03 . Haekal

9 2 2
                                    

rozeanneparkeu

jangan lupa vomment iyy 😼

Lelaki berkulit tan itu sekarang sedang duduk di salah satu meja yang ada di ruang BK. tak berkelahi, tak juga membuat rusuh, lalu apa yang menyebabkan ia masuk kedalam ruangan sial ini?

Haekal, kepergok sedang merokok di belakang gudang kosong di sekolah .

Nayya mengetahuinya, nayya juga tak suka mendengarnya, apalagi nayya membenci dengan orang yang merokok, 'apakah mereka tak menyayangi ususnya?', begitu pikirnya

Nayya tak ingin mengomel begitu saja, yang nayya tahu, kekasihnya itu akan berbuat begini jika ia merasa keterpurukan.

"Saya ga kasih kamu hukuman apa-apa, tapi tolong jangan diulangi lagi ya kal." Ucap Bu Shina selaku guru BK yang menangani permasalahan Haekal .

Haekal langsung keluar begitu saja setelah mendengar suruh dari wanita yang sempat mengomel dihadapannya, saat Haekal keluar ia menemukan sang kekasih bersender pada dinding, nayya sedang melamun .

"Kok kamu disini" pertanyaan Haekal dengan nada lembut membuyarkan lamunan gadis di dekatnya

"Eh itu, nunggu kamu keluar" nayya membangunkan bahunya yang tadinya menyender

Haekal merengkuh pinggang kekasihnya, merangkul "hm yaudah, ini udah jam pulang sekolah, kamu mau aku anter pulang?"

"Tapi aku mau ke toko buku dulu, gapapa?" Nayya menatap wajah lelaki di hadapannya, lelaki itu tersenyum kepadanya "gapapa, ntar kita ke toko buku dulu ya" Haekal mengusak pelan rambut nayya masih dengan wajahnya yang tersenyum

"Kak, beli eskrim yuu"

Setelah lama berkutik dengan buku-buku maupun alat tulis di toko tadi, ia menemukan gerobak eskrim tepat di samping toko buku

"Ayo, kamu yang beli ya, kakak ada telfon bentar" Haekal memberikan selembar duit senilai 20 ribu, nayya mengambilnya dan melangkah cepat menuju gerobak eskrim, 'eskrim, eskrim, eskrim!!'

Nayya hanya membeli 3 eskrim saja, soalnya kata mama kebanyakan makan eskrim nanti akan mengakibatkan flu

"Kak hae—"

"Nay, maaf ya aku ada urusan bentar, kamu tunggu disini ya, sebentar doang kok" Haekal terlihat sangat terburu-buru, ia segera mengambil helm dan memasangkannya pada kepala, 1 detik berikutnya motor yang Haekal naiki sudah melaju cepat menjauh dari keberadaan sebelumnya

Nayya masih sedikit kaku, 'kali ini, gagal lagi?..'

Nayya pasrah, ia duduk di kursi didepan toko buku tersebut, hanya menikmati eskrim sembari menunggu jemputan datang

"Win!, Windy!" Suara itu bergema menyusuri bagian ruang depan sekaligus ruang tamu dirumah gadis bernama Windy itu

"Lo dimana?" Pelaku dari panggilan tadi kembali bersuara sedang mencari keberadaan sang pemilik rumah

"Windy!, lo kenapa bisa gini"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

- SenyumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang