[2] Kejanggalan di Sekolah pt.1

12 11 8
                                    

ANGGA, AWAAAS!!!

syeet...



Selamat Membaca!

Hampir saja Angga terjatuh dari ketinggian 25 m tepat di atap gedung sekolahnya, tapi sebuah keajaiban datang, seorang pria [1]paruh baya tiba-tiba saja berteriak dan menarik Angga dari tepi gedung.

BUGH..

"Aw.."

"Nak, kamu gak papa?" tanya pria paruh baya itu.

"Loh, saya ada dimana?" mencoba membuka matanya lebar-lebar berusaha menembus sinar surya, Angga tampak sangat kebingungan dengan posisinya saat ini.

"Kamu ada diatas gedung sekolah saat ini, bukankah seharusnya 8 menit lagi upacara? kenapa kau justru ada disini?" Angga terus saja diintrogasi pria paruh baya itu, namun tetap saja tatapannya kosong, seakan tak ingat apapun kejadian yang barusan ia alami.

"Saya tidak ingat pasti,Pak terakhir kali saya tidak bawa topi upacara dan saya bertemu dengan seorang gadis yang mengantarkan saya pada gudang bawah tanah, lalu entah mengapa saya tiba-tiba ada disini." Angga mencoba menjelaskan insiden yang barusan ia alami walaupun ia sendiri sedikit lupa.

Mendengar penjelasan Angga, pria paruh baya itu langsung tertegun dan sedikit menelan [2]saliva dengan kasar.

"Kenapa,Pak?Em, ngomong-ngomong bapak siapa ya, satu tahun saya sekolah disini tapi tidak pernah melihat bapak," tanya Angga menatap kedua bola mata pria paruh baya yang kala itu sedang kosong pandangannya.

"T-tidak apa-apa, sekarang cepat kebawah untuk upacara, dan didekat tangga lantai 2 ada tempat perkumpulan barang yang tertinggal, mungkin disitu kamu akan menemukan topi, sementara kamu pakai saja," ujar pria itu yang dibalas dengan anggukan Angga.

"Baik,Pak terimakasih atas informasinya," Angga pergi meninggalkan Pak Toni yang masih tertegun dengan tatapan kosong akibat penjelasan Angga tadi.

Namun, langkah Angga tiba-tiba terhenti karena mendengar perkataan dari pria parubaya itu dari arah belakang, "Saya Pak Toni, selaku satpam baru di sekolah ini."

"Wah, terimakasih banyak Pak Toni sudah membantu saya," ujar Angga sembari membungkukkan badan sebagai tanda hormat, sebelum ia pergi meninggalkan Pak Toni yang kala itu masih dengan tatapan kosongnya.

"Ternyata kau masih belum bisa menerima kenyataan ini,Nak," gumam Pak Toni dengan meneteskan air mata.

PoV Angga

prok.prok.prok.

Angga berlari dari lift menuju tempat perkumpilan barang dekat tangga di lantai dua.Suasana dalam gedung sekolah waktu itu sangat sepi, karena semua warga SMA Global Antariksa, sudah siap di lapangan.

Namun secara tiba-tiba, Angga menghentikan langkahnya dan mulai berpikir lagi, "Aku tuh satu tahun sekolah disini, tapi aku baru tahu ada tempat perkumpulan barang yang tertinggal, ini aku yang hilang ingatan apa kena gangguan mental?"

Setelah sibuk dengan gerutunya, ia mulai panik, dengan nafas yang menderu hebat, Angga mulai berlari kencang menuju tempat yang ditunjukkan Pak Toni dan melupakan pikirannya tadi.

VIOLIN || The Horror StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang