2.Lukisan

5.6K 507 47
                                    

Brum! Brum!..

Mikey dan Sanzu mengebut di jalanan dengan kecepatan tinggi. Amarah Mikey, benar benar tidak terbendung untuk saat ini. Pemuda itu terus menyalip kendaraan kendaraan lain untuk meluapkan amarahnya.

Sampai di bangunan tua yang sudah tidak terpakai, Mikey turun dengan tatapan yang mengkilat merah, menimbulkan kesan horor pada wajah tampannya.

Pyar!

Dengan sekali pukulan dari kepalan tangannya, kaca depan gedung tua tersebut langsung hancur berkeping keping.

"Apapun yang terjadi, kau harus segera menemukan penghianat itu dan bawa dia hidup hidup di hadapanku!" Rahang Mikey menegas, menatap tajam Sanzu. "Dia harus tunduk di hadapanku! Dia harus mati apapun yang terjadi! Jangan beri ampun sedikit pun pada dia! Binatang seperti dia harus musnah!" Tegas Mikey dengan nafas yang membuncah.

"Bos, dia ada di vestival yang tidak jauh dari sini. Aku baru saja mendapat informasi itu dari Koko,"ujar Sanzu sambil menunjukkan chattingan tersebut kepada Mikey.

"Kita kesana! Jangan sampai lolos!"

"Siap, bos!"

Mikey menggunakan jaket kantou manjinya, pemuda itu mengegas motornya melewati jalan pintas yang sudah rusak. Ia membanting setir ke sebelah kanan saat sudah sampai ke tempat tujuan.

"Berpencar Sanzu! Cari mereka sampai dapat! Kalau mereka lolos, kau yang akan aku habisi!"

"Tenang,bos. Aku bisa mengatasi ini dengan baik. Serahkan semuanya kepadaku," ucap Sanzu percaya diri.

----------

"(Name), ayo minum obatnya dulu.Lagian obatnya gak pahit pahit amat," bujuk Wakasa.

"Gak, gak. Jangan memaksaku. Aku tetap tidak mau. Lagian,aku sudah tidak demam lagi. Aku itu sehat!" Kokoh (Name).

"Ayolah (Name). Jangan keras kepala!" Geram Wakasa keheranan.

"Ayolah Wakasa. Aku tidak suka."

"Bodo amat. Mau sembuh nggak?"

"Gomen Wakasa , aku harus pergi. Daripada rebahan, mendingan aku nyari kegiatan."

"Gak boleh! Minum obatnya dulu!"

"Enak aja! Nyuruh nyuruh!"

"Turuti perintahku, (Name)." Wakasa masih berusaha sabar.

"Aku tidak mau, tidak mau! Kenapa kau terus memaksaku sihhh!"

"KARENA AKU MENGKHAWATIRKAN MU, BODOH!" ceplos Wakasa keras, membuat (Name) kaget.

"(NAME)! SENJU!"

Teriakan itu membuat (Name) langsung bangkit dari ranjangnya dengan terburu buru. Wakasa pun langsung mengikuti gadis itu.

Senju juga datang ke kamar (Name) saat mendengar teriakan keras dari kakaknya, Akashi Takeomi.

"Aku diberitahukan oleh salah satu anak buahku! Kalian berdua datang ke pasar tanpa pengawasanku! Kalian tau, apa yang kalian lakukan? Kalian telah melanggar perintahku!" Geram Akashi menatap tajam (Name) dan Senju.

"Tunggu! Tapi kami--"

"Kalian bahkan tidak tau seberapa bahayanya Sano Manjiro! Kalian bahkan tidak pernah melihat wajahnya! Hanya aku, Draken, dan Takemichi yang tau bentuk dia! Kalau dia sampai mengetahui identitas kalian, kepala kalian berdua benar benar akan dipenggal olehnya!" ujar Akashi. Lalu pandangannya menuju ke arah Senju. "Dan kau Senju, kenapa kau tidak menghentikan (Name) hah? Jika (Name) kenapa-napa, ayahnya akan memutuskan kontrak dengan kita!"

Kantou Manji Gang (Mikey x Readers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang