R

1.3K 248 29
                                    











"Kenapa wajahmu seperti itu?"

Haruto merasa sedikit kesal.

Pemuda manis yang duduk tepat di seberangnya itu terus saja memasang wajah dingin.

Mengaduk makanannya tanpa minat.

Kim Junkyu. Pemuda itu mendongak dengan tatapan tak suka serta raut wajah acuh tak acuhnya dia tunjukkan untuk Haruto. Yang seketika menghela nafas.

"Kenapa? Wajahku memang seperti ini" Katanya dengan nada kesal yang ketara.



"Bisa kau tersenyum Sedikit? Jangan membuatku merasa bersalah" Gumam Haruto pelan di akhir kalimatnya.

Junkyu mengerutkan keningnya bingung" Kenapa Sunbae harus merasa bersalah kepadaku?"

"Itu...." Haruto tak ingin melanjutkan kalimatnya. mulutnya setengah terbuka.

Dengan sebelah alis yang terangkat. Kim Junkyu merasa sangat penasaran. Di tatapnya seniornya itu lekat-lekat. Yang di balas oleh Haruto dengan tatapan yang sama.

Sejenak. Keadaan menjadi begitu canggung.
Keduanya beradu tatap cukup lama.

Dan Kim Junkyu menjadi orang yang pertamakali memutus kontak.

Anak itu menunduk menatap makanannya yang tersaji di hadapannya . Sedang Haruto mengalihkan tatapannya dan berdehem cukup keras. Guna mencairkan suasana yang canggung.... dan memulai berbicara.

"Aku, Tidak!- Eum.... Aku hanya merasa harus bertanggung jawab atas kau karena Jeongwoo..."

Haruto membasahi bibirnya yang terasa kering.

Junkyu mendongak dan tatap mereka kembali bertemu.

Berbeda dengan tatapan sebelumnya yang terkesan lebih lembut walau wajah datar Junkyu benar-benar terasa mengganggu. Kali ini kedua pemuda itu Saling melempar tatapan serius mereka.

"Jeongwoo sudah ku anggap seperti saudaraku sendiri" Haruto melanjutkan. Menghela nafas pendek. Tatapannya beransur melembut dan dalam. Berbeda  dengan tatapan Junkyu yang terselimuti oleh amarah(?) Dan rasa kesal.

"Jika ini alasanmu datang dan menggangguku belakangn ini , lebih baik Sunbae berhenti melakukannya"

"Karna aku sudah tak memiliki rasa apa-apa pada Jeongwoo.." Paparnya dengan nada tegas. Walau dalam binar matanya memancarkan hal yang bertentangan.

Hei...Park Jeongwoo adalah cinta pertamanya.

Dan cinta pertama sangat sulit untuk di lupakan.

Walau selama 6 bulan belakangan ini Junkyu sudah sangat berusaha melupakan Jeongwoo dengan melakukan beberapa kesibukan . Seperti ikut Club tambahkan melukis bersama dengan Mashiho dan  Asahi , Club fotografi bersama Yedam dan Club Dance bersama dengan Doyoung.

Nyatanya apa?, Kim Junkyu masih tetap tidak bisa mengeyahkan sosok pemuda tiang itu. Park Jeongwoo dari pikiran.

Mood Junkyu memburuk, dengan kesal memalingkan wajah seraya mendengus keras.

Dan hal tersebut tak luput dari perhatian Haruto. Yang memang tak melepaskan tatapannya pada sosok Junkyu sendari tadi.

"Lupakan Park Jeongwoo Junkyu, jangan menengok kebelakang lagi. Kau membuat tidak hanya ke tiga temanmu itu khawatir, tetapi juga semua penggemarmu. Mereka sangat menanti permainanmu  diatas panggung . Ku dengar dari Hyunjin. Kau memutuskan untuk tidak ikut berpartisipasi dalam acra bazar tahun ini? Aku sebagai salah satu penikmat musikmu, secara pribadi sangat kecewa akan ketidak profesional- anmu"

Dengan mimik wajah kecewa , Haruto menggelengkan kepalanya.

Hal tersebut agaknya membuat hati Junkyu tergerak. Anak itu merenung. Menatap pada sepatunya kosong.

Tak lama, Junkyu segara mendongak dan menatap Haruto tepat di mata.


"Akan ku buktikan, Aku sudah tak memiliki perasaan apapun pada Sahabatmu itu"

"Dan aku akan berpartisipasi dalam bazar tahun ini. Lihat ! Jeongwoo tidak akan mempengaruhiku dalam hal ini" Katanya penuh dengan tekat yang kuat.

Dalam diam, Haruto menerbitkan senyum puasnya.



"Kalau begitu tunjukkan padaku, tunjukan padaku.....bahwa Jeongwoo tidak memberimu pengaruh apapun" Haruto melipat kedua tangannya di depan dada. Memasang wajah pongah. Haruto menatap Junkyu dengan tatapan menantang.

"Jika kau berhasil membawakan permainan yang bagus , itu pun dengan berkolaborasi bersama Junghwan Maka aku akan mengabulkan satu permintaan mu" Haruto tersenyum miring.

"Bagaimana? Kau tidak akan takut bukan?"

Sebenarnya iya, Ah tidak!

Junkyu sama sekali tidak merasa takut.

Pemuda itu hanya terkejut.

Apa Katanya tadi?

Berkolaborasi dengan Junghwan ? Dengan So Junghwan ?

Seseorang yang saat ini telah menjadi orang yang spesial di hati pemuda yang dia cintai.

Dia harus berkolaborasi bersamanya?!!

Apa Haruto sudah tidak waras?!!



Hendak membuka mulut untuk menyemburkan untaian kata protes. Namun sayang semua kata yang sudah terangkai harus tertahan di kerongkongan. Kala Haruto bangkit dari kursinya untuk mengikis jakar di antara mereka.

Junkyu sedikit memundurkan tubuh dan wajahnya, kala Haruto berdiri begitu dekat dengannya dan mencondongkan wajahnya. Hingga membuat hidung mereka nyaris bersentuhan.

Junkyu, untuk sesaat menahan nafas.





"Aku tunggu penampilan mu, lakukan yang terbaik" Haruto tersenyum manis. Tangannya terangkat mengusap lembut Surai belakang Junkyu.

"Dan satu lagi... panggil aku seperti kau memanggil Jeongwoo.

Haruto- Watanabe Haruto

Kau mengerti?"

Dengan kaku Junkyu mengangguk patuh.





Haruto tersenyum puas.











Hei!!

Tes ombak Dulu

HaruKyu Shipper mana suaranya?

Ok segitu aja, Jangan lupakan tinggalkanlah jejak🤗

 A new beginning || HaruKyu || Ver☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang