Pertandingan sudah usai dan kini waktunya pulang sekolah karena jam menunjukan pukul 4 sore, Jaemin sudah berpamitan pada teman temannya termasuk pada Haechan dan Chenle yang bergabung.
Jaemin menunggu jemputan, namun tiba tiba dirinya diseret oleh 3 orang laki laki yang entah siapa, Jaemin tidak kenal bahkan belum pernah melihatnya.
"Jadi ini anak itu?" Ucap salah satu diantara mereka yang memiliki tubuh lebih tinggi dari dua temannya
"Hendry pastikan dia orangnya, jangan sampai salah"
"Aku yakin ini dia, fotonya sama" balas orang yang bernama Hendry
"Ah kenapa juga si Lee itu menyuruh kita, kalau saja tanpa imbalan aku tidak ingin melakukan nya" Hela Johnny
"Apa mau kalian?" Tanya Jaemin yang sedari tadi menyimak
"Membunuhmu tentu saja" balas Hendry
"Mulai saja" ucap Yuta tanpa basa basi lagi langsung maju menyerang Jaemin
Kemudian perkelahian diantara mereka tejadi dimana Jaemin harus melawan tiga orang dengan badan yang cukup besar dan tinggi apalagi, Johnny
Jaemin beberapa kali terpelanting akibat pukulan dari mereka namun lagi lagi Jaemin tidak menyerah, ia mengeluarkan seluruh tenaga yang tersisa.
Ketiganya sudah terkapar, kondisinya sama buruk dengan yang Jaemin alami, namun mereka mengalami patah tulang akibat bantingan dari Jaemin
"Bilang pada atasanmu si lee itu, jangan mencoba membunuhku menggunakan orang lain, dia semakin terlihat pecundang"
Jaemin berjalan terseok-seok, tangan kanannya ia gunakan untuk memegang dan menutupi tangan kirinya yang luka, di depan halte sudah ada mobil jemputan Jaemin yang menunggu.
"Tuan! Tuan apa yang terjadi? Apa anda baik baik saja? Siapa yang melakukannya?"
"Cepat pulang shotaro"Jaemin yang sudah tak berdaya hanya bisa mengeluarkan kata tersebut
Shotaro yang mengerti dan panik langsung membukakan pintu belakang, Jaemin langsung menjatuhkan tubuhnya bersandar pada bagian belakang tempat duduk dan memejamkan matanya.
Mereka tidak lama diperjalanan karena shotaro memotong jalan agar lebih cepat sampai, karena ia sangat khawatir dengan tuannya yang kondisinya sangat buruk itu.
Shotaro memapah Jaemin masuk, para maid terkejut melihat tuan muda mereka dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, begitu juga bibi Shim kepala para maid.
"Yaampun tuan muda, apa yang terjadi!"
"Bawakan aku minum" ucap Jaemin lemah
Bibi Shim langsung berlari menuju dapur dan mengambil satu botol berisi cairan kental berwarna merah dan memberikannya pada Jaemin
Ia langsung meminum sampai tandas darah tersebut, namun rasa sakitnya masih ia rasakan, tapi tidak separah tadi, ia sudah sedikit bertenaga.
"Dimana ibu dan ayah?" Tanya Jaemin menyadari jika orangtuanya tidak menyambut kepulangan dirinya
"Mereka ada urusan perusahaan tuan, apakah harus saya obati luka tuan?"
"Tidak perlu, aku akan ke kamar"
"Biar saya bantu tuan" tawar shotaro
"Tak usah, aku bisa sendiri"
Jaemin langsung bangkit dengan tenaga yang ada, walaupun masih lemah ia masih bisa berjalan jika itu hanya ke kamarnya, ia menggendong tasnya dengan satu sisi karena tangan yang satunya sibuk memegangi tangan kiri yang terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLACE OF BLOOD [JAEMREN]✓
Fanfichidup Renjun sangat berantakan dan sekarang semakin berantakan setelah dirinya dibuang oleh orang tuanya, kesialan tak sampai disitu, dimana ia harus bertemu dengan sebuah keluarga yang sangat aneh dan misterius baginya. "Kau terlalu candu, Renjun" ...