Sepuluh tahun kemudian
__"Rose yang ini lebih bagus," teriak June sambil menunjukkan sebuah gaun pengantin pilihannya.
"Ya itu bagus, tapi aku lebih menyukai yang ini," ujar Rose seraya membawa gaun pilihannya kepada June.
"Bagaimana kalau kau coba dulu keduanya. Nanti pilih saja mana gaun yang lebih membuatmu nyaman."
"Oke!"
Sang penjaga butik langsung menuntun Rose ke ruang ganti.
Sementara itu, June tampak sibuk dengan ponselnya. Sejak tadi sebenarnya ia sedang menghubungi seseorang, tapi hasilnya nihil. Ponsel orang itu tidak aktif.
To : Kim Mingyu
Yak Kim Mingyu kenapa ponselmu tidak aktif? Kau tidak lupa kan hari sabtu nanti?June kembali mengirimi pesan singkat pada sahabatnya yang sudah beberapa tahun ini terpisah jauh darinya.
Semenjak mereka lulus sekolah SMA, Mingyu memutuskan untuk mengikuti sebuah audisi yang diadakan oleh salah satu agensi ternama di Korea dan sekarang, seluruh dunia sudah mengenal seorang Kim Mingyu. Aktor muda berbakat yang memiliki berjuta-juta fans di luar sana.
Terkadang June bertanya-tanya, pernahkah Rose menyesali keputusannya yang telah menolak seorang Kim Mingyu? Tapi kemudian ia ingat Rose selalu mengatakan kalau ia bangga memiliki teman seperti Mingyu
Ya, Rose masih menganggap Mingyu sebagai sahabatnya. Tidak lebih.
Beberapa menit kemudian Rose keluar dari ruang ganti dengan sebuah gaun pengantin yang tadi dipilihnya.
June tertegun melihat kecantikan seorang Rose. Ia sampai tidak bisa berkata-kata lagi.
Rose cantik. Sangat cantik.
"Bagaimana June?" tanya Rose yang tampak salah tingkah.
"Kau cantik sekali Rose," ujar June.
"Tidak usah menatapnya seperti itu." Seseorang tiba-tiba saja menjitak pelan kepala June.
Dia adalah Kyulkyung, wanita cantik yang diam-diam menyandang status sebagai kekasih Kim Mingyu sejak lama.
June merenggut kesal. Entah sudah keberapa kalinya ia mendapatkan jitakan di kepalanya dari Kyulkyung semenjak ia kenal dengannya beberapa tahun lalu saat mereka masih duduk di bangku kuliah.
"Dasar tidak sopan. Oh ya omong-omong, dimana kekasihmu?" tanya June.
"Tidak tahu, sudah mati mungkin," kata Kyulkyung. Nadanya berubah ketus.
"Hey tidak baik berkata seperti itu," sahut Rose.
"Habisnya dia itu sangat menyebalkan Rose. Dia sudah jarang menghubungiku. Paling-paling dia hanya menitipkan pesan lewat managernya."
"Terkadang aku masih tidak percaya kalau Mingyu itu sekarang seorang aktor terkenal," ujar June.
Rose tertawa pelan. Ia juga masih tidak menyangka. Banyak yang sudah berubah semenjak mereka lulus dari SMA. Dulu Mingyu hanya seorang laki-laki bodoh yang ikut mengejar-ngejar Rose.
"Yasudah kalau begitu aku pergi dulu, jam istirahatku sebentar lagi habis. Lagipula aku ke sini hanya untuk menyapa kalian," kata Kyulkyung sambil melirik jam yang melingkar di tangannya.
"Ehm ... hati-hati di jalan. Oh ya, pastikan kau dan kekasihmu itu datang hari sabtu nanti!"
"Iya aku mengerti. Kalau perlu aku akan menyeret Mingyu. Dah semua!" Kyulkyung melambaikan tangannya kemudian menghilang di balik pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tender Love [END]
Fanfiction[Jaerose ft 97L] Diantara kita bertiga, siapa yang ingin kamu pilih?