Dulloh

2 0 0
                                    

Dulloh berkata
"Aku kan pergi lagi " pada anaknya
"Jaga rumah, jaga diri" katanya
Sang anak patuh menganggukkan kepala

Selepas keduanya sarapan
Dulloh berpamitan
Pergi meninggalkan anak piatunya sendirian
Membawa jaring, bekal dan beberapa peralatan
Harap-harap ia pulang bawa banyak ikan

Kini Dulloh di tengah lautan
Kesana kemari melempar jaring ikan
Jaring diangkat sayangnya tanpa beban

Dulloh melempar senyuman
Iya yakin di lautan ini masih ada ikan
Iya yakin di lautan ini masih ada harapan
Meski ia tahu ada banyak kapal besar dengan tujuan sama berkeliaran

Kapal itu berbendera sama tapi kadang  juga asing
Sekali lempar jaring
Lautan seakan kering

Dulloh pulang dengan hampa
Tapi ia yakin esok masih ada harapan untuknya
Ia tertawa
Akan  realita
Bahwa manusia "seperti" pencipta
Berbuat semaunya
Seakan ia adalah tuhan di Bumi-Nya
Makhluk-Nya ditindas
Lautan-Nya diperkosa

Tak sadarkah ia
Itu semua berbuah dosa
Tapi apalah daya
Mungkin dia merindukan neraka

Blega, 5 April 2021

Mohon untuk tidak mengcopy paste kecuali dengan ijin penulis. akhiran, semoga kita selalu ada dalam perlindungan-Nya

PUISI PUISI KACANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang