۝ 일곱 ۝

7.4K 703 9
                                    

Saat ini Renjun berada di ruangan perpustakaan tentu saja dengan izin yang sudah ia dapatkan, lagipula ternyata Yoona mengetahui kalau dirinya suka membaca buku.

Mengambil satu buku yang judulnya entah kenapa membuat dirinya sangat tertarik untuk membacanya, sampul buku tersebut berwarna hitam dihiasi dengan bercak bercak darah disekitarnya.

Yang Renjun pikirkan mungkin buku ini berisi cerita horor, karena dari judulnya mengartikan vampir kegelapan, sepertinya. Karena tulisan judul buku tersebut bukan tulisan Inggris maupun Hangul.

Lembar pertama sampai ketujuh Renjun baca dengan ekspresi biasa saja namun dari lembar kedelapan, ia dibuat bingung sekaligus heran apalagi dengan kata kata yang begitu rumit.

"Apa..apaan arti kata ini?

'Tak ayal, jika sudah legal diperbolehkan hal tersebut. Mencari atau dicarikan dan menentukan nasib seterusnya.'

yaampun aku tak paham, dan ini juga

'Sudah tersisa 3 dari 4 generasi, banyak manusia tidak tahu.
Namun jika takdir mempertemukannya, mereka tempat untuk makanan para vampire terpilih.'

Apa? Tempat? Apaan sih membuat kepalaku pusing saja!" Gerutu Renjun sendiri bahkan raut wajahnya terlihat kesal menatap buku yang sedang ia baca.

Sampai membuat dirinya tidak sadar kalau ternyata disana ada seseorang selain dirinya, Renjun tidak sendirian. Orang tersebut memperhatikannya sejak tadi, sampai melihatnya bergerutu kesal.

"Ah, kenapa juga aku membaca buku tak jelas ini sih. Aneh sekali! Lebih baik aku cari buku lain yang masuk akal" final Renjun yang sudah kehilangan mood untuk membacanya.

Renjun bangkit dari duduknya, kemudian berbalik untuk segera mencari buku lain dan mengembalikan buku sebelumnya ke semula, namun belum sempat berjalan Renjun tersentak kebelakang tak kala ia melihat seseorang.

"Ah kamjagiya!!" Pekiknya

"Yak! Jangan membuat orang jantungan, untung saja aku tidak punya riwayat penyakit jantung. Jika ada, mungkin aku sudah mati terkejut karena ulahmu!" Sepertinya kekesalan Renjun pada buku yang membuatnya berfikir itu masih ada

Dan kini sedikit meluapkannya pada sosok lelaki jangkung yang berdiri disamping rak tepat di belakang meja yang Renjun duduki.

Melihat tak ada yang akan menyahut Renjun semakin kesal, dan akhirnya berlalu begitu saja tak peduli dengan laki laki yang masih berdiri menatapnya datar itu.

Ia menaruh dengan rapi buku tersebut, kemudian menjelajah sisi tak lain mencari cari buku yang mungkin mengurangi kesalnya, juga tak membuatnya berfikir melainkan terhibur.

Namun selama beberapa menit mencari ternyata tidak ada yang menarik perhatiannya lagi. Dan laki laki itupun memutuskan kembali ke tempat ia duduk untuk mengambil ponsel dan rencananya akan kembali ke kamar.

Namun ia melihat laki laki yang tadi duduk di bangkunya, sambil membaca buku yang entah tentang apa, tapi Renjun penasaran. Ingatkan, Renjun punya rasa penasaran yang tinggi entah itu hal besar atau kecil.

"Apa yang kau baca?" Tanya Renjun

Tak mendapat jawaban selama beberapa waktu Renjun mendengus kesal, ia mengambil ponselnya yang tergeletak tak jauh, kemudian bangkit lagi untuk keluar dari perpustakaan.

" 'Terang Sinar Digelap Malam' "ucap lelaki yang duduk Renjun menoleh, lelaki itu masih fokus menatap buku tersebut

"Oh" balas Renjun acuh dan berbalik kembali

"Kau mau kemana?" Lagi lagi orang itu membuat Renjun kembali menoleh menatapnya

"Kembali ke kamar"

"Apa kau tak mengerti isi buku tadi?"

PLACE OF BLOOD [JAEMREN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang