Terdengar suara langkah kaki yang sangat terburu-buru yang beradu dengan suara brankar yang di dorong oleh beberapa perawat di salah satu lorong rumah sakit. Di atas brankar itu terdapat seorang remaja yang terbaring lemah dengan kedua mata yang sudah tertutup rapat, sedangkan kedua orang yang sedari tadi ikut mensejajarkan langkah dengan brankar yang membawa remaja itu tampak gelisah dan juga ketakutan.
Mereka berdua adalah Yunho dan juga Seokmin, sedangkan seseorang yang terbaring lemah di atas brankar adalah Wonwoo. Yunho segera membawa Wonwoo ke rumah sakit agar anaknya dapat mendapatkan perawatan secepatnya. Dirinya panik, sangat panik. Bagaimana tidak anaknya itu tiba-tiba saja tidak sadarkan diri saat dirinya memeluknya tadi, sedangkan Seokmin sudah menangis. Semenjak Wonwoo sudah tidak sadarkan diri Seokmin sudah menangis, bahkan tubuhnya sudah bergetar karena dirinya sangat ketakutan. Pikiran-pikiran buruk terus menghampirinya.
"Tuan silahkan tunggu di luar, kami harus segera memberi tindakan untuk putra anda." Kata seorang perawat yang melarang Yunho dan juga Seokmin masuk ke dalam.
Seokmin langsung jatuh terduduk tepat ketika pintu ruang unit gawat darurat di tutup oleh seorang perawat. Ia menundukan kepalanya berdoa kepada Tuhan agar saudaranya bisa selamat, air matanya tidak berhenti keluar. Yunho menghampiri anaknya dan memeluk anaknya itu dengan erat.
"Ayah..hiks..hiks..hiks.."
Yunho terus mengusap punggung anaknya dengan lembut. "Doakan saudaramu sayang, Ayah yakin ia akan baik-baik saja.."
Seokmin menggeleng. "Ayah darahnya banyak sekali, bagaimana jika Wonwoo tidak baik-baik saja? Ayah.."
"Sstt, kau tidak boleh berbicara seperti itu. Didalam sudah ada Jeonghan, kau percaya padanya bukan?"
Butuh waktu cukup lama untuk Yunho untuk menenangkan anaknya yang berada di dalam pelukannya. Ia pun sama khawatirnya dengan Seokmin, namun ia sebagai Ayah harus lebih tegar dan juga kuat, anaknya saat ini sedang membutuhkannya.
Waktu terus berjalan, hingga tanpa terasa dua jam sudah mereka menunggu di luar ruangan tempat dimana Wonwoo tengah mendapatkan penanganan. Tidak lama setelah itu, Jeonghan keluar dari dalam ruang rawat Wonwoo dengan wajah lelah. Yunho langsung menghampiri keponakannya itu. "Bagaimana?"
Jeonghan tersenyum. "Keadaannya sudah membaik paman, tapi dia masih harus beristirahat. Wonwoo masih sangat lemah, dan juga paman ada yang ingin aku bicarakan denganmu."
Yunho mengangguk, namun sebelumnya dia meminta Seokmin untuk menunggu di tempatnya hingga Wonwoo dipindahkan ke ruang rawat, dan Yunho mengikuti langkah Jeonghan untuk di ajak ke ruangannya. Seokmin masih betah dalam diamnya, hingga akhirnya dirinya memutuskan untuk mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Ibunya-atau lebih tepatnya Ibu tirinya-. Tidak butuh waktu lama akhirnya panggilan tersebut di angkat oleh seseorang di sebrang sana, Seokmin memberitahu Yoona jika Wonwoo masuk rumah sakit dan hal itu membuat Yoona khawatir maka setelah panggilan di tutup Yoona segera pergi menuju rumah sakit.
Seokmin bangkit dari posisi duduknya dan berdiri dihadapan ruangan Wonwoo, dirinya bisa melihat keadaan saudara kembarnya yang terbaring lemah dengan punggung tangan yang terhiasi oleh infus serta selang nassal yang terpasang di hidungnya untuk membantu Wonwoo bernafas, Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Seokmin melihat Wonwoo seperti ini, namun tetap saja dirinya tidak bisa menerima keadaan saudaranya.
Seokmin kembali menundukan kepalanya menangis dalam diam, hingga pikirannya tertuju pada kejadian tadi di sekolah, penyebab saudara kembarnya kembali terbaring lemah seperti ini. Bukan hanya Wonwoo yang sedih karena sang Ibu kandung tidak melihat mereka, namun Seokmin pun sama sedihnya dengan Wonwoo.
Yunho baru saja kembali dari ruangan Jeonghan, dirinya langsung memeluk Seokmin yang tengah menangis terisak. Hatinya sakit ketika melihat anaknya harus menangis seperti ini. "Sudah..Kau jangan menangis lagi. Ayah yakin Wonwoo akan baik-baik saja.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fraternity ; Brothership [DISCONTINUED]
FanfictionIni adalah kisah kedua saudara kembar yang kembali memiliki keluarga yang lengkap, setelah lima tahun mereka berdua tinggal bersama Ayah mereka. Namun segala cobaan selalu menghampiri keduanya, mampukah keduanya saling menguatkan? Start : 21 Maret 2...