19

2K 350 65
                                    


Setelah mereka beristirahat untuk beberapa waktu, mereka kembali melanjutkan syutingnya.

Adengan kali ini merupakan adengan tersusah setelah adengan beberapa hari yang lalu menurut Jennie.

PLAK

Seluruh staff yang ada di sana terkejut karna suara tamparan yang begitu keras dan nyaring.

Jennie memejamkan matanya, pipinya terasa sangat perih dan matanya mulai memanas.

"KENAPA KAU MELAKUKAN INI PADAKU?"

"KAU TAU AKU MENYUKAINYA TAPI KENAPA KAU MASIH MENDEKATINYA?!"

"Saeron aku-"

"APA? HA? APA DENGAN SATU COWOK SAJA KAU TIDAK PUAS? KAU SEMURAH ITU?!"

Jennie memejamkan matanya lagi, kata katanya begitu menusuk dirinya.

"KAU MENUSUKKU DARI BELAKANG"

"Sudah cukup, pertemanan kita berhenti sampai di sini, dan kau jangan pernah muncul di hadapan ku lagi" ujar Saeron sembari menunjuk Jennie

Cutt

Para staff wanita seperti makeup artis dan stylish langsung menghampiri Jennie segera setelah kata cutt itu di teriakkan.

"Jennie-yya kau tidak apa apa?"

"Kenapa dia memukulmu keras sekali?"

Sutradara juga langsung menaruh pengeras suaranya dan menghampiri Jennie,"Jennie-ssi kau baik baik saja? Aku tidak mengira dia akan memukulmu sekeras itu, sebenarnya sudah cukup jika dia melakukannya seperti biasa"

"Aku baik baik saja, hanya sedikit perih"

"Kau menangis? Pasti sakit sekali, bagaimana ini?"

Makeup artis menatap wajah Jennie khawatir lalu berteriak heboh saat melihat sesuatu,

"Omo! Sudut bibirmu terluka, ayo cepat kita obati" serunya

"Aduh"

"Maaf apa aku menekannya terlalu kuat?"

"Tidak, ini sedikit perih jadi aku mengaduh" ujar Jennie

"Aku masih tidak mengerti, kenapa dia memukulmu kuat sekali?"

"Bukankah seharusnya dia meminta maaf? Sampai sekarang dia masih belum menghampiri mu"

Jennie hanya terdiam mendengar ucapan kedua staff wanita ini, jujur Jennie juga merasakan hal yang sama. Dirinya merasa bahwa Saeron tidak menamparnya karena drama tetapi memanfaatkan drama untuk menamparnya.

Tamparannya seperti penuh dengan emosi dan dendam.

"Mungkin dia terbawa suasana" ujar Jennie

"Meskipun begitu dia seharusnya langsung meminta maaf"

Jennie hanya diam, karna jika dia banyak berbicara sudut bibirnya terasa akan terasa sakit.





Sekarang Jennie sudah sendirian, para staffnya sudah keluar beberapa menit yang lalu setelah mereka selesai mengobati Jennie.

"Jennie-yya"

Jennie menoleh lalu mendapati Jaehyun yang sedang berlari ke arahnya.

"Kau baik baik saja? Apa masih sakit?" tanyanya sembari memegang wajah Jennie.

"Hanya sedikit sakit"

"Astaga sudut bibirmu terluka, apa sudah di obati?"

"Sudah, Unnie sudah mengobatinya untukku"

Running Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang