Yoona baru saja tiba di ruang rawat Wonwoo, saat dirinya tiba tidak ada siapa pun yang berada di ruang rawat Wonwoo, dirinya lebih memilih duduk di salah satu kursi yang berada tidak jauh dari Wonwoo yang tengah terbaring dengan wajah yang masih pucat, selang nassal yang masih menghiasi wajah tampannya membuat Yoona merasa sedih. Saat perjalanan tadi dirinya menghubungi Seungcheol memberitahu jika Wonwoo masuk rumah sakit, dan anaknya itu mengatakan akan pergi ke rumah sakit nanti malam seteleh semua pekerjaannya selesai.
Tangan lentik Yoona mengusap pelan kepala Wonwoo, merapikan anak rambut yang berada di kening anaknya dengan sangat pelan. "Kau harus bangun, Ibu disini."
Keheningan yang menemani Yoona di ruang rawat Wonwoo, tidak lama kemudian kedua mata Wonwoo terlihat berusaha untuk terbuka namun Wonwoo kembali menutup matanya kembali ketika dirasa kepalanya masih sangat sakit. Yoona yang melihatnya langsung menekan sebuah tombol yang berada di samping ranjang Wonwoo. Dirinya mengusap pelan tangan Wonwoo. "Ibu disini sayang.."
"Eunghh.."
Tidak lama kemudian Jeonghan datang bersama dengan beberapa perawat untuk memeriksa keadaan keponakannya. Yoona berdiri tidak jauh di mana anaknya tengah diperiksa oleh Jeonghan. Membutuhkan waktu cukup lama untuk Jeonghan memeriksa keponakannya itu. DIrinya tersenyum ketika melihat Wonwoo menatapnya dengan mata sayu. "Terima kasih karena kau telah bertahan.."
Wonwoo tersenyum tipis sambil mengangguk pelan, tubuhnya masih terasa sangat lemas. Maka dari itu dirinya hanya bisa tersenyum di balik masker oksigennya. "Keadaanmu sudah membaik, kau istirahat lagi saja."
Setelah memeriksa keadaan Wonwoo, Jeonghan berpamitan kepada Yoona untuk pergi meninggalkan ruangan Wonwoo. Yoona mengucapkan terima kasih kepada Jeonghan, setelah ruang rawat anaknya kosong, kini giliran Yoona yang mendekati ranjang pesakitan yang ditempati oleh Wonwoo. Dirinya tersenyum dan mengusap pelan kepala Wonwoo.
"Wonwoo-ya?"
Wonwoo membuka kedua matanya dan tersenyum ketika melihat wajah Ibu tirinya yang kini berada dihadapannya. "I...Ibu?"
Yoona mengangguk dan tersenyum namun air mata jatuh membasahi pipinya, dirinya bahagia dan juga bersyukur karena anaknya telah kembali membuka kedua matanya. "Kau baik-baik saja bukan? Ibu percaya padamu jika kau akan bertahan. Kau mana mungkin akan meninggalkan Ibu, bukan?"
Wonwoo mengangguk, namun dirinya meringis ketika rasa sakit mendera kepalanya. Yoona yang melihatnya langsung khawatir namun Yoona berusaha untuk tenang. Dirinya mencoba untuk mengusap pelan kepala Wonwoo dengan lembut.
Wonwoo kembali memejamkan kedua matanya merasakan usapan lembut dari sang Ibu tiri yang membuatnya sangat nyaman dan mengantuk.
Tepat pada pukul enam sore Yunho dan juga Seokmin datang ke ruangan Wonwoo secara bersamaan, karena sebelumnya Yunho meminta Seokmin untuk pergi ke rumah sakit bersamanya. Yunho mendapatkan kabar jika Wonwoo telah siuman tadi siang, namun dirinya tidak bisa meninggalkan pekerjaannya.
Yoona tersenyum ketika melihat kedatangan Yunho bersama Seokmin. "Kalian sudah datang?"
Seokmin hanya tersenyum dan langsung berjalan mendekati ranjang Wonwoo terbaring lemah. Seokmin terus memperhatikan wajah pucat saudara kembarnya itu dengan seksama, tidak lama setelah itu Seokmin melihat kedua mata saudaranya itu tengah berusaha untuk terbuka. Seokmin sangat bahagia melihat saudaranya tidak lagi memejamkan kedua matanya.
"Wonwoo-ya.."
Wonwoo hanya tersenyum lemah, ia masih belum memiliki banyak tenaga untuk berbicara dengan kembarannya.
"Terima kasih kau telah kembali dan membuka kedua matamu, Aku bahagia.."
Wonwoo mengangguk dan tersenyum, dapat ia rasakan tubuhnya itu dipeluk dengan pelan oleh kembarannya. Wonwoo mengangkat salah satu tangannya dan mengusap pelan punggung saudaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fraternity ; Brothership [DISCONTINUED]
FanfictionIni adalah kisah kedua saudara kembar yang kembali memiliki keluarga yang lengkap, setelah lima tahun mereka berdua tinggal bersama Ayah mereka. Namun segala cobaan selalu menghampiri keduanya, mampukah keduanya saling menguatkan? Start : 21 Maret 2...