18. pertemuan II

8.9K 616 56
                                    

Happy reading and enjoy your time
.
.
.
.

Cahaya matahari menelisik masuk melalui celah jendela kamar miliknya, membuat Maura terbangun dari tidurnya. Dengan setengah sadar Maura meraba tempat tidur di sampingnya untuk mencari ponselnya, saat ia mendapatkan benda yang ia cari Maura langsung membuka layar ponselnya.

Maura melihat notifikasi 2 panggilan tak terjawab dari bi Murni, Maura dengan cepat menelpon balik bi Murni

"Halo non Maura" sapa bi Murni dari seberang sana

"Ada apa bi mur nelpon Maura ?" Tanya Maura

"Emm ini non tapi jangan bilang tuan Alex ya kalo bibi yang kasih tau non Maura."

"Iya Maura gak akan kasih tau, ada apa sih bi ?" Tanya Maura sedikit penasaran

"Itu non tuan Alex semalam gak makan, terus tuan Alex juga begadang sampai pagi non dan pagi ini dia belum sarapan."

"Bibi gak nyuruh Alex sarapan dulu baru berangkat kerja ?"

"Sudah non, tapi tuan Alex bilang dia buru buru karena ada...

"Meeting" ucap Maura untuk menyambung Penjelasan bi mur

"Iya non itu" sahut bi mur

"Bi mur sudah sarapan ?" Tanya Maura

"Udah non, barusan aja bibi selesai sarapan sama mang ujang"

"Oh iya, non Maura kapan kembali ke Jakarta lagi ?"

"2 atau 3 hari lagi bi, kalau urusan maura selesai, Maura pasti kembali ke Jakarta"

"Jangan lama lama ya non, rumah sepi gak ada non Maura" Maura tersenyum mendengar ucapan bi Murni ternyata bukan hanya Alex yang merasa kehilangan saat Maura tidak ada disana.

"Iya bi, yaudah Maura tutup ya telponnya" Setelah mendengar bi Murni mengatakan iya Maura langsung menutup panggilannya.

"Rara" Maura membalikan tubuhnya saat ia dipanggil oleh ibunya

"Mamah udah dari kapan ada disini ?" Tanya Maura

"Tadi siapa yang nelpon" tanya ibunya yang sudah menyimak dari tadi pembicaraan Maura di telpon

"Bi Murni, ART dirumahnya Alex mah" ucap Maura dengan jujur

"Siapa Alex ? Mamah gak pernah dengar kamu cerita soal dia" ibunya Maura kini sudah duduk di atas kasur di samping Maura.

Maura menarik napas dalam dalam lalu ia keluarkan dengan perlahan, mungkin ini waktunya Maura menceritakan tentang Alex

"Mah, Alex itu pacar Maura di Jakarta dan Maura sudah menjalin hubungan selama 2 tahun"

"Apa dia yang menjadi salah satu alasan rara gak mau pulang ?"

"Bukan Maura gak mau pulang mah, tapi Rara punya tanggung jawab disana Rara kan harus ngurus cafe Rara, ya walaupun Alex juga jadi salah satu alasan Rara berat untuk pulang."

"Raa mamah gak pernah ngelarang kamu pacaran sayang, tapi kalo pacar kamu membuat kamu jauh dari keluarga mamah gak suka Raa."

"Mamah tau kenapa Alex selalu ngelarang Maura pulang, karena Alex takut Maura gak kembali lagi ke Jakarta, Alex takut kehilangan Maura, Alex itu beda dari cowok cowok lain mah."

"Rara, mamah gak tau Alex itu laki-laki  seperti apa, tapi mamah harap Alex adalah laki laki yang terbaik untuk Rara, mamah percaya sama pilihan Rara." Maura tersenyum mendengar perkataan mamahnya

My Baby Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang