79. Cigarette (Slight M)

2.2K 158 73
                                    

Jungkook membuka pintu apartemen miliknya. Habis berkumpul bersama teman-temannya. Sudah izin pada kekasihnya dan berjanji akan kembali sebelum tengah malam. Ia menepati janjinya, tiba di apartemen pukul sebelas malam. Tepat, tidak kurang tidak lebih.

Pintu kembali mengunci otomatis, ia mengganti sepatunya dengan sandal rumah. Menyimpannya dirak sepatu dan kemudian berjalan masuk.

Jungkook tertegun sejenak, apa ia tidak mematikan lampu apartemennya tadi?

Ia memutuskan untuk melangkah semakin memasuki ruang apartemennya dan langkahnya kembali terhenti begitu mendapati sosok yang tak ia duga akan berada disini malam-malam begini.

Oh! Ini belum waktunya bagi kesayangannya itu untuk pulang.

"Sayang?"

"Berhenti disitu!" Titah Seokjin, ia berdiri tegap didekat sofa dan satu tangannya terulur kedepan demi menegaskan pada pria besar itu bahwa ia benar-benar serius.

Jungkook patuh, ia tak bergerak sedikitpun meski dikepalanya bertebaran tanda tanya.

Seokjin melempar ponselnya sendiri keatas sofa yang berada disamping Jungkook berdiri. Mengisyaratkan pada pria itu mengenai alasannya berbuat demikian. Jungkook meraihnya dan membukanya. Video itu muncul dan dimainkan.

Ia jelas melihat kepulan asap keluar dari mulutnya. Rokok yang baru dijajalnya beberapa minggu ini.

Oh! Sial! Seseorang merekamnya dan membagikannya secara diam-diam membuat kekasihnya mengetahui apa yang ingin disembunyikannya.

"Sa-sayang—"

"Aku nggak akan marah. Aku ngebebasin kamu buat ngelakuin apapun yang nyenengin kamu, 'kan? Tapi, tolong, jangan sampe aku tau. Aku juga nggak mau liat benda itu ada disekitar kamu. Gimana pun caranya terserah kamu buat nyembunyiin semuanya dari aku. Dan video ini bakal aku hapus, aku bakal anggap aku nggak pernah tau dan liat video ini." Ujar Seokjin panjang dan itu membuat hati Jungkook seolah diremuk.

Seokjin menarik napas panjang sebelum kembali berujar, "Sekarang kamu mandi. Pakaian kamu juga harus dipisah dari pakaian lain yang nggak kontak sama benda itu." Titahnya dan Jungkook mengangguk tanpa memprotes.

Dia seolah tak punya hak untuk membela diri.

Usai mandi dan keramas serta mencuci pakaiannya, Jungkook kembali menghampiri Seokjin yang masih duduk disofa ruang depan tempat pertama mereka bertemu tadi. Lelaki itu duduk termenung ditempatnya. Kemeja putih kebesaran yang membuatnya semakin manis dan seksi itu tampak melorot seolah mengurung tubuhnya. Padahal, Jungkook sudah bersemangat kala disambut dengan Seokjin dalam kemeja super besar itu tapi ketika lelaki itu justru memprotes, Jungkook mendadak sedih.

Jungkook duduk dalam diam disisi kekasihnya. Duduk menghadap dimana Seokjin berada. Ia mengecup singkat pundak Seokjin yang terekspos sebab kerah kemejanya sudah melorot hingga dibawah bahu. Tiga kancing kemejanya sengaja tak dikaitkannya atas maksud lain.

"Maaf," Ucap Jungkook kemudian mengecup pundak mulus itu lagi. Suaranya terdengar lirih dan berat karena sejatinya ini sudah malam dan ia memang selalu berbicara dengan nada lembut pada kekasihnya. "Aku nggak bakal sentuh benda itu lagi. Janji." Sumpahnya dan Seokjin menggeleng.

"Aku nggak marah. Kamu bebas ngelakuin apapun yang nyenengin kamu."

Mana mungkin tidak marah? Jungkook bersumpah ia mendapati netra kekasihnya berkaca-kaca dan berbicara dengan nada bergetar tadi.

"Iya, maaf, aku tau kamu nggak suka rokok. Terus malah tau aku ngerokok dari orang lain. Nggak sengaja pula."

"Aku nggak mau bahas itu lagi. Aku udah pura-pura nggak tau tentang kamu yang ngerokok. Aku nggak akan larang kamu, jadi plis, lakuin itu sembunyi-sembunyi. Gimana pun caranya aku nggak boleh sampe tau."

Behind The Stage (EXTREMELY SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang