Chapter[4]

958 94 2
                                    

_.My Husband is an Artist._
4.halu

"Jamkos weyy"Ucap Aqeela sambil memasuki kelas.

"Yesss yuhuuu"Girang Saskia sambil joget joget ga jelas.

"Seperti biasa, peraturannya, kalian boleh ngapain aja, tapi jangan keluar kelas, kalo mau ke toilet haru izin ke gue, atau Sandy."Jelas Aqeela.

"Siap buketu"Serempak seisi kelas.

"YG BELOM BAYAR KAS OEE"Teriak Ratu.

"Uang gue abis ngab"Cletuk Jeffan memelas.

"Melas banget lu tong"Cibir Kiesha sambil meraup kasar wajah Jeffan, yg membuat jiwa jiwa Gelayy meronta ronta.

Yah, seperti keadaan kelas saat jamkos pada umumnya, ada yg drakor, ngegame, ngorok😪😪ada yg konser, ngedrama, ngesot ngesot kaga jelas:v ada juga yg cosplay jadi orgil:)

"Woy, gue mo tidur, minggir lo"Usir Kiesha pada Rey yg asik tiduran sambil ngegame.

Jeffan sedang ngebucin ama Saskia, Ratu yg sibuk nagih uang kas, Sandrinna yg lagi liat drakor sama teman sekelas lainnya, sedang Aqeela gambar gambar sambil nyanyi kek anak Tk.

Rassya? Eh Rayen? Lelaki itu hanya diam menatap Aqeela yg sedang serius, sesekali mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas.

"Anjing, bangsat"Kesal Kiesha sambil melempar ponselnya asal. Tak memikirkan akan hancur atau tidaknya ponsel itu.

"Daripada lo buang, mending kasi gue aja sha"Ucap Vico tanpa mengalihkan pandangannya pada game yg sedang di mainkan.

"Enak aja"Sinis Kiesha kesal.

"Yaelah, masa anaknya Pasha ungu ga bisa beli Hp?"Ledek Clay.

"Apalo? Serah gue lah"Ucap Kiesha sambil menatap sinis Clay.

"Tengkar mulu lu bedua, gue hanyutin ke sungai nil mampus lu pada"Ucap Rey tanpa mengalihkan pandangannya dari game.

"Haduhhh, mati kan gue"Kesal Rey sambil melempar casing ponselnya yg ia lepas, pada muka Kiesha.

"Gelod yok Rey, gelod. Kene kene. Sing menang entok panganan"Ucap Kiesha sambil berdiri.

{Berantem yuk Rey, berantem. Sini sini. Yg menang dapat makanan}

"WEGAH!!"Singkat Rey namun terkesan ngegas.

{Gamau!!}

"Lo lagi liat apa si?"Tanya Rey sambil melihat ponsel Aqeela.

"Pacar halu"Ucap Aqeela sambil terkekeh.

"Kaga ada yg ngefans gue gitu? Anaknya Pasha Ungu?"Tanya Kiesha.

"Nggak"Serentak Sasratqeel.

"Lu mah kaga terkenal. Lebih populeran gue daripada lo"Pd Sandrinna sambil mengibaskan rambutnya.

"Jan suka ngibasin rambut sembarangan San, ntar kutu lu pada terbang"Canda Saskia. Membuat Sandrinna cemberut.

"Jangan di dengerin, sama aku aja yuk"Ajak Rey.

"Buchin Buchin"Ledek Aqeela.

"Makannya cari pacar, jan haluin Rassya mulu"Cibir Sandy.

"Ya......gue males pacarang weyy"Ucap Aqeela jujur.

"Dan soal haluin Rassya, ya siapa tau gue bisa jadi istrinya Rassya"Lanjut Aqeela, membuat teman temannya memutar bolamatanya jengah.

"Aminin aja dah, kasian"Cletuk Jeffan.

~•~

Aqeela bergerak gerak gelisah di kursinya, gadis itu menatap sekeliling. Ramai.

Gadis itu sekarang berada di sebuah cafe bersama kedua orang tuanya, menunggu lelaki yg kakeknya jodohkan padanya, bahkan sebelum mereka lahir.

"Assalamualaikum"Salam seorang lelaki paruh baya, lalu menyalami kedua orang tua Aqeela, juga Aqeela. Diikuti wanita paruh baya dan seorang lelaki.

"Waalaikumsalam"

"Jadi, bagaimana?"Tanya Ayah .........

"Anak saya menyetujuinya, ya karena ini permintaan terakhir Kakeknya"Jawab Papa Aqeela.

"Jadi 2 hari lagi kalian akan menikah"Jelas Ayah ........, membuat Aqeela sedikit terkejut.

~•~

"Gue.......ish"Aqeela berjalan mondar mandir di dalam kamarnya, otaknya terasa penuh, seakan akan ingin meledak.

"Gue belum siap yaallah"Gumamnya lagi, lagi dan lagi.

"Haduh haduh, bodo ah, kok gw malah kek orang gila"Kesal Aqeela kemudian.

Gadis itu segera mengganti pakaiannya, lalu bersiap siap untuk tidur.

~•~

💞

My Husband is an Artist💦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang