「 apakah kau mempercayai yang namanya kehidupan lain setelah kematian? 」
˚ · · · . ⊹ ✵ ˚ .
✫ . * .
* ˚ ·. ⊹ ✵ ˚ .
✫ . * .
. * . ✦ · ⊹ . ✧
˚ * · · ✦ . ✵ ° .
* ⊹ ˚✵ · . · . ✵
✫ . * ✫ · . ⊹ ✵ ˚ .
˚ ·. ⊹ ✵ ˚ .
* ⊹ ˚ ✵ ✵
✦ · . ✧
. ✵ .
* ✫
✧
Pemilik surai semerah bata itu mengusap tengkuknya kala hembus lembutnya angin membuatnya merinding. Tangannya kembali sibuk membalik halaman-halaman buku tebal yang dibacanya. Menguap kecil, ia memilih menyudahi acara membacanya.
Tangan yang biasa memproduksi banyak maha karya itu beralih mengambil notebook kecil miliknya. Mungkin lebih baik ia melanjutkan proyek yang kini ia kerjakan. Yah walaupun otaknya masih mengalami macet sementara.
"wah aku benar-benar ngadat sekarang," ia mengacak surai merah batanya. Pria bersurai merah bata itu beralih mengambil remot televisinya.
Mungkin dengan menonton televisi ia mendapat hidayah.
Ting!
Ting!
Ting!
Mendengus, ia merogoh ponselnya dan menemukan beberapa pesan masuk. Jempolnya bergerak menggulir layar dan menekan salah sati ruang pesan orang yang dikenalnya
Heejoon
Joong, dimana?
Aku sedang stress
berat kawan,Heejoon
katakan dimana
dirimu sekarang
dan aku akan
menyusulmu.Pria bersurai merah bata atau yang bisa kita panggil Kim Hongjoong, beralih mengetikan pesan pada sang teman. Menuliskan keterangan alamat tempat tinggalnya. Melihat kata 'stres' yang diketikan sang teman, ia menyetujuinya. Siapa tau kegalauan temannya dapat dijadikan inspirasi proyeknya, kan?
Hah, kukira dirimu ini ingin memberi dorongan dan semangat.
'Berita terkini, kembali ditemukan mayat seorang pemuda didekat daerah perbelajaan. Terdapat luka tusuk didada sang korban,'
'Hingga saat ini, kepolisian masih melakukan pencarian pada sang pelaku. Mengenai keterangan dari cctv, sang pembunuh memiliki ciri khusus dengan topeng rubah, diharapkan masyarakat setempat lebih berhati-hati dan keluar rumah jika ada urusan mendesak.'
Hongjoong bergidik ngeri. Ia kira kota yang ia tinggali ini cukup aman. Sebetulnya kota yang ia tinggali memang aman, sampai ada penemuan mayat seorang pemuda didekat tokoh swalayan sebulan yang lalu.
Sang pelaku berciri khusus dengan topeng rubah.
Rubah? Hah aku dapat ide! Hongjoong menuliskan idenya dalam catatan kecilnya. Sedikit sinting, mendapat ide dari seorang pembunuh...
Usai sibuk sendiri dengan mencatat bagian-bagian yang ingin direlasikan dalam proyeknya, Hongjoong beralih menuju dapur dan mengambil beberapa camilan. Walau kadang kelakuannya akhlaken't didepan teman, Hongjoong punya sisi baik kok.
Kalau mood saja.
Ting tong
"Ya, sebentar!" teriak Hongjoong agak kencang.
Ting tong ting tong ting tong ting tong ting tong
Dahi Hongjoong mengerut, ini temannya belum apa-apa sudah membuatnya emosi, bagaimana kalau nantinya temannya itu malah membuatnya melakukan tindak kejahatan? Seperti mencekoki sang teman dengan kopi, mengingat sang teman benar-benar membenci kopi.
"tenanglah bung aku tadi-"
Jleb!
Hongjoong melotot. Ah, kenapa perutnya terasa hangat-hangat pedih ya? Didepannya ada seorang bertopeng -rubah? Yang menusuknya dengan sebilah pisau.
Hah bodohnya aku, padahal tadi baru saja diperingati oleh berita pembunuhan. Tolong dong tuan pembunuh, gimana nasib proyeku, ah belum lagi uang sewa apartementku belum kubayar!! Nanti kalau aku jadi hantu gentayangan gimana! Batin Hongjoong menangis histeris mengingat jika ia belum membayar uang sewa apartementnya juga dengan proyeknya yang masih dalam pengerjaan.
Uh.. ada ya orang sekarat masih memikirkan hal lain lebih dari nyawanya? dan lagi hantu gentayangan? Tolong Kim Hongjoong, untuk ukuran orang yang tak pernah percaya hal mistis kenapa kau bisa berpikir seperti itu?
Ah sudahlah, maafkan aku pemilik apartemen! Maafkan aku Heejoon jika nanti kau jantungan saat melihat mayatku. Selamat tinggal apartemen. Selamat tinggal dunia. Batin Hongjoong kembali menangis histeris.
Namun ia merasa ada yang aneh, saat perutnya di tusuk ia hanya merasakan pedih. Bukan sakit yang teramat. Apa tusukan itu membuatnya mati rasa?
Atau Hongjoong punya kemampuan khusus tak dapat merasakan rasa sakit seperti karakter-karakter fantasi pada umumnya?
Kala kegelapan hampir memeluknya, Hongjoong kembali di hantam fakta menyakitkan. Kala topeng rubah tersebut ditarik menjauhi wajah, Hongjoong dapat melihat jelas seringai lebar sang kawan. Kawan yang selalu bersamanya.
"Selamat tidur Kim Hongjoong."
'Kim Hongjoong, percayakah kau akan kehidupan setelah kematian?'
KAMU SEDANG MEMBACA
pleasure ㅡateez
FantasyHongjoong bingung harus bersikap bagaimana. Apa dia akan menganggap semua ini hanya fantasinya? Atau memang dia sebetulnya salah satu dari mereka yang bahkan tak pernah ada di dunianya? ©snowhven_