya seorang gadis biasa dengan rambut panjang tergerai hingga kebawah pinggang. Tak ada yang menarik dari diriku selain tanda lahir berbentuk bintang yang berada di belakang leherku - tersembunyi oleh rambut panjang ku -, serta bola mata ungu cerah kebiruan ku yang sering menarik perhatian orang lain. Juga prestasi akademikku yang sering dipuji-puji.
Masih menatap bintang yang sama untuk detik-detik terakhir sebelum aku masuk. Dan akhirnya aku membalikkan badan, berrencana untuk kembali ke kamarku.
Tapi, tunggu. Apa itu tadi?
Aku kembali menatap ke langit. Apa benda bersinar itu?
Lihatlah, tepat dimana aku memperhatikan bintang tadi. Sekarang telah ada sesuatu yang bersinar amat terang. Mengalahkan sinar bintang disekitarnya. Bahkan mengalahkan cahaya bulan.
Sinar itu semakin terang, dan semakin terang. Menyilaukan. Hingga aku menyadari bahwa ada sinar lain.i8
Cahaya itu berasal dari... tanda lahirku. Dan mataku. Mataku juga bersinar.
Apa yang terjadi?
Aku tak tau, ini benar-benar di luar nalar.
Apa yang terjadi pada tubuhku?
Aku melayang setengah meter dari tanah. Tubuhku dibungkus oleh cahaya biru yang lembut.
Lalu kesilauan mengambil alih pandanganku.
Apa yang terjadi?
⭐⭐⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSI STAR
FantasyFollow sebelum baca! pernahkah kalian berpikir bahwa dunia tak sesederhana ini? apa yang kalian pikirkan tentang dunia? apakah kalian menyangkah bahwa langit yang sering kali kita abaikan menyimpan berjuta rahasia? bagaimana jika salah satu dari bin...