#07#

232 173 314
                                    


Happy Reading:)

.....

"Bisa gak sih, gak usah ganggu gue lagi," Gavin menatap tajam orang tersebut. Sedangkan yang ditatap hanya tersenyum kecil ke arah Gavin.

"Kalau aku bilang gak, gimana?" tanya orang yang dihadapan Gavin tersebut dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya.
Gavin yang mendengar itu lagi-lagi menghembuskan nafas kasar.

"Ok sekarang gue tanya, mau lo apa ha!?" tanya Gavin dengan meninggikan sedikit nada bicaranya.

"Ngomongnya bisa sambil duduk gak? biar enak aja gitu," ucap orang tersebut dengan lembut.
Tanpa menunggu waktu lama Gavin langsung saja masuk kedalam rumahnya dan duduk di sofa ruang tamu dengan diikuti orang tersebut.

"Bilang sekarang, mau lo apa?" tanya Gavin langsung pada intinya.

"Ok." Ucap orang tersebut sambil menganggukkan kepalanya sekali.
"Apa gak bisa kita kayak dulu lagi Vin," lanjut orang tersebut sambil menatap Gavin dalam.

Gavin yang mendengar itu menaikkan alisnya sebelah.

"Kita??kayak dulu lagi??dulu gimana maksud lo?" tanya Gavin menatap orang yang sekarang duduk tidak jauh dari hadapannya itu bingung.

"Ya...sedekat dulu, dimana dulu kamu selalu ada buat aku, ya setidaknya kita berteman lagi," jelas orang tersebut.

"Bukannya dulu lo yang nyuruh gue buat jauhin lo?? Udah gue lakuin," ucap Gavin dingin.

"Iya aku tau itu, tapi itu semua ada alasannya Vin," ucap orang tersebut dengan raut menyesal.

"Apapun alasan lo, gue gak peduli...dan satu lagi jangan ganggu gue lagi...lo tau, ada hati yang harus gue jaga saat ini," ucap Gavin datar.

"Kamu...beneran sayang sama Naya, kamu beneran suka?? atau kamu cuman jadiin Naya sebagai pelarian doang?? Karna yang aku tau, kalian jadian tepat di hari aku nolak kamu Vin," jelas orang tersebut. Gavin yang mendengar itu mengepalkan tangannya kuat.

"Ngomong apa lo barusan hah!?" Gavin menatap lawan bicaranya itu dengan tajam sedangkan yang ditatap balik menatap Gavin dengan tenang.

"Emangnya ucapan aku ada yang salah? Yang aku omongin benerkan" ucap orang.

"BELLA!!" bentak Gavin.

Orang yang di panggil Bella itu tersentak saat mendengar Gavin yang membentaknya.Yah,dia adalah Bella.

Bella menatap Gavin dengan pandangan yang sulit di artikanatanya mulai berkaca-kaca. Ia hanya tidak menyangka Gavin yang dulu lembut terhadapnya bisa membentaknya begitu saja.

"Gue gak ganggu lo lagi, sesuai dengan keinginan lo...dan sekarang gue yang yang minta lo...buat gak usah ganggu gue lagi," tegas Gavin lalu setelahnya berdiri.

"Aku tau, kamu masih suka sama aku kan Vin, kamu masih sayang sama aku kan?" tanya Bella sebelum Gavin melangkahkan kakinya.
"Dan kamu gak usah berpura-pura perhatian sama Naya Vin, aku tau kamu lakuin itu semua ke Naya hanya karna kamu ingin buat aku cemburu kan?" lanjut Bella sambil sedikit terisak.

Gavin yang tadinya hendak melangkahkan kakinya terhenti lalu membalikkan tubuhnya menatap Bella, dapat ia lihat air mata Bella yang turun membasahi pipinya itu.

"Bel, gue emang berpura-pura sayang sama Naya, tapi itu dulu...sekarang gue bener-bener sayang sama Naya, bahkan gue gak mau kehilangan cewek seperti Naya Bel," ucap Gavin menatap Bella.

"Trus...apa kamu sayang aku," tanya Bella ragu lama menunggu balasan yang akhirnya mendapatkan anggukan dari Gavin sekali. Bella yang melihat itu langsung menatap Gavin berbinar dengan senyum yang melebar namun setelahnya senyumnya memudar setelah mendengar ucapan Gavin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

She's NayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang