Bab 2

5 0 0
                                    

Lyora Zeline Aldebaran.

Siapa yang tidak mengenal gadis itu? Hampir seluruh sekolah yang ada di kota ini pun mengenalnya. Lyora merupakan sahabat Samuel sejak kecil. Ya, Samuel! Ketua dari Dark Wolves itu.

Jadi, tidak heran bukan? Jika nama Lyora terkenal luas. Terlebih lagi dengan nama Samuel yang memang terkenal di masyarakat terutama pada kalangan remaja.

Bahkan ada kabar burung yang mengatakan jika Lyora adalah cinta pertama dari Samuel, mungkin sekarang juga masih sama. Tetapi tidak ada tanggapan dari kedua nya. Jika di tanya, keduanya kompak menjawab hanya sahabat kecil.

Seperti sekarang ini, Lyora berjalan dengan pelan di koridor kelas. Sesekali Lyora melemparkan senyuman manisnya kepada setiap orang menyapa dirinya. Sikapnya yang lemah lembut dan murah senyum, membuat sosok Lyora sangat diterima di kalangan umum.

Mereka tidak berani menyinggung atau menyakiti Lyora. Karena mereka percaya, walau seujung kuku mereka melukai Lyora. Samuel, sang ketua Dark Wolves yang akan turun tangan sendiri membalas apa yang telah dilakukan mereka kepada Lyora.

Sikap Samuel yang sangat perhatian dan begitu protective kepada Lyora membuat semua orang percaya terhadap kabar burung yang telah tersebar luas.

Namun tidak semua orang akan patuh. Pasti tidak sedikit orang yang merasa iri dan tidak suka terhadap Lyora. Alasannya kecil, Lyora sangat dekat dengan Samuel.

Siapa yang tidak mau dekat dengan Samuel? Laki-laki dengan wajah tampan, manik mata berwarna hitam yang menatap dengan tajam, alisnya yang sedikit tebal, dan bibir yang membuat para perempuan teringin untuk mencicipinya.

Dan kini berdiri seorang gadis yang menghalangi jalan Lyora, gadis itu tidak seorang diri, dibelakangnya berdiri dua orang teman itu. Gadis itu bernama Janetha atau Jane, panggilannya. Jane adalah salah satu dari banyaknya orang yang tidak menyukai Lyora.

Lyora melihat Jane yang sedang menatap dirinya dengan raut wajah tidak suka. “Ada apa?” tanyanya.

Jane diam tidak menjawab. Raut wajahnya tetap tenang, tidak ada ekspresi ketakutan di wajahnya. Jane tidak peduli, jika perbuatannya diketahui oleh pihak sekolah atau yang lebih menyeramkan, perbuatannya dapat diketahui oleh Samuel. Habislah kau Jane, jika sang ketua Dark Wolves mengetahuinya!

Jane menongok ke belakang, melihat kedua temannya yang memasang raut wajah sama dengan nya, ketidaksukaan terhadap Lyora sangat terlihat jelas.

Sekali lagi, siapa yang tidak iri terhadap Lyora? Dapat dekat dengan kelima inti dari Dark Wolves adalah suatu hal yang sangat luar biasa. Terlebih lagi jika bisa dekat dengan ketua dari Dark Wolves itu.

“Guys, seret dia!” perintah Jane, yang langsung di laksanakan oleh kedua temannya.

Semua orang yang melihat itu, saling berbisik-bisik. Tidak akan ada yang menolong Lyora, karena tidak mau berurusan dengan Jane. Semua orang lebih baik menghindar.

Jane menatap bergantian semua orang yang menonton perbuatan buruk nya itu. “Jangan ada yang berani ngadu ke Samuel. Jika ada, gue jamin, orang itu tidak akan tenang hidupnya.” ancaman yang keluar dari mulut Jane tidak akan main-main. Jane adalah gadis nekat, segala cara akan dia lakukan demi tujuan yang harus tercapai.

Jane pergi dari tempat itu, diikuti dengan kedua temannya yang menyeret Lyora. Suara Lyora yang meminta di lepaskan, dan merintih kesakitan dipergelangan tangan karena Vara dan Kanaya—kedua teman Jane—terlalu kencang mencekal tangan Kanaya.

Sebagian merasa tidak tega dengan Lyora dan teringin untuk membantunya, namun mereka berpikir ulang tentang ancaman Jane yang tidak main-main.

Sebagian lagi merasa puas, setidaknya ada yang mewakilkan dirinya akan ketidaksukaannya terhadap Lyora.

Samuel : A Secret MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang