Part 4

1.6K 71 13
                                    

Aku masuk kelas dengan tampang muka yang muram, kesal atau sejenisnya. Kalian tau kenapa? Karna Eddison Merinda Jonson pagi pagi sudah menelponku dengan hal yang gak penting sangat gak penting!

Flashback on

Drt drt drt

Suara getaran dari ponselku berbunyi yang sedang di charge, aku mengucek kedua mataku, tertera dilayar caller id Edd. Aku menggerutu didalam hati.

"....." Jelasnya panjang lebar yang membuat kepalaku pusing.

"Haloo!! Callysta bangunnnn hiks" teriaknya, aku menjauhkan ponselku dari telinga.

"Apa Eddison?" Jawabku kesal dengan mata yang masih tertutup.

"Rezy Lys Rezy" ujarnya sok dramatis.

"Hm"

"Dia selingkuh hiks, gu- gue harus gimana hiks" ucapnya terbata bata.

"Kan udah gue bilang Rezy tuh gak kaya yang lo fikir, dia tuh cuma manfaatin lo doang tapi lo malah kekeh sama Rezy yaudah baru ngerasain kan sekarang? Ngeyel sih"

"Coba buka hati lo buat perempuan, lo ganteng, tinggi, putih bersih, pinter. Yakin sama gue cewe pasti suka sama lo tapi karna perilaku lo si cewe jadi ilfeel" tambahku, mungkin kalian bilang aku gak sopan tapi tipe orang kaya Edd harus di geretak baru dia menyadari kesalahannya.

Kudengar dari sambungan telepon Edd dia masih menangis.

"Udah gausah nangis, gue tutup ya teleponnya nanti lanjut di sekolah aja ya" setelah dapat jawaban 'iya' dari Edd, aku menutup sambungan teleponnya lalu merebahkan diriku dikasur untuk tidur lagi.

"Non Callysta bangun non, sekolah" teriak bik Siti dari luar pintu kamarku.

Sial belum ada 2 menit aku menutup mata, sudah dibangunkan. Oh bik kasih Callysta beberapa menit lagi, Callysta ngantuk.

"Non bangun nanti non Callysta telat"

"Iyaiya bik, Callysta udah bangun"

"Non Callysta, kata den Rylan, non berangkat bareng pak Rinto dulu ya, den Rylan gabisa nganter karna ada urusan penting" ucap bik Siti ketika sedang menyiapkan sarapan. Aku hanya mengangguk lesu. Kalian tanya kedua orangtuaku? Mereka masih asik diluar kota meninggalkan aku sendirian. Huh

Flashback off

"Pagi Callysta" sapa sesorang ya dia Sherrly bersama geng cantiknya itu. Please gausah bikin hariku nambah ancur sekarang!!

"Hm" balasku cuek.

"Ihh jutek banget sih?" Tanya Marisa yang sok imut dengan tas hello kittynya. Hell!!

"To the point aja deh kalian mau ngapain?" Tanyaku sedikit membentak.

"Uwow" seru mereka berbarengan.

"Oke kalo lo mau gitu! Gini ya Callysta cantik gue bilangin sama lo jangan sok keganjenan didepan Vanno! Ngerti?" Idih? Siapa yang ganjen didepan Vanno!

"Dan satu lagi kalo lo sampe kegatelan didepannya" ucap Sherrly menggantungkan kalimat "temen lo" Alma menarik kerah seragam Edd yang mau mendekatiku "bakalan kita gangguin selama dia sekolah disini" ucap Sherrly menyuruh Alma melepaskan tangannya dari kerah Edd.

"Denger sendiri kan Vann?" Aku menatap Vanno yang sudah berdiri dibelakang geng iblis itu "ayo Edd kekelas, oiya lo gausah takut kalo digangguin sama para 'iblis' !" Aku menarik Edd menuju kelas dan meninggalkan geng 'iblis" itu bersama Vanno yang rahangnya sudah mengeras.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RylanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang