#9 Auw...

831 80 4
                                    

"Aw... phi sakiit... hiks... pelan... hiks pelan.... hiks"

"Tahan na nong, phi pelan-pelan na. Jangan nangis lagi."

"Huhu sakit banget phii hiks hiks..."

"Iya-iya maafkan phi na, phi beliin kamu lolipop mau?"

"Mau-mau!" Ujar seorang anak kecil yang tak sengaja ditabrak Krist di trotoar dekat kantornya.

Flasback

Krist turun dari halte bus, dan bergegas menuju gedung kantor, ia melewati terotoar dekat sana. Saat ia berjalan ia tak memperhatikan jalan dan secara tak diduga ada seorang anak laki-laki kecil sedang belajar mengendarai sepeda.

Gubraakkk

Dan tabrakan antara keduanya pun terjadi, Krist terjungkal kedepan menimpa sang anak.

Keduanya kaget dan tentu sang anak menangis. Krist segera menenangkan anak tersebut, ia mendudukkannya di pinggir jalan trotoar. Ia segera ke apotik terdekat membeli obat dan mengobati anak itu.

Yah sebenarnya ini hari minggu, tapi Krist ada janji dengan Singto, ia diminta ke ruangannya pagi-pagi. Jadilah Krist terhambat sekarang.

Flasback off

Krist duduk bersama anak itu, Krist membelikannya es krim dan lolipop agar anak itu berhenti menangis. Krist mengelus kepala anak itu dengan lembut bak ayah dengan anaknya.

Singto saat ini sedang dalam perjalanan, ia telat bangun karena kemarinnya lembur mengerjakan pekerjaannya. Khawatir Krist menunggunya. Saat membuka kaca mobilnya, ia tak sengaja melihat Krist bersama anak tadi. Segera ia menepi dan menghampiri keduanya.

"Krist?"

"Au, Phi Siing! Maafkan aku terlambat na."

"Tak apa, aku juga sebenarnya terlambat. Dan... anak ini siapa? Kenapa kakinya terluka?" Tanya Singto mendekat pada Krist dan duduk disampingnya.

"Ooh, ini, tadi aku buru-buru dan tak sengaja menabrak anak ini. Huhu maafkan aku."

"Oo... nak kamu tak apa? Coba lihat lukamu."

"Ini phi. Sudah diobati sama phi itu, dia baiik sekali, di membwelikanku es kim sama lolipop hahaha."

"Auuu, narak maak." Krist gemas dengan anak itu.

"Haha, sudah ya nak. Mau kami antar? Tunjukkan rumahmu na."

"Mau phi. Sepeda Mick juga naa"

"Iya nong, ayok"

Singto menuntun anak itu masuk ke mobilnya. Anak itu duduk di kursi belakang, ia menyetir. Krist berkutat dengan sepeda anak itu.

"Ai Krist! Ayok sini! Itu sepedanya taruh bagasi aja, sepeda lipat kan? Udah sana cepet."

"Ha? Aku ni?"

"Iya lah, kamu loh ya yang nabrak anak ini."

"Ishh iya iya deh phi."

Dan akhirnya Singto dan Krist mengantar anak itu pulang. Krist meminta maaf sambil membungkukkan badannya, diiukuti dengan Singto.

"Sekali lagi saya minta maaf khun, saya benar-benar tidak sengaja." Ujar Krist tetap membungkukkan badan di depan mae sang anak.

"Maaf khun, nong mick juga maaf na." Timpal Singto.

"Iya nak. Terima kasih sudah mengantarnya pulang ya. Anak ini memang bandel, saya juga minta maaf ya nak. Kalian berdua ini mesra sekali, mae jadi teringat masa muda mae saat berpacaran dengan phonya haha."

Not My Friend,(but my boyfriend)•{SingtoKrist} END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang