20. Anger

4.4K 202 30
                                    

Seokjin menoleh sekali lagi. Masih kearah yang sama, pintu masuk fitting room. Pria yang ditunggunya belum juga datang sejak belasan menit terhitung. Ia juga sudah dengan sabar menanti tapi yang ditunggu belum juga nampak batang hidungnya. Seokjin menghela napas kemudian akhirnya bangkit dari duduknya—masih dengan kaus oblong berwarna putih yang memang outter-nya sudah ia tanggalkan.

Habisnya gerah!

Mereka baru saja tampil di sebuah acara musik dan menyelesaikan sesi wawancara. Seokjin memang sudah berjalan menuju fitting room bersama Yoongi dan meninggalkan beberapa kawanannya yang masih sibuk berbincang dengan teman mereka digrup lain.

Seokjin membuka pintunya dan melihat sosok itu, muncul dibalik pintu yang mengayun terbuka dengan wajah sedikit menggelap.

Apa sesuatu terjadi?

"Kook?" Seokjin memanggilnya dengan ceria, ia bahkan memasang senyum sumringahnya begitu netra mereka bersinggungan. Namun respon dari yang bersangkutan justru membuat senyum Seokjin sirna. Pria itu hanya menatap sekilas lantas mengalihkan tatapan dan melewati Seokjin begitu saja.

"Hyung!" Suara Namjoon terdengar, Seokjin lantas menoleh kearah dimana Namjoon yang berjalan dibarisan paling belakang.

Seokjin membiarkan Jungkook melewatinya dan menyahuti panggilan Namjoon.

"Aku mencarimu tadi, ternyata sudah kabur duluan, ya?" Sindir Namjoon setengah hati dan Seokjin meringis tak enak hati

Seokjin tersenyum hambar meanmpilkan deretan giginya yang putih dan rapi.

"Maaf, aku sudah lelah." Rengeknya secara tak sadar, diam-diam pria yang sudah duduk di sofa didalam fitting room melirik ganas.

Seokjin mana peka?

"Ingin pulang sekarang?" Namjoon bertanya dan Seokjin dengan cepat mengangguk

"Bisakah?" Seokjin memandang Namjoon penuh harap, tak sadar sosok yang dibelakang sana sudah memanas hingga keluar asap dari kepalanya

"Aku mencium aroma gosong." Sindir Yoongi yang baru saja bergabung, ia baru saja kembali dari kamar ganti yang terletak disudut ruangan. Ia jelas tak melewatkan dimana adik terkecilnya menatap marah kearah dua lelaki yang berbincang saling berdiri menghalangi pintu, sebentar lagi ia pastikan sosok itu akan meledak.

Semua orang didalam ruangan itu menoleh bersamaan kearah Yoongi yang meraih tas tangannya diatas meja tepat dihadapan Jungkook yang duduk dengan kedua tangan berada diatas paha yang menopang tubuhnya.

"Aromanya berasal dari Jungkook. Sebaiknya kita pulang sekarang atau ruangan ini akan hangus terbakar." Imbuh Yoongi menatap adiknya jenaka kemudian berlalu keluar ruangan, "Jimin, Hoseok, Taehyung, tidak mau pulang? Atau mau ikut meledak?" Tawarnya pada ketiga anggota grupnya yang masih melongo ditempatnya kemudian tersadar sewaktu mata Yoongi mengisyaratkan sesuatu pada mereka.

Ia menatap kearah Namjoon dan Seokjin singkat kemudian pergi.

Sontak ketiga lelaki yang disebut namanya langsung bangkit seraya mengucapkan kalimat 'kami duluan' atau 'kami menunggu dimobil' pada ketiga sisanya.

Seokjin menghambur kearah Jungkook ketika prianya hendak bangkit dengan menenteng tas selempang, bersiap meninggalkan ruangan.

"Kook!" Seokjin menggelayuti lengannya manja

"Pulang?" Seokjin menatap Jungkook dengan wajahnya yang menggemaskan

Jungkook menoleh datar, "Aku duluan." Katanya sembari melepas kaitan lengan dan berjalan mendahului meninggalkan Seokjin dengan tatapan bingungnya

Behind The Stage (EXTREMELY SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang