☘️☘️☘️☘️
Setelah puas dari taman, Aku dan Om belagu memutuskan untuk kembali ke hotel. Saat masuk pintu dan menuju lift..
"Kalian darimana? Sudah empat jam kami menunggu di lobby ini," tanya Mas Andre dengan wajah serius.
"Kami dari taman Sakura Mas, pemandangan di sana sangat indah," jawabku senyum santai.
"Terus kenapa kamu nggak izin dulu sama Aku? Sebenarnya Kamu anggap apa Aku ini Re? Kamu sama sekali tidak menghargai Aku!" seru Mas Andre terlihat kesal dan pergi.
Aku langsung terdiam dan merasa bersalah. Aku memang tidak bilang dulu ke Mas Andre akan pergi.
"Om, Aku lebih baik susul Mas Andre ya, Aku nggak mau dia marah sama Aku," ujarku.
"Tunggu, sebelum ke kamarnya Kamu ke kamar Aku dulu ya, Aku butuh bantuan Kamu," balas Om Belagu yang menahanku.
"Oh soal itu tenang aja sayang, Aku yang akan membantu Kamu, biarkan saja Wanita kampung ini pergi menemui Andre ya," sambung Mbak Laura yang langsung menggandeng tangan Om belagu.
"Kalau gitu Aku permisi," ujarku sambil melihat gandengan mereka lalu pergi.
>>>>>>>>
"Apaan sih Kamu?" tanya Putra kesal."Kok gitu sih? Emangnya Aku salah? Aku ini pacar Kamukan?"
"Kamu itu baru pacar ya! Nggak usah lebay!" ketus Putra.
"Ya sekarang Aku memang pacar kamu, tapi nanti kitakan akan menikah kan?" tanya Laura senyum.
"Tergantung, kita lihat aja nanti! Jika Aku yakin, Aku akan menikahi Kamu, tapi kalau tidak, Aku akan menikahi orang lain!" ketus Putra dan pergi.
"Lelaki brengsek! Kalau kamu bukan orang tajir nggak akan Aku mengemis cinta sama Kamu! Kita lihat aja nanti, Kamu harus tetap menikahi Aku!" seru Laura kesal.
>>>>>>>
(Tok...tok)
"Mas, buka pintunya. Kita perlu bicara," ujarku berharap Mas Andre membuka pintunya.
Akhirnya Mas Andre mau membukakan pintu, tapi wajahnya masih dingin padaku.
"Mas, Aku minta maaf ya! Aku langsung pergi saja tadi, soalnya ini pertama kalinya Aku ke Jepang. Jadi ntah kenapa Aku langsung bersemangat mendengar Om belagu mengajak Aku jalan-jalan," jelasku.
"Sudah lupakan saja, lagian Aku tau ini bukan salah Kamu, Putra memang sesuka hatinya saja dalam bertindak," balas Mas Andre masih dingin.
"Ya sudah, apa ada yang bisa aku bantu untuk beberes?" tanyaku.
"Tidak ada, kamu bereskan aja ya barang kamu," balas Mas Andre sudah tersenyum padaku.
"Iya, baiklah,"
Akhirnya Aku lega Mas Andre sudah kembali tersenyum. Lalu Aku keluar dari kamarnya dan menuju kamarku. Saat hendak masuk ke dalam lift. Mbak Laura menahanku dengan ekspresi marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Neighbour is My Boss (Tetanggaku adalah Bossku)
RomanceMy Neighbour is My Boss (Tetanggaku adalah Bossku) Deskripsi: Aku adalah Rere Maulida si wanita bertubuh 155 cm yang imut dan periang terpaksa pindah ke ibukota karena kerjaan Ayahku. Awalnya Aku senang pindah rumah, tapi hari-hariku berubah buruk k...