14. Pulang

23.4K 1.2K 83
                                    

Enjoy and happy reading....
.
.
.
.
.

Alex mulai menggelengkan kepalanya mencoba untuk menepis semua ingatan tentang mimpi semalam yang lagi lagi terlintas di kepalanya membuat dia tidak fokus bekerja

"kenapa Al ?" tanya Maura melihat Alex yang tidak fokus dengan pekerjaannya

Alex menolehkan wajahnya menghadap Maura. Pipinya di usap dengan lembut oleh Maura membuat Alex merasa nyaman dan meletakan kepalanya di pundak kiri Maura

Karena pertanyannya tadi tidak di jawab, Maura kembali bertanya lagi "masih kepikiran sama mimpi semalam ?"

Alex menghela nafasnya dengan berat lalu menganggukan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Maura tadi.

"sayang kamu mimpi apa hmm?" tanya Maura yang cukup penasaran dengan apa yang dimimpikan Alex, sampe membuat pacarnya ini tidak fokus bekerja

"aku mimpi...."

Flasback on

"hiks... Jangan pergi Raa hiks..."

"al aku gak bisa lagi melanjutkan hubungan ini, aku harap kamu terima keputusan ku"

"Ra aku gak mau putus"

"gak bisa al sudah terlambat. mungkin dia memang yang terbaik untuk kamu"

"engga.. Raa hiks.. Aku cuma mau kamu hiks.. Jangan pergi."

"Alex please lepasin aku" Alex masih memeluk erat tubuh Maura

"engga aku gak akan lepasin, aku gak mau kamu pergi hiks..."

Dengan kuat Maura melepaskan pelukan Alex "maaf al tapi aku harus pergi, selamat tinggal" ucap Maura pergi meninggalkan Alex yang masih terisak

Alex hanya bisa melihat kepergian maura, dia ingin menyusul maura tapi entah kenapa kaki nya sulit untuk di gerakan, dia hanya bisa berteriak memanggil nama Maura.

Flasback off

Maura hanya menyimak apa yang di ceritakan Alex, dia hanya sedikit bingung dengan mimpinya Alex, tapi sudahlah namanya juga mimpi.

"sayang... gak usah diingat lagi itu cuma mimpi, gak lebih dari bunga tidur!" ujar maura berusaha untuk menghilangkan pikiran Alex tentang mimpi buruknya.

"mending kamu sekarang fokus kerja biar kerjaannya cepat selesai biar cepat pulangnya."

"mau peluk sambil rebahan" ucap Alex dengan manja

Maura mengelus kepala Alex yang ada di pundaknya "nanti kalo udah di apartemen, sekarang kamu selesaikan dulu kerjaan kamu"

"yangg sebentar aja, aku mau peluk"

"gak, gak boleh peluk kalo kerjaan kamu belum selesai" Maura tau betul tabiat pacarnya ini kalo sudah soal cuddle pasti gak ada kata sebentar.

"yangg boleh yaa... Bentar aja. Seharian ini aku cuma kerja, belum dapat jatah puk puk dari kamu" ucap Alex dengan memohon

"enggak pokonya selesaikan dulu kerjaan kamu, puk puk nya nanti kalo udah sampe apartemen" ujar maura dengan tegas dia tidak boleh kalah lagi dengan tampang Alex yang memohon seperti itu

Alex memasang wajah cemberut saat tidak mendapatkan apa yang dia ingin kan, dia kembali menegakan badannya di kursinya lalu mendakati meja kerjanya dan menjauh dari maura.

Maura masih memperhatikan wajah Alex yang cemberut dan bibir yang dimajukan itu sengguh terlihat menggemaskan dimata maura.

Cup

My Baby Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang